Edukasi

8 Fakta Terkait Serangan Asma Berat atau Akut yang Wajib Diketahui

Majalah Farmasetika (V1N5-Juli 2016). Mungkin semua orang tahu tentang asma. Tapi, berapa banyak yang mengetahui tentang asma berat/parah/akut, jenis asma yang mempengaruhi hingga 10% dari semua penderita asma?

Berikut adalah 8 fakta terkait serangan asma akut :

1. Asma parah sebenarnya memiliki karakteristik dan penyebab spesifik.

Asma berat adalah kelas asma yang biasanya memiliki gejala yang berbeda dan mungkin memerlukan terapi dengan dosis tinggi kortikosteroid inhalasi ditambah setidaknya satu obat pengendali tambahan dan inhaler penyelamatan untuk membantu mengendalikan gejala.

2. Asma berat memiliki banyak penyebab

Asma berat dapat memiliki sejumlah penyebab, termasuk peradangan eosinofilik. Eosinofil adalah jenis sel darah putih ditemukan di seluruh tubuh, termasuk dalam darah dan paru-paru, dan berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Bagi sebagian orang dengan asma, eosinofil dapat berkontribusi untuk peradangan di paru-paru, yang membuat sulit bernapas dan meningkatkan risiko eksaserbasi.

pic : http://gskmorethanmedicine.com/

3. Asma berat mempengaruhi hingga 10% dari semua pasien asma.

Meskipun persentase yang relatif kecil, asma berat memberikan kontribusi secara tidak proporsional dengan biaya keseluruhan asma dan biaya mungkin 3 sampai 4 kali lebih tinggi untuk pasien asma berat dibandingkan dengan pasien asma ringan.

Pasien asma berat mengalami gejala lebih dari pasien asma sedang atau ringan, beberapa di antaranya dapat menyebabkan keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan memerlukan waktu berhenti untuk kerja. Biaya lainnya dapat berasal dari obat-obatan, kunjungan dokter, layanan darurat dan rawat inap.

4. Asma berat dapat berkembang secara perlahan dari waktu ke waktu atau cepat setelah timbulnya asma.

Bagi beberapa orang, asma berat berkembang berdasarkan genetika. Bagi orang lain, iritasi lingkungan seperti debu, asap, parfum atau penyakit seperti pilek atau flu dapat menyebabkan timbulnya asma berat.

http://gskmorethanmedicine.com/

5. Gejala asma parah mengganggu waktu tidur

Gejala asma parah dapat terjadi setiap saat, dan pasien mungkin mengalami serangan asma – atau ‘eksaserbasi’ – pada malam hari, menyebabkan gangguan tidur.

6. Asma berat dapat menjadi serangan kambuhan.

Pasien asma yang parah mungkin mengalami serangan asma lebih sering dibandingkan dengan pasien asma ringan atau sedang, pada akhirnya meningkatkan penggunaan inhaler setiap saat.

7. Asma berat dapat mengubah gaya hidup Anda.

Membuat perubahan gaya hidup dapat membantu pasien lebih baik mengelola asma mereka. Pasien dapat mengurangi paparan alergen dan iritan, pemanasan 10 menit sebelum berolahraga, mencuci seprai tambahan di air panas seminggu sekali untuk mengurangi tungau debu, dan mendapatkan vaksin flu untuk mengurangi risiko komplikasi flu seperti pneumonia.

8. Asma berat membutuhkan beberapa usaha untuk mengendalikannya.

Banyak pasien mungkin harus memanfaatkan “trial and error” kombinasi perawatan untuk mengontrol gejala mereka. Namun, beberapa pasien yang masih tersisa dengan asma berat yang tidak terkontrol dan bergantung pada inhaler setiap saat. Pasien harus selalu berbicara dengan dokter mereka tentang pilihan pengobatan untuk menemukan cara terbaik untuk mengontrol jenis masing-masing asma parah.

Sumber : http://gskmorethanmedicine.com/blog/2016/7/1/take-a-breather-8-fast-facts-on-severe-asthma

farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com
Tags: asma

Recent Posts

Menkes Rilis Pengurus Organisasi Kolegium Farmasi 2024-2028

Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…

4 hari ago

IVFI dan Kolegium Farmasi Indonesia Bersinergi untuk Kemajuan Tenaga Vokasi Farmasi

Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…

2 minggu ago

Anggota Dewan Klarifikasi Istilah Apoteker Peracik Miras di Dunia Gangster

Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…

2 minggu ago

Penggunaan Metformin pada Pasien Diabetes Tingkatkan Risiko Selulitis, Infeksi Pada Kaki, dan Amputasi

Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…

2 minggu ago

Anggota DPR Minta Maaf, Salah Pilih Kata Apoteker bukan Secara Harfiah

Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…

3 minggu ago

Peran Penting Apoteker dalam Menjamin Distribusi Aman Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi (NPP)

Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…

1 bulan ago