Majalah Farmasetika (V1N7-September 2016) – #WorldPharmacistsDay menjadi tagar yang digunakan oleh para apoteker di seluruh dunia untuk melaporkan kegiatan yang dilakukan dalam menyambut hari apoteker sedunia yang jatuh pada tanggal 25 September 2016. Tidak heran apoteker di berbagai negara terlihat menyambut hari apoteker sedunia.
Satu video dari AM PM Pharmacy Malaysia mewakili perayaan hari apoteker sedunia. Video yang menggambarkan beberapa skenario yang sering dihadapi apoteker di Malaysia yang mirip juga dengan di Indonesia.
Menurut keterangan dalam video ini, di publik Malaysia memiliki presepsi yang berbeda dengan peran dan tanggung jawab seorang apoteker dimana tidak hanya terbatas pada pengeluaran obat, tetapi juga membangun hubungan emosional dengan pasiennya.
Video yang telah ditonton lebih dari 100 ribu ini memperlihatkan kepercayaaan bahwa perawatan, cinta dan kepedulian seorang apoteker terhadap pasien menjadi pengobatan sederhana namun yang paling efektif. Sesuai dengan tema hari apoteker sedunia 2016, “We Care For You”.
Akun twitter Asosiasi Farmasi Rumah Sakit Eropa (European Association of Hospital Pharmacists) merilis kembali sebuah video tepat di hari apoteker sedunia terkait pentingnya peranan seorang apoteker di rumah sakit.
Dalam video ini diceritakan begitu pentingnya seorang apoteker di instalasi farmasi rumah sakit. Bisa diibaratkan, tanpa apoteker maka tidak akan ada obat di farmasi, seperti tanpa buku di sebuah perpustakaan atau tanpa ada makanan di sebuah restoran.
Apoteker dengan keahlian khusus dalam meracik obat berperan penting untuk memastikan peresepan yang rasional dari dokter dengan mencoba berdiskusi bersama tenaga kesehatan lainnya termasuk mengunjungi pasien di kamar perawatannya.
Akun twitter resmi dari organisasi profesi apoteker di Kanada (Canadian Pharmacist Association) dengan bangganya merilis sebuah video terkait sebuah roadmap mengapa Kanada bisa menjadi negara percontohan di dunia dimana apoteker berperan dalam terhadap kebutuhan terapi obat pasien dan memegang tanggung jawab terhadap komitmennya (patient-centred care).
Dalam video yang berdurasi 1 menit ini memperlihatkan sekilas sejarah para apoteker di Kanada dimana 15 tahun sebelumnya sebagai peracik obat secara tradisional. Tetapi saat ini menjadi yang terdepan dimana apoteker bertangung jawab terhadap kebutuhan terapi obat pasien.
Beberapa hal dilakukan baik itu oleh pemerintah, organisasi profesi, institusi pendidikan, dan apotekernya sendiri. Poin pentingnya adalah membanggun regulasi, penataan edukasi formal, pengembangan diri apoteker, kerjasama profesional dengan profesi kesehatan lainnya, penggunaan sistem teknologi informasi, dan penyatuan visi/misi secara nasional.
Bagaimana dengan di Indonesia ? [Baca Hari Apoteker Sedunia di Indonesia Mengkampanyekan “Gerakan Apoteker Bermartabat”]
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…