Download Majalah Farmasetika

Mengenal Injeksi Angiotensin II, Obat Baru Untuk Syok Septik

farmasetika.com – Syok adalah keadaan dimana aliran darah ke jaringan tubuh tidak cukup yang dikarenakan gangguan sistem peredarah darah dalam tubuh. Syok septik sendiri merupakan gangguan dikarenakan adanya kerusakan organ atau peradangan diseluruh tubuh akibat dari infeksi yang berlanjut. Syok septik ini membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat, salah satu akibat dari syok septik ini adalah menurunnya tekanan darah1

Terapi syok septik

Penurunan tekanan darah ini harus segera ditangani, salah satunya dapat digunakan vasopressor (obat yang dapat meningkatkan tekanan darah atau MAP (mean arterial preassure)). Pada umumnya penurunan tekanan darah pada syok septik dapat diobati dengan vasopressor dengan zat aktif berupa norepinefrin atau dopamin2, namun pada tahun 2017 FDA telah menyetujui vasopressor dengan zat aktif angiotensin II dalam bentuk injeksi untuk infus intravena3. Angiotensin II merupakan hormone peptida yang secara alami terbentuk dari sistem renin-angiotensin-aldosteron yang dapat mempersempit pembuluh darah dan kemudian meningkatkan tekanan darah4

Giapreza (Angiotensin II)

Giapreza (Angiotensin II) ini menjadi pengobatan terbaru untuk syok septik dikarenakan Giapreza menjadi yang pertama dan satu-satunya vasopressor yang mengandung angiotensin II yang disetujui oleh FDA3. Persetujuan FDA terhadap Giapreza didasarkan pada hasil uji coba secara acak, double-blid, dengan studi control-plasebo ATHOS-3 (Treatment of Hight-Output Shock) pada 321 pasien dengan syok septik atau distributive yang tetap hipotensi meskipun sudah terapi penambahan cairan tubuh dan vasopressor konvensional. Hasil yang didapatkan sebanyak 70% pasien yang mendapatkan terapi Giapreza mencapai target MAP yaitu ≥ 75 mmHg dibandingkan dengan plasebo dibandingkan dengan 23% pasien yang mendapatkan plasebo dengan diketahui nilai signifikansi sebesar <0,0001 dimana menyatakan kedua hasil tersebut berbeda signifikan dan didapatkan waktu rata-rata untuk mencapai titik akhir target MAP adalah sekitar 5 menit4.

Baca :  Timbulkan Infeksi di Pasien, FDA Tarik 3 Produk Obat Tetes Mata

Formulasi Giapreza

Giapreza merupakan obat steril, berbentuk larutan dari sintesis angiotensin II manusia untuk pemberian melalui intravena dengan media infus. Tiap 1 mL Giapreza mengandung 2,5 mg angiotensin II (setara dengan 2,9 mg angiotensin II asetat), 25 mg mannitol, dan air untuk injeksi yang disesuaikan hingga pH 5,5 dengan natrium hidroksida dan/atau asam klorida4.

Perlu diperhatikan bentuk fisiknya sebelum digunakan, pastikan tidak ada partikel lain atau perubahan warna. Giapzera diberikan secara infus intravema dengan sebelumnnya dilarutkan dalam 0,9% natrium klorida yang dapat diencerkan menjadi konsentrasi akhir 5.000 ng/mL atau 10.000 ng/mL (tabel 1). Buang vial dan bagian yang tidak digunakan dari produk obat setelah digunakan. Giapreza yang telah diencerkan dapat disimpan pada suhu ruang atau suhu dingin, larutan harus dibuang setelah 24 jam penyimpanan, Vial Giapreza harus disimpan pada suhu 2 – 8 ℃4.

Dosis obat Jumlah yang diambil Ukuran labu infus Konsentrasi akhir
2,5 mg/mL 1 mL 500 mL 5.000 ng/mL
250 mL 10.000 ng/mL


Dosis awal Giapreza yang direkomendasikan adalah 20 nanogram (ng) / kg / menit melalui infus intravena terus menerus. Dianjurkan pemberian melalui jalur vena sentral4.

Efek samping yang mungkin diberikan Giapreza yaitu dapat meningkatkan kemungkinan pembekuan darah yang berbahaya di pembuluh darah dan arteri4.

Sumber ;

    1. Singer M, Deutchman CS, Seymour CW, Shankar-Hari M, Annane D, Bauer M, et al. 2016. The Third International Consensus Definitions for Sepsis and Septic Shock (Sepsis-3). JAMA. 315(8): 801–810. doi:10.1001/jama.2016.0287.
    2. Vasu TS, Cavallazzi R, Hirai A, Kaplan G, Leiby B, dan Marik PE. 2012. Norepinephrine or dopamine for septic shock: systematic review of randomized clinical trials. J Intensive Care Med. 27(3):172-8. doi: 10.1177/0885066610396312
    3. Food and Drug. 2017. Novel Drug Approvals for 2017. Tersedia online di https://www.fda.gov/drugs/new-drugs-fda-cders-new-molecular-entities-and-new-therapeutic-biological-products/novel-drug-approvals-2017 [Diakses 26 Oktober 2019]
    4. Giapreza (angiotensin II). 2017. Prescribing Information. San Diego, CA: La Jolla Pharmaceutical Company.
Baca :  Baloxavir Marboxil, Obat Influenza Pertama Untuk Anak Usia 5-11 Tahun

Penulis : Alia Resti Azura, Mahasiswa Program Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Share this:

About farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Check Also

FDA Setujui Penggunaan Rybrevant sebagai Pengobatan Tahap Awal untuk NSCLC

Majalah Farmasetika – FDA menyetujui amivantamab-vmjw (Rybrevant, Janssen Biotech Inc) dengan karboplatin dan pemetreksed untuk …

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.