PD IAI Jabar dan Farmasi Unpad Gelar Seminar Nasional Farmasi Industri 14 SKP

PD IAI Jabar dan Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran (Unpad) Gelar Seminar Nasional dan Workshop Farmasi Industri dengan 14 SKP

27-28 Oktober 2017, Graha Sanusi, Universitas Padjadjaran, Bandung

Industri farmasi merupakan industri modal dan pengetahuan intensif yang bergerak cepat mengandalkan kemampuan inovasi. Sebagai salah satu bisnis tercepat, industri farmasi dalam kata berkembang pesat, terutama di Indonesia. Pertumbuhan pasar farmasi di Indonesia semakin meningkat setiap tahun dan kondisi ini menjadikan Indonesia mengalami trasnformasi sebagai pasar baru yang berkembang di Asia.

Perubahan pesat dalam ekonomi dan perdagangan menimbulkan banyak tantangan bagi industri farmasi indonesia, termasuk angin persaingan dan menjadi pemimpin pasar. Saat ini, ada banyak industri farmasi di Indonesia yang berusaha mempercepat kemunduran industri ke luar negeri. Saat ini, terdapat 211 industri farmasi yang terdiri dari 179 Industri Domestik dan 32 pemodal asing. Sebanyak 95 % bergelut di formulasi dan sisanya di bahan baku. Dari 211, Jawa Barat memiliki Industri Farmasi terbanyak yakni 79 Industri.

Sejalan dengan itu, Pemerintah Indonesia telah menyatakan dukunganannya  pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan ditujukan untuk menjamin sediaan farmasi dan alat kesehatan sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan dalam rangka Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan mendorong keterjangkauan harga obat di dalam negeri. Hal itu tertuang dalam Paket Kebijakan Ekonomi XI.

BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) sebagai provider Jaminan Kesehatan Nasional merupakan program pemerintah dengan konsep asuransi sosial yang sesuai dengan budaya “gotong royong” masyarakat Indonesia. Jaminan kesehatan ini mulai berlaku sejak awal tahun 2014. Premi yang ada di BPJS Kesehatan jauh lebih murah dibandingkan dengan asuransi swasta. Sistem penyediaan dan pendistribusian alat dan bahan kesehatan berpusat pada obat generik yang diproduksi oleh berbagai industri obat di Indonesia.

Penggunaan obat-obat generik dalam pelayanan kesehatan di Indonesia yang menyeluruh, menyebabkan semakin berkurangnya produksi obat merek dagang dari industri obat. Penurunan produksi ini membuat para produsen untuk kemudian melihat peluang usaha lain yang lebih terbuka dengan beralih ke produksi berbagai kosmetik yang justru meningkat konsumsinya beberapa tahun terakhir ini.

Oleh karena itu, sebagai Provinsi terbanyak Industri Farmasinya maka IAI PD JABAR bersama Universitas Padjadjaran dan Kolegium Industri Farmasi-KIFI ingin berkontribusi dalam mepersiapkan Industri Farmasi yang tangguh.