Penggunaan Obat OTC Sakit Kepala Berlebih, Justru Sebabkan Migrain. Apoteker di Apotek harus memperingatkan pasien yang sering minum obat untuk migrain karena bisa menyebabkan sakit kepala berulang.
Diperkirakan bahwa 33% dari analgesik OTC digunakan untuk mengobati sakit kepala dan migrain, dan banyak pasien memilih produk ini karena mereka mudah untuk mendapatkan baik di apotek maupun di minimarket serta mudah pula dalam penggunaannya. Meskipun mudah, pasien harus tahu bahwa penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan sakit kepala yang diistilahkan “drug-induced” atau sakit karena obat.
Sakit kepala yang diinduksi obat diketahui mempengaruhi sekitar 2% dari populasi, dan walaupun semua orang yang menggunakan obat sakit kepala berlebih berpotensi dapat mengalami kondisi ini, tetapi ditemukan bahwa kejadian yang lebih tinggi di kalangan perempuan dan mereka yang berusia antara 30 dan 50 tahun.
Berikut adalah gekala sakit kepala yang diinduksi oleh obat :
· Gejala sakit kepala yang terjadi selama minimal 15 hari per bulan
· Tidak ada peningkatan atau memburuknya gejala sakit kepala dengan penggunaan obat-obatan
· Penggunaan yang konsisten selama minimal 3 bulan obat untuk mengobati sakit kepala
Apoteker dapat memperingatkan pasien yang sering menggunakan obat berikut dikaitkan dengan kemungkinan peningkatan untuk sakit kepala yang disebabkan konsumsi obat berlebih yakni :
· Ibuprofen
· Aspirin
· Naproxen
· Kodein
· Sumatriptan
· eletriptan
· zolmitriptan
· rizatriptan
· almotriptan
· Ergotamin
· Diklofenak
· Parasetamol
· Naratriptan
Dari semua obat yang berpotensi penyebab sakit kepala tersebut, kodein dan triptans memiliki kemungkinan tertinggi untuk sakit kepala yang diinduksi oleh obatnya.
Stephen D. Silberstein, MD, profesor neurologi di Thomas Jefferson University, memberi pesan bahwa pasien mengalami sakit kepala karena induksi obat akan lebih sulit untuk diobati.
“Pasien harus dimulai pada obat pencegahan untuk mengurangi ketergantungan pada obat akut, dengan pemahaman eksplisit bahwa obat mungkin tidak selalu menjadi sepenuhnya efektif sampai penyalahgunaan obat telah dieliminasi,” sarannya.
Namun, apoteker berada dalam posisi penting untuk memastikan bahwa pasien memahami bagaimana menghentikan ketergantungan obat pada awalnya sebelum memburuk gejala sakit kepalanya.
Di luar obat-obatan, apoteker dapat merekomendasikan langkah-langkah nonfarmakologis yang dapat meringankan atau mencegah sakit kepala. Langkah-langkah tersebut meliputi teknik relaksasi, menghindari stres, dan mendapatkan jumlah yang cukup tidur.
Sumber : 3 Maret 2016, Allison Gilchrist, Associate Editor, http://www.pharmacytimes.com/news/headache-medication-overuse-can-actually-cause-headaches
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…