Download Majalah Farmasetika

Nobiletin, Obat Ajaib dari Jeruk untuk Alzheimer dan Parkinson

Farmasetika.com – Nobiletin adalah senyawa antioksidan alami turunan flavonoid yang tekandung dalam buah jeruk, buah yang mudah ditemui di negara dengan iklim tropis atau subtropis ini selain memiliki rasa yang enak, juga merupakan buah yang kaya akan vitamin dan mineral yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

Sejarah nobiletin

Nobiletin pertama kali ditemukan pada awal tahun 2000-an, senyawa turunan flavonoid ini telah diuji memiliki aktivitas sebagai antioksidan, antibakteri hingga uji coba pada sel kanker senyawa ini memiliki sitotoksisitas yang tinggi.

Pengembangan senyawa ini dilakukan terus-menerus dan telah didapati memiliki efektvitas dalam mengobati penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson melalui mekanismenya yang mampu memodulasi signal neurotransmitter dalam sistem saraf melalui reseptor N-methylD-aspartate (NMDA) yang diketahui memiliki pengaruh terhadap signalisasi intraseluler, dan hubungannya dengan regulasi neurotransmitter dopamin dan beta amyloid yang merupakan neurotrasmiter dan protein yang memiliki kaitan yang erat dengan penyakit Alzheimer dan Parkinson

Mengenal Penyakit Azheimer

Alzheimer merupakan penyaktit yang terjadi pad a jaringan otak yang menyebabkan penurunan daya ingat dan fungsi kognitif, kemampuan dalam berpikir dan bicara, serta menimbulkan perubahan perilaku abnormal secara bertahap. Pada umumnya ditemukan pada orang-orang berusia di atas 65 tahun.

Penyakit alzheimer ditemukan pertama kali pada tahun 1907 oleh seorang ahli Psikiatri dan neuropatologi yang bernama Alois Alzheimer. Ia mengobservasi seorang wanita berumur 51 tahun, yang mengalami gangguan intelektual dan memori serta tidak mengetahui jalan pulang ketempat tinggalnya, sedangkan pada kondisi fisik lain wanita itu tidak mengalami gangguan anggota gerak, koordinasi dan reflek.

Setelah dilakukan autopsi tampak bagian otak mengalami adanya atropi yang difus dan simetri, dan secara mikroskopik tampak bagian kortikal otak mengalami neuritis plaque dan degenerasi neurofibrillary.

Secara epidemiologi dengan semakin meningkatnya usia harapan hidup pada berbagai populasi, maka jumlah orang berusia lanjut akan semakin meningkat. Di sisi lain akan menimbulkan masalah serius dalam ruang lingkup sosial ekonomi dan kesehatan, sehingga akan semakin banyak yang berkonsultasi dengan seorang neurolog karena orang tua tersebut yang tadinya sehat, akan mulai kehilangan kemampuannya secara efektif.

Baca :  Resveratrol, Bahan Bakar Antioksidan dan Antiradang dalam Tubuh

Mengenal Penyakit Parkinson

Penyakit parkinson juga merupakan penyakit yang mengganggu kerja otak karena terjadinya defisiensi atau pengurangan kadar neurotransmiter dopamine dalam otak, kekurangan dopamine di otak manusia secara kasat mata tidaklah mudah untuk di diagnose oleh sebab itu penyakit parkinson tidak didiagnosis dengan tes darah seperti halnya diagnosis pada umumnya melainkan dengan gejala-gejala yang menyebabkan hilangnya dopamine. Yang mungkin termasuk gejalanya yaitu gemetar pada tangan, kekakuan kekakuan otot, serta kelainan pada gerakan.

Selain gejala motorik, parkinson juga bisa menyebabkan penderitanya mengalami penurunan fungsi kognitif, seperti demensia, cemas, depresi, perubahan cara bicara, dan juga insomnia.

Dalam menemukan informasi terkait pengobatan penyakit parkinson, penderita khususnya di Indonesia mengalami berbagai kendala. Yang pertama yaitu hanya sedikit rumah sakit di Indonesia yang secara khusus menangani pengobatan penyakit Parkinson, mulai dari terapi pengobatan hingga tindakan medis yang lain. Bahkan ketersediaan obat Parkinson di Indonesia masih sangat sedikit, jika dibandingakan dengan negara-negara benua Eropa

Prevalensi penyakit Alzheimer dan Parkinson

Sejak tahun 2000 hingga tahun 2015 kematian akibat penyakit Alzheimer meningkat hingga 125 % jumlah kasus ini melebih kasus kematian yang disebabkan oleh kanker payudara dan kanker prostat, sedangan untuk penyakit Parkinson berdasarkan data statistik lebih dari 60.000 kasus baru terdiagnosa setiap tahunnya dengan kasus kematian tercatat lebih dari 23.000 kasus pertahun. Atas dasar ini banyak peneliti melakukan penemuan dan pengembangan obat baru untuk menangani kedua penyakit ini.

