Majalah Farmasetika (V1N6-Agustus 2016). GlaxoSmithKline dan Galvani Bioelectronics mengklaim bahwa dengan mengontrol sel-sel saraf manusia dengan impuls listrik (biolektronik) bisa mengobati berbagai penyakit termasuk radang sendi, asma dan diabetes.
Galvani Bioelectronics berharap untuk membawa sistem pengobatan baru berdasarkan teknik ini dalam waktu 7 tahun kedepan.
Hal ini didasarkan atas percobaan pra-klinik pada hewan percobaan yang telah terpasang alat silikon kecil mengandung elektroda di sekitar saraf dan kemudian menggunakan power supply untuk mengontrol pesan saraf ini.
Pengujian ini untuk membuktikan pendekatan terapi diabetes tipe-2, di mana tubuh bisa mengabaikan hormon insulin. Mereka berfokus pada sekelompok sensor kimia dekat arteri utama di leher yang memeriksa kadar gula dan insulin hormon.
Sensor mengirim temuan mereka kembali ke otak, melalui saraf, sehingga organ dapat mengkoordinasikan respon tubuh terhadap gula dalam aliran darah.
“Dengan menghalangi sinyal-sinyal saraf pada tikus diabetes, Anda melihat sensitivitas tubuh terhadap insulin dipulihkan.” komentar GSK wakil presiden bioelectronics Kris FAMM dikutip dari BBCNews (2/8).
Menurutnya pengujian awal ini dimungkinkan bisa bekerja pada penyakit lain juga.
“Ini bukan hanya satu-trick-kuda poni, itu adalah sesuatu yang jika kita bisa melakukannya dengan benar bisa memiliki kelas baru terapi di tangan kami,” kataFAMM.
Namun dia mengatakan ide ini bisa gagal bila tidak memahami sinyal saraf mana yang memiliki efek penting di dalam tubuh. Volume dan irama sinyal saraf penting untuk diketahui sebelum menonaktifkannya.
Dan bahkan jika pendekatan ini bekerja sesuai teorinya, sejumlah besar upaya akan dibutuhkan untuk membuat teknologi praktis. Sebuah Kit atau microchip untuk mengendalikan saraf diperlukan, disesuaikan dengan saraf pasien yang berbeda ‘, cukup tahan lama untuk bertahan di jangka panjang tubuh dan memiliki daya baterai yang cukup.
[Selengkapnya Baca : Bioelektronik, Konsep Pengobatan Masa Depan yang Dikembangkan GSK]Dr FAMM menambahkan: “Dalam 10 sampai 20 tahun saya pikir akan ada satu set terapi presisi miniatur ini yang akan tersedia untuk Anda dan saya ketika kita pergi ke dokter.”
Kepala kantor teknologi Brian Otis mengatakan: “obat bioelectronic merupakan daerah baru eksplorasi terapi, dan kita tahu bahwa keberhasilan akan membutuhkan pertemuan keahlian biologi penyakit dalam dan baru teknologi yang sangat miniatur.”
“Kemitraan ini (GSK-Galvani) memberikan kesempatan untuk lebih lanjut misi sesungguhnya dengan mengerahkan keahlian kami fokus dalam daya rendah, terapi miniatur dan analisis data dari Kit kami berpotensi mengatasi banyak daerah penyakit dengan lebih presisi dengan tujuan hasil membaik.”
Sumber : http://www.bbc.com/news/health-36940755
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…