Solid & Semisolid

Senyawa W-18, Obat Sintetis Opiat 10.000 Kali Lebih Kuat Dibanding Morfin

Senyawa W-18, Obat Sintetis Opiat 10.000 Kali Lebih Kuat Dibanding Morfin. Sebuah senyawa ternyata sempat berhasil di sintesis dari golongan opiat (Opioid) dan diberi label W-18. Senyawa obat yang menjanjikan dan ampuh ini pertama kali dikembangkan di laboratorium Kanada lebih dari tiga dekade lalu. Obat ini dimaksudkan untuk menghilangkan rasa sakit dengan cara yang kurang adiktif.

Obat W-18 adalah yang paling kuat dalam serangkaian sekitar 30 senyawa sintesis di University of Alberta dan dipatenkan di AS dan Kanada pada tahun 1984.

Tapi tidak ada perusahaan farmasi yang tertarik untuk mengambilnya, penelitian ini telah dicatat dalam jurnal medis tetapi tidak pernah digunakan secara masal. Senyawa W-18 ini telah dilupakan.

Lalu seorang ahli kimia Cina kembali menelitinya, dan di laboratorium di belahan dunia lainnya mulai mengembangkan obat untuk konsumen dengan latar belakang mencari lebih murah dan poten. Salah satu peneliti mengatakan bahwa obat ini 100 kali lebih kuat dari fentanyl dan 10.000 lebih kuat dari morfin.

Dan sekarang telah hadir di Amerika Utara. Substansi pertama kali muncul di Kanada musim gugur yang lalu, ketika polisi Calgary menyita pil yang mengandung jejak obat. Kemudian lebih dari 2,5 pon W-18 ditemukan di rumah seorang pria Florida, yang dijatuhi hukuman 10 tahun di penjara federal setelah ia mengaku bersalah telah menyelundupkan fentanyl dari China, seperti dilaporkan Sun Sentinel.

Dan pertengahan April lalu, Pemerintah Kanada menegaskan bahwa empat kilogram bubuk kimia disita dalam penyelidikan fentanil pada bulan Desember 2015 adalah senyawa berbahaya obat W-18.

Para pejabat kesehatan khawatir karena berbagai alasan. Saat ini tidak ada tes untuk mendeteksi obat dalam darah atau urine seseorang, menurut laporan, sehingga sulit bagi dokter untuk membantu seseorang yang mungkin kelebihan dosis, risiko diuraikan pada tahun 1984 ketika W-18 dipatenkan.

Efeknya pada manusia sebagian besar tidak diketahui karena W-18 hanya pernah diuji pada tikus laboratorium.

“Setiap kali obat ini dimulai beredar di jalanan Anda akan beresiko kematian,” kata ahli kimia forensik Brian Escamilla dikutip dari Calgary Sun (27/4).

Adanya peredaran senyawa W-18 juga menarik perhatian pada pengaruh pertumbuhan ahli kimia Cina, Cina melarang 116 obat sintetik yang berbeda, termasuk fentanyl dan flakka mematikan.

Produsen obat Cina mulai memikirlan untuk memproduksi dan menjual senyawa W-18.

“Alih-alih menjual heroin dengan jumlah setengah ons, Anda sedang berbicara tentang mikrogram zat ini yang 100 kali lebih kuat dari fentanyl,” kata Baer, seorang juru bicara DEA mengatakan kepada Calgary Sun.

Sumber : https://www.washingtonpost.com/

farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com

Recent Posts

Pentingnya Peran Apoteker dalam Registrasi Obat di Aplikasi Asrot

Majalah Farmasetika - Obat tradisional telah digunakan secara turun-temurun sebagai alternatif atau pelengkap dalam pengobatan…

7 hari ago

Mengapa Validasi Proses Penting di Industri Farmasi?

Majalah Farmasetika - Industri farmasi memiliki tanggung jawab besar dalam memproduksi obat yang aman, efektif,…

1 minggu ago

FDA Menyetujui Vimseltinib untuk Pengobatan Pasien Dewasa dengan TGCT Simptomatik

Majalah Farmasetika - FDA telah menyetujui vimseltinib (Deciphera Pharmaceuticals) untuk pengobatan pasien dewasa dengan tenosynovial…

3 minggu ago

FDA Memberikan Penunjukan Fast Track untuk 67Cu-SAR-bisPSMA dalam Pengobatan Kanker Prostat

Majalah Farmasetika - FDA telah memberikan penunjukan fast track (FTD) untuk 67Cu-SAR-bisPSMA (Clarity Pharmaceuticals), yang…

3 minggu ago

Chenodiol, Pengobatan Pertama untuk Cerebrotendinous Xanthomatosis, Mendapat Persetujuan FDA

Majalah Farmasetika - FDA telah menyetujui tablet chenodiol (Ctexli; Mirum Pharmaceuticals) untuk pengobatan cerebrotendinous xanthomatosis…

3 minggu ago

FDA Berikan Penunjukan Terapi Terobosan untuk SkinTE dalam Pengobatan Luka Kaki Diabetes

Majalah Farmasetika - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) secara resmi memberikan penunjukan…

3 minggu ago