Apotek

Ternyata Banyak Pasien yang Mengabaikan Resiko Overdosis Obat OTC

Ternyata Banyak Pasien yang Mengabaikan Resiko Overdosis Obat OTC. Banyak pasien yang menempatkan diri mereka dalam risiko dengan tidak membaca daftar bahan aktif pada kemasan obat untuk membuat keputusan penggunaan obat Over The Counter atau obat bebas.

Para peneliti dari California State University melakukan serangkaian penelitian di mana konsumen biasa dan konsumen dengan beberapa pengetahuan medis dari ulasan/etiket OTC di kemasan obat. Mereka ditanya apakah 2 paket obat OTC yang berbeda terkandung bahan yang sama dari kedua kelompok mampu membedakannya. Namun, hanya mereka dengan beberapa pengetahuan medis mengakui bahwa mengambil 2 obat secara bersamaan bisa berbahaya.

Penulis studi Jesse R. Catlin, PhD, mengatakan bahwa ini berarti banyak konsumen mungkin berisiko over dosis ganda atau kelebihan dosis obat OTC. Pasien mungkin keliru di bawah kesan bahwa mengambil obat OTC tidak memiliki konsekuensi.

“Kami telah lama tertarik dengan bagaimana orang mengevaluasi dan penggunaan obat-obatan, dan saat ini sepertinya menjadi kesempatan yang sangat baik untuk melakukan penelitian yang dapat menghasilkan sesuatu yang berharga bagi kesehatan masyarakat dan pelabelan obat OTC” kata Dr. Catlin. “FDA juga telah khawatir tentang masalah ini.”

Dr. Catlin menyatakan bahwa temuan ini menggarisbawahi pentingnya kebutuhan edukasi pasien pada obat OTC.

Apoteker sering hadir atau setidaknya dekat titik pembelian obat bebas, yang membuka kesempatan bagi apoteker untuk berbagi keahlian obat berharga mereka.

“Apoteker, termasuk semua profesional perawatan kesehatan lainnya, harus menekankan pentingnya membaca dan mematuhi label obat,” Dr. Catlin menyimpulkan.

“Selain itu, mereka dapat menyarankan konsumen yang mengambil 2 produk OTC dengan bahan yang sama, dicontohkan bagaimana obat yang pada umumnya aman dapat digunakan, tetapi mampu meningkatkan risiko. Poin pentingnya permasalahan akan bertambah ketika menggabungkan obat OTC dengan beberapa resep obat, yang juga mungkin mengandung bahan yang sama. ”

Temuan penelitian ini diterbitkan dalam Journal of Public Policy & Marketing.

Sumber : http://www.pharmacytimes.com/

farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com

Recent Posts

Menkes Rilis Pengurus Organisasi Kolegium Farmasi 2024-2028

Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…

3 hari ago

IVFI dan Kolegium Farmasi Indonesia Bersinergi untuk Kemajuan Tenaga Vokasi Farmasi

Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…

2 minggu ago

Anggota Dewan Klarifikasi Istilah Apoteker Peracik Miras di Dunia Gangster

Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…

2 minggu ago

Penggunaan Metformin pada Pasien Diabetes Tingkatkan Risiko Selulitis, Infeksi Pada Kaki, dan Amputasi

Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…

2 minggu ago

Anggota DPR Minta Maaf, Salah Pilih Kata Apoteker bukan Secara Harfiah

Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…

3 minggu ago

Peran Penting Apoteker dalam Menjamin Distribusi Aman Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi (NPP)

Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…

1 bulan ago