Majalah Farmasetika (V1N8-Oktober 2016). Berdasarkan survei pada tahun 2015, Apoteker di Jerman memiliki penghasilan pertahun USD 60.000 atau sekitar 780 juta/65 juta perbulan. Sedangkan, upah minimum di Jerman pada Januari 2015 adalah USD 1,618 per bulan atau USD 19.416 per tahun.
Lalu bagaimanakah kondisi seorang apoteker di Jerman sebenarnya?
Sebuah apotek di Jerman disebut Apotheke. Apotek di Jerman mudah diidentifikasi dengan adanya lambang merah huruf A disertai ular di luar apoteknya. Lambang ini menandakan apotek telah teregistrasi secara resmi di German Pharmacists Association (DAV) dan mematuhi hukum kefarmasian di Jerman dan Eropa.
Ada ribuan Apotek di Jerman dan hukum Jerman mensyaratkan bahwa Apotek dimiliki dan dioperasikan oleh seorang apoteker.
Seorang apoteker individu hanya diperbolehkan untuk memiliki hingga tiga lokasi. Akibatnya, tidak ada rantai toko obat besar yang ditemukan di seluruh negara-negara seperti Amerika Serikat atau bahkan di Indonesia. Sebuah “toko obat” di Jerman (Drogerie) menjual perlengkapan dan barang-barang konsumen lainnya, tetapi tidak obat-obatan.
Semua obat-obatan, termasuk obat non-resep, disimpan di rak-rak di belakang meja atau di laci besar di belakang meja atau di ruang belakang. Biasanya ada pilihan dari berbagai jenis produk kesehatan non-obat terkait di apotek.
Apoteker yang sangat terlatih dan akan selalu menanyakan apakah pasien memahami dosis mengenai resepnya. Mereka juga dapat memberikan saran tentang obat-obatan non-resep, salep dan produk lainnya yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit ringan.
Kebanyakan obat dalam kemasan yang datang dalam tiga ukuran yang berbeda – N1, N2 dan N3. (Kecil, menengah dan besar) Jumlah aktual pil dikemas tergantung pada obat itu sendiri. Selalu ada kertas petunjuk dalam kemasan yang menjelaskan secara rinci apa obat yang dirancang untuk mengobati, direkomendasikan dosis, kontra-indikasi dan informasi penting lainnya.
Berbagai macam obat merek serta obat generik biasanya tersedia di Apotek. Jika obat yang Anda butuhkan tidak ada dalam stok, biasanya dapat dipesan untuk pick up dalam beberapa jam atau hari berikutnya.
Apotheken umumnya malam hari ditutup, Sabtu sore, Minggu dan hari libur. (Beberapa bahkan mungkin tutup lebih awal pada hari Rabu.) Masing-masing memiliki jadwal buka di pintu, meskipun beberapa apotek tetap terbuka untuk menangani keadaan darurat.
Laporan pada tahun 2015 dari ABDA (Bundesvereinigung Deutcher Apothekerverbande) menggambarkan bagaimana kondisi sebenarnya di Jerman. ABDA sebagai Federal Union of German Associations of Pharmacists merupakan organisasi terkemuka untuk apoteker di Jerman.
Data dan fakta selengkapnya bisa dilihat di dokumen laporan 2015 disini.
Sumber :
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…