Edukasi

Penyebab dan Pencegahan Kesalahan Dosis Obat Flu dan Batuk Anak

Majalah Farmasetika (Ed.4/Juni 2016). Flu dan batuk adalah gejala yang sering terjadi di anak-anak. Pengobatan pertama sebelum pergi ke dokter bagi orang tua adalah menggunakan obat yang dijual bebas atau Over The Counter (OTC). Obat OTC aman digunakan jika penggunaannya sesuai terutama dosis yang direkomendasikan.

Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Pediatric menemukan bahwa setiap delapan menit seorang anak di bawah usia 6 tahun mengalami kesalahan pengobatan di rumah. Selama sepuluh tahun (2002-2012) 696.937 anak mengalami kesalahan pengobatan. Anak-anak (di bawah usia 1 tahun) memiliki tingkat tertinggi kesalahan dengan lebih dari 25% dari jumlah total.

Sangat penting untuk dicatat bahwa studi ini mencatat sering terjadi kesalahan dosis dari obat flu dan batuk. Dan tingkat kesalahan ini bisa menurun setelah berkonsultasi kepada apoteker atau dokternya. Selain itu, kebanyakan dokter anak tidak merekomendasikan obat flu dan batuk OTC untuk anak di bawah usia 6 tahun karena mereka memberikan sedikit manfaat dan menempatkan anak-anak pada risiko efek samping dan kesalahan dosis.

Mengapa Dosis Kesalahan Terjadi?

obat berbentuk sirup atau cairan dapat menimbulkan kebingungan yang paling besar:

  • Dalam studi Pediatrics meds, obat sirup menyumbang 81,9% dari kesalahan keseluruhan.
  • Sebuah studi 2010 JAMA menemukan hanya 74% dari obat OTC untuk anak-anak memiliki sendok ukur/takar atau jarum suntik dan sering orang tua tidak menyadari bahwa satu sendok teh dalam laci di rumah tidak tepat menjadi ukuran dalam peresepan. 1 sendok teh = 5 mL.
  • Penelitian yang sama menemukan bahwa 98% dari obat OTC sirup memiliki inkonsistensi, kelebihan informasi atau petunjuk dosis membingungkan.

Pengobatan yang lebih dari sekali dan orangtua sebagai pemberi obatnya:

27% dari kesalahan dikaitkan dengan ini, akan merasa nyaman jiga obat diberikan sekali, tetapi orang tua harus selalu kembali melihat dosis dan perangkat dosis setiap kali kita memberikan obat.

Apa yang Bisa Orangtua Lakukan Untuk Mencegah Kesalahan?

  • Selalu gunakan alat pengukur ( jarum suntik atau sendok terukur) yang datang dengan obat. Botol yang berbeda datang dengan perangkat yang berbeda.
  • Jangan pernah menggunakan sendok dari laci dapur Anda dan menyebutnya sebagai “sendok teh.”
  • TIP: Gunakan karet gelang untuk menempelkan jarum suntik atau tutup untuk botol cairan jika perlu.
  • Hanya memberikan dosis yang dianjurkan untuk anak Anda. Konsultasi kepada apoteker atau dokter dan berbicara dengan perawat jika perlu.
  • Jangan memberikan anak-anak obat yang dirancang untuk orang dewasa – tidak mengurangi dosis obat dewasa di setengah atau dosis anak-anak Anda dengan obat yang dirancang untuk orang lain selain anak-anak.
  • Jauhkan semua obat-obatan dari pandangan dan capaian anak-anak. Ingatkan dan beri wawasan pada anak-anak (terutama balita) dimana memiliki rasa ingin tahu yang besar.
  • Bawa obat untuk pemeriksaan baik dan ulasan dosis dengan dokter anak Anda atau dokter keluarga atau apoteker dan perawat praktisi.

Sumber :

  • http://seattlemamadoc.seattlechildrens.org/errors-in-dosing-happen-far-too-often/
  • http://pediatrics.aappublications.org/content/134/5/867.full.pdf+html
farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com

Recent Posts

Menkes Rilis Pengurus Organisasi Kolegium Farmasi 2024-2028

Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…

4 hari ago

IVFI dan Kolegium Farmasi Indonesia Bersinergi untuk Kemajuan Tenaga Vokasi Farmasi

Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…

2 minggu ago

Anggota Dewan Klarifikasi Istilah Apoteker Peracik Miras di Dunia Gangster

Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…

3 minggu ago

Penggunaan Metformin pada Pasien Diabetes Tingkatkan Risiko Selulitis, Infeksi Pada Kaki, dan Amputasi

Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…

3 minggu ago

Anggota DPR Minta Maaf, Salah Pilih Kata Apoteker bukan Secara Harfiah

Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…

3 minggu ago

Peran Penting Apoteker dalam Menjamin Distribusi Aman Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi (NPP)

Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…

1 bulan ago