Pengembangan Nobiletin Sebagai Obat Alzheimer

Pengembangan nobuletin untuk penyakit Alzheimer telah dilakukan sejak tahun 2006, seperti yang dilakukan oleh Kentari Matsuzaki dkk, mereka melakukan pengujuan aktivitas senyawa nobiletin menggunakan model uji menggunakan hewan tikus.

Tikus pertama tama di induksi dengan Amyloid Beta untuk memperoleh tikus dengan penyakit Alzheimer, yang ditandai dengan penurunan kognitif dan memori (daya ingat), sebagai mana yang kita ketahui bahwa gejala Alzheimer diantaranya adalah penurunan daya ingat, tikus ditempatkan pada labirin delapan lengan, uji dilakukan untuk melihat kemampuan daya ingat dari tikus tersebut.

Pengujian dilakukan pada tikus sebelum dan sesudah ditreatmen dengan pemberian nobiletin, hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa nobiletin memiliki potensi untuk meningkatkan daya ingat dari tikus yang telah dipreparasi dengan Amyloid Beta.

Baca :  Konsumsi Jamur Tiram Bisa Cegah Penuaan Dini

Dalam penelitian ini secara ilmiyahnya dijelaskan bahwa mekanisme kerja dari nobiletin adalah dengan menghambat foosporilasi CREB yang sejalan dengan menurunnya akumulasi dari Amyloid Beta, sebagai mana yang kita ketahui bahwa Amyloid Beta ini sengat memiliki hubungan yang erat dengan pathogenesis penyakit Alzheimer, di mana akumulasi Amyloid Beta pada jaringan hippocampus pada jaringan otak memicu terjadinya penyakit Alzheimer.

Pengembangan Nobiletin Sebagai Obat Parkinson

Sedangkan pengembangan nobiletin pada penyakit Parkinson diantaranya pernah dilakukan oleh Kyoung Hoon Jeong dkk pada tahun 2015.

Dalam penelitian ini dilakukan untuk melihat efek nobiletin terhadap pengaruhnya pada neurotransmitter dopamine, penelitian juga dilakukan pada tikus treatmen menjadi Parkinson.

Dari penelitian ini menunjukan bahwa tikus yang diberikan dosis 10 mg/kg berat badan, secara signifikan memproteksi neuron dopaminergik pada substantia nigra, nobiletin mengambat aktivasi mikrogial dan mempertahankan ekspresi dari turunan sel glial faktor neurotropik, yang mana mekanisme ini menjadi mekanisme kerja dari agen terapi untuk penyakit Parkinson.

Kesimpulan

Berdasarkan hal ini, nobiletin yang merupakan senyawa alami yang berasal dari jeruk ini bisa dijadikan kandidat obat baru untuk menangani penyakit Alzheimer ataupun Parkinson.

Disamping itu selain mengatasi mari sama-sama kita menghimbau diri dan keluarga masing-masing untuk mengindari atau mencegah terjadinya penyakit ini, dengan mempebaiki pola hidup dan menghindari kebiasan kebiasan yang bisa menyebabkan kita terkena penyakit Alzheimer, Parkinson ataupun penyakit lainnya.

Referensi
1. Samatra DP. Aspek psikiatri pada penyakit parkinson. 2017;(November):3–8.
2. Jeong KH, Jeon M, Kim HD. 1,2,5,6. 2014;00(0):1–6.
3. Li S, Wang H, Guo L, Zhao H, Ho C. Chemistry and bioactivity of nobiletin and its metabolites. J Funct Foods. 2013;6:2–10.
4. Matsuzaki K, Yamakuni T, Hashimoto M, Haque A, Shido O, Mimaki Y, et al. Nobiletin restoring ␤ -amyloid-impaired CREB phosphorylation rescues memory deterioration in Alzheimer ’ s disease model rats. 2006;400:230-4.

Share this:

Check Also

Sebuah Studi Temukan Biosimilaritas Antara Yusimry dan Humira untuk Pengobatan Rematik

Majalah Farmasetika – Peneliti telah menemukan kemiripan biosimilar antara adalimumab-aqvh (Yusimry; Coherus Biosciences) dan obat …

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.