Edukasi

Pendekatan Microbiome Menjadi Solusi dalam Mencegah Resistensi Antibiotik

Majalah Farmasetika (V1N8-Oktober 2016). Resistensi antibiotik menjadi momok yang menakutkan di masa yang akan datang. Bagaimana tidak, hanya infeksi mikroba ringan saja bisa menyebabkan kematian. Oleh karenanya, Center for Disease and Prevention (CDC) Amerika memberikan dana hibah sebesar $14 juta dollar untuk 34 proyek inovatif termasuk pendekatan microbiome (mikrobiom) sebagai solusi dalam memperlambat terjadinya resistensi antibiotik.

Apa itu Microbiome dan bagaimana hubungannya dengan antibiotik?

Microbiome adalah sebuah komunitas kuman yang terjadi secara alami dalam tubuh kita. Bakteri hidup secara alami pada kulit kita, dalam usus kita, di mulut kita atau saluran pernapasan, dan dalam saluran kemih kita.

Antibiotik berdampak pada populasi microbiome dengan memusnahkan atau mengganggu komposisi alami dari kedua bakteri baik dan buruk. Dengan terganggunya microbiome, bakteri resisten dapat mengambil alih (atau menjajah) dan tubuh menjadi kurang mampu untuk bertahan melawan infeksi, menempatkan orang pada risiko yang berpotensi penyakit yang tidak dapat diobati.

Microbiome dapat diganggu oleh antibiotik rentan/resisten terhadap infeksi seperti Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA), carbapenem-resistant Enterobacteriaceae (CRE), Clostridium difficile (C. difficile), dan E. coli. Pasien-pasien ini dapat membawa bakteri resisten dan dapat dengan mudah menyebar bakteri untuk orang lain, terutama mereka yang juga memiliki gannguan microbiome.

Antibiotik adalah obat yang bisa menyelamatkan jiwa, tetapi mereka juga berubah, ketidakseimbangan, dan mengganggu microbiome dalam tubuh. Perubahan ini bisa menempatkan orang pada risiko untuk infeksi yang resistan terhadap obat.

Berikut beberapa solusi yang ditawarkan CDC dalam mengatasi permasalah resistensi antibiotik dari pendekatan microbiome.

Bagaimana antibiotik mengganggu lingkungan microbiome yang sehat

  • Penentuan bagaimana paparan antibiotik pada awal kehidupan mempengaruhi perkembangan microbiome.
  • Menentukan strategi baru yang melindungi dan memulihkan microbiome tersebut.

Bagaimana lingkungan microbiome yang terganggu menjadi berbahaya

  • Mengembangkan indeks untuk memprediksi risiko bagi pasien yang minum antibiotik tertentu. Menentukan apakah indeks tersebut memprediksi risiko penyebaran infeksi atau menjadi terinfeksi dengan bakteri yang resistan terhadap obat.
  • Mengembangkan dan pengukuran uji microbiome untuk memantau risiko pasien, dan menilai efektivitas pengendalian infeksi ditingkatkan dalam melindungi microbiome seseorang. Bagaimana pengelolaan antibiotik dapat ditingkatkan untuk lebih melindungi microbiome

Bagaimana strategi pengelolaan antibiotik untuk microbiome pada individu pasien

  • Pengaturan penatalayanan antibiotik untuk mengatasi kebutuhan dalam pengaturan kesehatan yang berbeda (misalnya, unit rumah sakit, panti jompo, klinik, apotek).
  • Membutuhkan dana penelitian di bidang deteksi molekul yang canggih, keselamatan pengobatan dan pencegahan infeksi dalam pelayanan kesehatan.

Sumber : https://www.cdc.gov/media/releases/2016/p1006-cdc-antibiotic-resistance-research.html

farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com

Recent Posts

Menkes Rilis Pengurus Organisasi Kolegium Farmasi 2024-2028

Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…

4 hari ago

IVFI dan Kolegium Farmasi Indonesia Bersinergi untuk Kemajuan Tenaga Vokasi Farmasi

Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…

2 minggu ago

Anggota Dewan Klarifikasi Istilah Apoteker Peracik Miras di Dunia Gangster

Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…

3 minggu ago

Penggunaan Metformin pada Pasien Diabetes Tingkatkan Risiko Selulitis, Infeksi Pada Kaki, dan Amputasi

Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…

3 minggu ago

Anggota DPR Minta Maaf, Salah Pilih Kata Apoteker bukan Secara Harfiah

Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…

3 minggu ago

Peran Penting Apoteker dalam Menjamin Distribusi Aman Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi (NPP)

Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…

1 bulan ago