Uji Klinik

Uji Klinik Obat Kanker Rekayasa Genetik Ini Ditunda Setelah 3 Pasien Meninggal

Majalah Farmasetika (V1N5-Juli 2016). Walau di pengujian pra-klinik dengan hewan percobaan memberikan hasil yang memuaskan, ternyata belum mampu dibuktikan pada terapi di manusia. Tiga pasien diketahui telah meninggal dalam sebuah studi yang diawasi dengan ketat menggunakan rekayasa genetika sel darah putih untuk mengobati pasien leukemia dewasa, sehingga memaksa uji kliniknya untuk ditunda (7/6).

Peristiwa ini merupakan pukulan bagi Juno Therapeutics, perusahaan farmasi pemula dibidang bioteknologi yang sedang mengembangkan pengobatan yang dikenal sebagai T-sel reseptor antigen chimeric, atau CART.

Hal ini juga merupakan pukulan bagi seluruh penelitian bidang sel-sel ini, yang melakukan rekayasa genetik sendiri pada T-sel pasien (sejenis sel darah putih) sehingga mereka akan menyerang sel-sel B yang menjadi ganas dalam berbagai jenis kanker darah. Teknik ini telah menjadi berita utama karena berani dan karena tampaknya mampu membuat sel kanker menghilang, setidaknya untuk sementara bagi pasien yang telah gagal pengobatan lain.

Kandidat obat CART yang diberi nama CAR015, ditujukan untuk menjadi produk pertama Juno di pasaran, dengan data yang bisa mendukung persetujuan pada awal tahun depan sebagai pengobatan berikutnya dalam leukemia lymphoblastic dewasa (adult lymphoblastic leukemia/ALL). Pesaingnya sedang mengembangkan produk serupa di jenis-jenis pasien ini : Novartis pada anak-anak dengan ALL, dan Kite Pharma pada pasien dengan jenis limfoma non-Hodgkin.

“Ini adalah pengalaman berharga yang merendahkan hati kami,” kata Hans Bishop, CEO Juno. “Tidak diragukan lagi sulit bagi para dokter yang merawat pasien tersebut dan keluarga mereka. Jelas terapi ini manjur, itu sebabnya mereka menawarkan potensi obat ini. Kami masih belajar untuk menggunakannya dengan dosis yang paling aman, cara yang paling manjur. ”

Masih terlalu dini untuk mengatakan dengan pasti apakah Juno akan memperlambat usahanya untuk merilis kepasaran. Dalam sebuah wawancara, Kepala keuangan Juno, Steven Harr mengatakan bahwa mereka pikir mereka memahami mengapa kematian terjadi, bahwa mereka berpikir mereka bisa mendapatkan pengujian kembali ke jalur cepat, dan bahwa mereka tidak berpikir ini akan mempengaruhi perkembangan lainnya delapan program CART dimana perusahaan  ini sedang melakukan pengujiannya.

Sumber : http://www.forbes.com/sites/matthewherper/2016/07/07/juno-therapeutics-stops-trial-of-cancer-killing-cells-after-3-patient-deaths/#760f77755d89

farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com

Recent Posts

Peran Penting Apoteker dalam Menjamin Distribusi Aman Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi (NPP)

Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…

1 minggu ago

Mengapa Pemetaan Suhu Penting di Gudang Farmasi? Kenali 7 Manfaat Utamanya

Majalah Farmasetika - Produk farmasi, seperti obat-obatan, memerlukan stabilitas tinggi untuk menjaga efektivitas dan kualitasnya…

1 minggu ago

Pentingnya Surat Pesanan di Pedagang Besar Farmasi (PBF)

Majalah Farmasetika - Dalam dunia perdagangan obat, surat pesanan memiliki peran yang sangat penting. Di…

1 minggu ago

Peran Penting Apoteker dalam Pelatihan Penerapan CDOB dan CDAKB di PBF

Majalah Farmasetika - Di fasilitas distribusi farmasi, memastikan obat-obatan dan alat kesehatan tetap berkualitas sepanjang…

1 minggu ago

Hubungan Signifikan Antara Insomnia dan Kekambuhan Atrial Fibrilasi Jangka Panjang Setelah Ablasi Radiofrekuensi

Majalah Farmasetika - Studi kohort yang baru-baru ini diterbitkan dalam Annals of Medicine Journal menetapkan…

2 minggu ago

BPOM Perintahkan Tarik Latiao Tercemar Bakteri Penyebab Keracunan

Jakarta - BPOM resmi mengumumkan penarikan produk pangan olahan impor latiao asal Tiongkok penyebab keracunan.…

2 minggu ago