Berita

Bakteri Super Kebal Antibiotik yang Ditakutkan Para Ahli Kini Hadir Di Amerika

Bakteri Super Kebal Antibiotik yang Ditakutkan Para Ahli Kini Hadir Di Amerika. Prediksi pada tahun 2050 akan hadirnya banyak bakteri yang tidak bisa dibunuh oleh obat antibiotik (resistensi antibiotik) mulai menemukan bukti-bukti yang mengarah kesana.[Baca : Resistensi Antimikroba Akan Lebih Berbahaya Dibanding Kanker di Tahun 2050].

Untuk pertama kalinya, para peneliti telah menemukan seseorang di Amerika Serikat (AS) yang membawa bakteri resisten terhadap antibiotik yang dikenal dengan julukan “Superbug”, sebuah perkembangan yang mengkhawatirkan yang dikatakan oleh para pejabat Kesehatan AS yang bisa berarti berada di “ujung jalan” untuk antibiotik.

Strain resisten antibiotik ditemukan bulan lalu dalam urin dari seorang wanita Pennsylvania 49 tahun. Peneliti Departemen Pertahanan memutuskan bahwa ia membawa strain E.coli resisten terhadap antibiotik colistin, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Antimicrobial Agents and Chemotherapy (25/5), sebuah publikasi dari American Society for Microbiology. Para penulis menulis dengan judul “Munculnya bakteri yang benar-benar tahan terhadap obat-obatan.”

Colistin adalah antibiotik terakhir untuk jenis sangat berbahaya dari superbug, termasuk keluarga bakteri yang dikenal sebagai CRE. Dalam beberapa kasus, superbug ini membunuh hingga 50 persen pasien yang terinfeksi. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit ( The Centers for Disease Control and Prevention/CDC) telah menyebutkan CRE adalah ancaman bagi kesehatan masyarakat yang paling mendesak negara itu.

Para pejabat kesehatan mengatakan kasus di Pennsylvania tidak menyebabkan kepanikan. Strain ditemukan pada wanita ini masih bisa diobati dengan antibiotik lainnya. Namun para peneliti khawatir bahwa gen colistin-resistance, yang dikenal sebagai mcr-1, bisa menyebar ke bakteri lain yang sudah dapat menghindari antibiotik lainnya.

Ini pertama kalinya strain tahan colistin telah ditemukan pada orang di Amerika Serikat. Pada bulan November, pejabat kesehatan publik di seluruh dunia sempat bereaksi keras ketika para peneliti Cina dan Inggris melaporkan menemukan strain tahan colistin pada babi dan daging babi mentah dan di sejumlah kecil orang di Cina. Strain mematikan kemudian ditemukan di Eropa dan tempat lain.

Secara terpisah, peneliti di Departemen Pertanian dan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS melaporkan bahwa pengujian ratusan ternak dan daging retail menemukan bakteri tahan colistin yang sama dalam sampel dari usus babi di Amerika Serikat. USDA mengatakan akan bekerja untuk mengidentifikasi peternakan babi itu berasal.

Para pejabat CDC bekerja sama dengan otoritas kesehatan Pennsylvania untuk mewawancarai pasien dan keluarga untuk mengidentifikasi bagaimana dia mungkin telah terjangkit bakteri, termasuk meninjau rumah sakit baru-baru ini dan eksposur kesehatan lainnya. CDC berharap bisa mengontak dan bertemu dengan pasien untuk melihat apakah orang lain mungkin membawa organisme ini. Departemen Kesehatan setempat juga akan mengumpulkan data sebagai bagian dari penyelidikan.

Penelitian ini tidak mengungkapkan rincian lebih lanjut tentang wanita Pennsylvania atau hasil dari kasusnya. Para penulis tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar. Seorang juru bicara di Pennsylvania Departemen Kesehatan juga belum bisa mengomentari kasus ini. [Baca : Bakteri Super Kebal Antibiotik, Apa Itu? dan Haruskah Anda Panik?]

Sumber : https://www.washingtonpost.com/news/to-your-health/wp/2016/05/26/the-superbug-that-doctors-have-been-dreading-just-reached-the-u-s/

farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com

Recent Posts

Menkes Rilis Pengurus Organisasi Kolegium Farmasi 2024-2028

Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…

4 hari ago

IVFI dan Kolegium Farmasi Indonesia Bersinergi untuk Kemajuan Tenaga Vokasi Farmasi

Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…

2 minggu ago

Anggota Dewan Klarifikasi Istilah Apoteker Peracik Miras di Dunia Gangster

Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…

3 minggu ago

Penggunaan Metformin pada Pasien Diabetes Tingkatkan Risiko Selulitis, Infeksi Pada Kaki, dan Amputasi

Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…

3 minggu ago

Anggota DPR Minta Maaf, Salah Pilih Kata Apoteker bukan Secara Harfiah

Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…

3 minggu ago

Peran Penting Apoteker dalam Menjamin Distribusi Aman Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi (NPP)

Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…

1 bulan ago