pic : freedigitalphotos.net
Majalah Farmasetika (V1N6-Agustus 2016). Pada dasarnya individu yang sehat dapat dengan mudah memperoleh vitamin C hanya dari asupan makanan. Faktanya, banyak produk minuman vitamin C mengandung hampir 100 kali lipat kebutuhan vitamin C harian (75-90 mg/hari). Jika kita mengonsumsi seluruhnya, apakah kita akan memperoleh asupan vitamin C berlipat-lipat?
Overdosis Vitamin
Jika seorang pasien kekurangan vitamin atau mineral, solusi berbasis asupan makanan dapat direkomendasikan terlebih dahulu, karena asupan makanan dapat menyediakan banyak senyawa bioaktif dan serat makanan yang tidak diperoleh dari suplemen. Jika pasien tidak kekurangan vitamin atau mineral, tidak ada data yang memadai yang menunjukkan manfaat mengonsumsi suplemen lebih dari asupan suplemen vitamin dan mineral yang direkomendasikan per harinya.
Vitamin C, vitamin B12, tiamin, niasin, riboflavin, triptofan, asam pantotenat, biotin, dan asam folat adalah vitamin dan nutrien yang larut air. Meskipun tubuh menyesuaikan dengan mengabsorpsi hanya yang dibutuhkan dan mengekskresikan kelebihannya dalam urin, laju ekskresi menurun dengan cepat.
Meskipun tidak disimpan dalam tubuh, nutrien larut-air tidak dapat dianggap aman. Faktanya, terlalu banyak vitamin B6 dapat menyebabkan gangguan saraf, terlalu banyak vitamin C dapat menyebabkan batu ginjal, dan terlalu banyak asam folat dapat mengaburkan defisiensi vitamin B12.
Sebaliknya dengan nutrien larut-air, vitamin-vitamin larut lemak seperti A, D, E, dan K dapat disimpan pada jaringan tubuh dan terakumulasi hingga kadar yang membahayakan seiring waktu, berpotensi menyebabkan hipervitaminosis atau kelebihan jumlah vitamin dalam tubuh. Terlalu banyak vitamin A dapat menyebabkan cacat janin, terlalu banyak vitamin E dapat meningkatkan pendarahan, dan terlalu banyak vitamin K dapat mengurangi atau membalikkan efek pengencer darah seperti warfarin dan mencegah penggumpalan darah normal.
Efek Overdosis Multivitamin pada Berbagai Jaringan Tubuh
Karena suplemen multivitamin mudah didapat, pasien harus berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi vitamin. Multivitamin dapat berinteraksi dengan beberapa obat dan mungkin perlu dikonsumsi terpisah selama 2 jam atau lebih atau diminum dengan jadwal tetap yang sudah dikonsultasikan sebelumnya.
Sumber:
Majalah Farmasetika - PT Kimia Farma (Persero) Tbk, perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, saat ini…
Majalah Farmasetika - Tinjauan mengenai persyaratan bagi apotek yang mempertimbangkan untuk memesan senyawa dari fasilitas…
Majalah Farmasetika - Setelah sebelumnya disetujui pada Juni 2023 dalam proses Accelerated Approval, FDA telah…
Majalah Farmasetika - Persetujuan ini menandai antibodi bispesifik pengikat sel T pertama dan satu-satunya yang…
Majalah Farmasetika - Pengajuan lisensi biologis (BLA) untuk patritumab deruxtecan menerima surat tanggapan lengkap karena…
Majalah Farmasetika - Setelah lebih dari 2 dekade, produk inhalasi pertama dengan mekanisme aksi baru…