Download Majalah Farmasetika

Jangan Takut Konsumsi Susu Kental Manis

Farmasetika.com – Produk Susu Kental Manis (SKM) menjadi bahan perbincangan di media sosial dikarenakan munculnya presepsi yang beragam menanggapi surat edaran yang dikeluarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) terkait Label dan Iklan pada Produk Susu Kental dan Analognya (Kategori Pangan 01.3) pada 22 Mei 2018.

Munculnya isu bahwa SKM tidak mengandung susu dan bukan merupakan produk susu cukup mengkhawatirkan di masyarakat saat ini. Oleh karena itu, redaksi mencoba mewawancara para ahli dibidangnya.

“Iklan dan label yang tersebar selama ini dalam SKM seolah-olah adalah susu yang sama persis sebagaimana susu pasteurisasi atau susu sapi murni sehingga apa yg tertera dalam label dan iklan seolah-olah ini adalah produk yang bergizi yang patut disajikan secara langsung, padahal SKM sangat sedikit kandungan gizinya lebih banyak zat tambahan daripada kandungan susunya atau dominan gula.” Ujar Ardiansyah Kahuripan, M.Kes, Apt., Staf Badan POM Bandar Lampung ketika dihubungi oleh farmasetika.com.

“Disinilah peran Badan POM mengingatkan produsen agar tidak membuat iklan atau label yang menyesatkan sekaligus mengingatkan kepada masyarakat bahwa SKM tidak layak sebagai minuman sajian tapi layaknya sebagai bahan tambahan pangan seperti tambahan untuk buat martabak, pemanis kopi, kue, roti dan lainnya” lanjutnya.

Sementara itu, Dr. Aliya Nur Hasanah, M.Si, Apt, salah seorang Dosen di Departemen Analisis Farmasi dan Kimia Medisinal, Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran memastikan bahwa SKM tetap mengandung susu dan merupakan produk susu.

“Menurut SNI, susu kental manis adalah produk susu berbentuk cairan kental yang diperoleh dari campuran susu dan gula dengan menghilangkan sebagian airnya hingga mencapai kepekatan tertentu atau hasil rekonstitusi susu bubuk dengan penambahan gula dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain dan bahan tambahan pangan yg diijinkan.” Kata Aliya yang juga menjabat sebagai Ketua Program Studi Magister dan Doktor Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran.

Baca :  BPOM Liris 12 Daftar Nama Produk Mengandung Babi

“Dari pengertian itu maka susu kental manis adalah produk susu.” Jelasnya.

“Susu kental manis itu ada 2, pertama, susu kental manis yang kadar airnya 20-30%, lemak minimal 8%, protein min 6.5%. Kedua, Susu skim kental manis yang kadar arnya 20-30%, lemak maksimal 1%, protein min 7.8%” lanjutnya.

Ketika disinggung terkait surat edaran dari Badan POM, menurutnya yang dilarang Badan POM itu adalah penyetaraan SKM dengan produk susu lain karena memang dari nilai gizi tidak setara dan bukan penegasan kalau produk kental manis itu bukan produk susu.

“SKM itu 60% kandungan air dalam susu nya sudah diangkat untuk menghasilkan susu kental, ditambahkan pemanis sebanyak 40-45 % dari volume susu. Kalau susu segar 87.5% kandungannya adalah air. 12.5% nya terdiri atas vitamin, mineral, protein, lemak dan laktosa. Sehingga jelas berbeda dari sisi kandungan gizi. Tapi, hal ini jangan sampai membuat masyarakat takut konsumsi susu kental manis, selama dikonsumsi dengan jumlah yang wajar, berolahraga dan beraktivitas dengan baik, resiko diabetes yang diakibatkan kandungan gula yang tinggi bisa diturunkan” tutupnya.

Share this:

About farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Check Also

FDA Menyetujui Regimen Berbasis Nivolumab untuk Pengobatan Tahap Pertama pada Pasien Dewasa dengan Karsinoma Urotelial

Majalah Farmasetika – FDA telah menyetujui nivolumab (Opdivo; Bristol Myers Squibb) dalam kombinasi dengan cisplatin …

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.