Majalah Farmasetika (V1N8-Oktober 2016). Setiap musim pancaroba tak jarang gejala flu dan batuk bahkan disertai demam menyerang orang dewasa maupun anak-anak. Pada umumnya langkah pertama untuk mengatasinya adalah pergi ke apotek untuk membeli obatnya. Seorang Apoteker yang selalu tampil di depan apoteknya tentunya harus mempersiapkan musim flu dan bantuk ini.
Perubahan musim memberikan jalan munculnya gejala flu dan batuk, juga alergi. Apoteker bisa memastikan pasien dapat menemukan kenyamanan dan obatnya di apotek terdekat. Berikut adalah lima tips untuk bersiap-siap menghadapinya.
Selama musim dingin dan flu, tampilkan produk yang pasien butuhkan. Menampikan obat batuk, pilek dan flu. Termasuk produk pencegahan dari solusi tangan sanitasi untuk desinfektan tisu dan vitamin C, dan juga obat atau pelega tenggorokan.
Jangan lupa bahwa musim flu adalah waktu yang terbaik untuk penjualan produk-produknya, jadi pastikan bahwa persediaannya dengan baik didisplay.
Tanda atau signal promosi obat flu dan batuk bisa ditambahkan di apoteknya. Hal ini sangat penting untuk membangun kesadaran tentang produk dan jasa yang ditawarkan untuk pasien yang menderita pilek atau flu.
Memperbarui spanduk outdoor apotek untuk mempromosikan program vaksinasi flu di apoteknya. Atau, buat film jendela yang mempromosikan produknya.
Sepanjang musim pancaroba, pasien mungkin akan mendekati apoteker di apotek untuk saran kesehatan. Pasien mungkin mengajukan pertanyaan seperti, “Apa obat terbaik untuk pilek dan sakit kepala?” Atau “Berapa usia yang anak saya harus terima vaksinasi flu?”
Ini adalah waktu terbaik untuk memperkenalkan dan meningkatkan penjualan apotek. Untuk pasien kewalahan oleh banyak obat OTC tersedia, memberikan rekomendasi.
Ketika saran apoteker diberikan kepada pasien, maka akan membantu mereka, dan mereka mulai merasa lebih baik, sehingga akan lebih mungkin untuk kembali ke apoteknya.
Pasien yang belum sakit mungkin tidak berpikir tentang manfaat dari pembelian produk pencegahan. Buat promosi pada barang-barang seperti vitamin C, tisu wajah dan nasal spray. Atau, menawarkan diskon suntikan vaksinasi flu untuk pasien yang merupakan konsumen yang loyal terhadap apoteknya.
Ediukasi adalah kunci untuk memastikan pasien mematuhi vaksinasi flu tahunan mereka, atau, memilih obat yang tepat untuk gejala mereka. Selain memberikan, apoteker juga bisa memposting artikel eedukasi dan tips untuk tetap sehat sepanjang musim dingin di situs media sosial apotek atau melalui postingan di Majalah Farmasetika.
5 poin diatas diambil dari negara maju, tetapi tidak ada salahnya di Indonesia sudah mulai menerapkannya.
Sumber : https://www.pbahealth.com/5-tips-to-prepare-your-pharmacy-for-cold-flu-season/
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…