Download Majalah Farmasetika
diabetes
pic : freedigitalphotos.net

Tips Menjalani Puasa Bagi Penderita Diabetes Tipe 2 Dari Apoteker

farmasetika.com – 11/6/2016. Berdasarkan penelitian menunjukkan adanya faktor resiko yang mempengaruhi perawatan bagi penderita diabetes tipe 2 ketika menjalani puasa di bulan ramadhan, yakni hipoglikemia, hiperglikemia, dan dehidrasi.

Ayesha M. Khan, PharmD, BCPS, seorang apoteker yang juga asosiate profesor Farmasi Klinik di Chicago State University College of Pharmacy memberikan tips bagi pasien diabetes tipe 2 yang menjalankan puasa.

Berikut adalah tips untuk menghindari faktor yang bisa memperburuk keadaan pasien selama berpuasa yang dilanjutkan dengan rekomendasi dalam mengambil obat diabetes serta aktivitas non-farmakologi.

Hipoglikemia
Studi EPIDIAR mengamati peningkatan 7,5 kali lipat dalam peristiwa hipoglikemik (glukosa darah <60 mg / dL) pada pasien dengan diabetes tipe 2 yang berpuasa selama bulan Ramadhan. Hipoglikemia bisa terjadi pada pasien, tetapi dengan variabel tambahan puasa, penting bagi penyedia layanan kesehatan untuk mendidik pasien tentang tanda-tanda dan gejala hipoglikemia, serta disarankan untuk berbuka puasa ketika hal ini terjadi.

Hiperglikemia
5 kali lipat peningkatan dalam hiperglikemia berat selama bulan Ramadhan juga terlihat dalam studi EPIDIAR. Umumnya, hiperglikemia pasien dengan diabetes tipe 2 terjadi karena pengurangan dosis obat diabetes yang dikonsumsi harian, baik oleh perawat kesehatan atau manajemen diri oleh pasien dalam upaya untuk menghindari hipoglikemia.

Meskipun kadar glukosa pasien dapat dikendalikan atau lebih rendah pada siang hari saat puasa, elevasi akut dapat terjadi pada mereka yang mengkonsumsi sumber makanan tinggi karbohidrat saat berbuka puasa dan segera sebelum memulai puasa.

Dehidrasi
Waktu yang lama tanpa cairan dan dikombinasikan dengan panas terik matahari meningkatkan risiko dehidrasi pada pasien yang berpuasa. Selain itu, hiperglikemia dapat menyebabkan diuresis osmotik, lebih memperburuk keseimbangan cairan.

Dalam kasus yang parah, hipovolemia dapat menyebabkan sinkop atau jatuh. Sangat penting bagi pasien untuk berhati ini dan memastikan asupan cairan yang cukup sepanjang jam malam (setidaknya 2 gelas air sebelum makan). Pasien yang memakai diuretik mungkin memerlukan pengurangan dosis.

Baca :  Menganalisa Komitmen Pemerintah terhadap Apoteker dalam Pendirian dan Penyelenggaraan Apotek

Klik halaman berikutnya >>

Share this:

About farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Check Also

Strategi Mengatasi Migrain pada Anak: Panduan Lengkap untuk Orang Tua dan Pasien

Majalah Farmasetika – Migrain adalah gangguan sakit kepala yang ditandai dengan serangan berulang yang menyakitkan …

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.