Majalah Farmasetika – FDA telah menyetujui tablet chenodiol (Ctexli; Mirum Pharmaceuticals) untuk pengobatan cerebrotendinous xanthomatosis (CTX). Dengan persetujuan ini, chenodiol menjadi obat pertama yang disetujui FDA untuk mengobati penyakit penyimpanan lipid yang sangat langka ini.
CTX adalah gangguan metabolik genetik langka yang disebabkan oleh mutasi pada gen CYP27A1, sehingga tubuh kekurangan enzim penting untuk memecah lemak. Akibatnya, produksi asam empedu di hati berkurang, dan pasien tidak dapat memecah kolesterol secara normal. Hal ini menyebabkan penumpukan metabolit kolesterol di berbagai bagian tubuh seperti otak, hati, kulit, dan tendon, yang kemudian merusak organ dan jaringan tersebut. Jika tidak diobati, CTX dapat menyebabkan:
Chenodiol bekerja dengan menggantikan kadar asam empedu yang kurang, sehingga mengurangi penumpukan metabolit kolesterol abnormal yang menyebabkan gejala klinis CTX. Dosis yang direkomendasikan adalah 250 mg secara oral tiga kali sehari.
Persetujuan FDA didasarkan pada data dari uji klinis fase 3 RESTORE (NCT04270682). Uji ini melibatkan:
Pada kelompok dewasa, peserta menerima 250 mg chenodiol tiga kali sehari selama dua periode terbuka masing-masing 8 minggu, atau chenodiol dan plasebo secara acak dalam dua periode double-blind masing-masing 4 minggu.
Hasil utama uji klinis adalah perubahan biomarker urin 23S-pentol dari awal hingga akhir periode double-blind. Temuan penting lainnya meliputi:
Efek samping yang paling umum dilaporkan adalah:
Sebagian besar efek samping ini ringan hingga sedang dan tidak terkait langsung dengan pengobatan.
“FDA berkomitmen untuk mendukung pengembangan obat baru untuk penyakit langka, termasuk gangguan metabolik yang sangat langka seperti CTX,” kata Janet Maynard, MD, MHS, Direktur Office of Rare Diseases, Pediatrics, Urologic, and Reproductive Medicine di FDA Center for Drug Evaluation and Research.
“CTX adalah gangguan multisistem progresif yang berdampak signifikan pada pasien dan sebelumnya tidak memiliki pengobatan yang disetujui. Persetujuan hari ini memberikan opsi pengobatan yang aman dan efektif untuk CTX.”
Dengan persetujuan ini, chenodiol diharapkan dapat mengubah lanskap pengobatan CTX, memberikan harapan baru bagi pasien yang selama ini tidak memiliki opsi terapi yang disetujui.
Majalah Farmasetika – Salah satu penyebab gagalnya terapi pengobatan pada pasien adalah tingkat kepatuhan yang…
Majalah Farmasetika - Metode utama dalam pengobatan kanker meliputi pembedahan, radioterapi, kemoterapi, dan imunoterapi. Namun…
Majalah Farmasetika - Distribusi farmasi merupakan salah satu tahapan kritis dalam rantai pasok obat, dimana…
Majalah Farmasetika – Pada industri farmasi, serangkaian proses pembuatan obat dilakukan dengan tetap memperhatikan mutu…
Majalah Farmasetika - Fenomena kolagen minum tak terbantahkan. Tapi, sebagai farmasetika, kita harus bertanya: Bagaimana…
Majalah Farmasetika - Banyak pejuang jerawat tidak sadar. Menggabungkan Benzoyl Peroxide dengan filter sunscreen yang…