Solid & Semisolid

Formula Baru Ibuprofen Untuk Pereda Nyeri Ini Bisa Lebih Superior dari Ibuprofen Biasa

Majalah Farmasetika (V1N8-Oktober 2016). Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa Ibuprofen Arginate atau Ibuprofen Arginin dapat memungkinkan orang untuk mengambil dosis yang lebih tinggi tanpa efek samping kardiovaskular.

Ibuprofen arginate lebih baik ditoleransi

Selain menjadi lebih baik ditoleransi, Ibuprofen arginate juga dilepaskan ke dalam aliran darah lebih cepat daripada formulasi ibuprofen yang ada saat ini, sehingga kemungkinan memberikan bantuan pereda nyeri lebih cepat.

Penelitian ini telah dipublikasikan di The FASEB Journal awal bulan lalu.

“Sementara eksperimen lainnya diperlukan, pengamatan kami menunjukkan bahwa ibuprofen arginate dalam satu formula menyediakan COX-2 inhibitor dan suplemen arginin” kata Jane A. Mitchell, Ph.D., seorang peneliti yang terlibat dalam pekerjaan ini dan Kepala Cardiothoracic Pharmacology, Cardiothoracic Pharmacology and Vascular Biology Section at the National Heart and Lung Institute at the Institute of Cardiovascular Medicine and Science at the Imperial College di London, Inggris.

“Sementara sangat sederhana, temuan kami berpotensi mengubah terapi di arena obat nyeri.” lanjutnya

Penelitian baru pengujian di hewan

Para ilmuwan menggunakan berbagai pendekatan pengujian pra klinik dengan menggunakan jenis tunggal sel untukseluruh hewan uji di mana tekanan darah diukur.

Dalam pendekatan pertama, sel-sel tikus dipelajari di cawan dimana terdapat arginine yang normal telah dihilangkan dari solusi pertumbuhan. Mereka menemukan bahwa arginin yang terkandung dalam arginin ibuprofen dapat bekerja dengan cara yang persis sama yang arginin biasa bekerja dalam sel.

Percobaan kedua melibatkan pembuluh darah dari tikus, dengan penerapan senyawa buatan untuk memblokir efek perlindungan dari arginin yang normal terdapat di semua jaringan. Dalam percobaan ini, blok arginin ibuprofen dan memulihkan fungsi pembuluh darah ke tingkat normal.

Pendekatan eksperimental ketiga yang terlibat mengukur tekanan darah pada tikus hidup dan memblokir efek protektif arginin normal dalam tubuh, yang menyebabkan peningkatan tekanan darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arginin ibuprofen bekerja seperti arginine biasa untuk mengembalikan tekanan darah ke tingkat normal.

Ibuprofen arginate memiliki potensi untuk digunakan di manusia

Formulasi ibuprofen arginin dapat bertindak untuk meniadakan konsekuensi kardiovaskular berbahaya yang disebabkan oleh dosis tinggi ini obat penghilang rasa sakit anti-inflamasi yang umum.

“Ini adalah ide yang bagus dan hasil yang jelas”, “kata Thoru Pederson, Ph.D., Editor-in-Chief of The FASEB Journal.

“Potensi untuk digunakan manusia menarik, tidak hanya untuk menghaluskan risiko kardiovaskular, tetapi juga sejauh bahwa formulasi ini dapat menghindari bergerak pasien tertentu ke obat penghilang rasa sakit opioid, penuh dengan bahaya mereka sendiri. ” tutupnya.

Sebuah situs yang menamakan dirinya Farmalider, Perusahaan farmasi yang bergerak khusus di produk ibuprofen menampilkan keterangan produk Ibuprofen arginin, dimana lebih larut di air dibanding ibuprofen biasa dibeberapa negara digunakan sebagai analgesik, antipiretik, dan antiinflamasi yang diklaim lebih baik dari NSAID.

Sumber :

  1. N. S. Kirkby, A. Tesfai, B. Ahmetaj-Shala, H. H. Gashaw, W. Sampaio, G. Etelvino, N. M. Leao, R. A. Santos, J. A. Mitchell.Ibuprofen arginate retains eNOS substrate activity and reverses endothelial dysfunction: implications for the COX-2/ADMA axis. The FASEB Journal, 2016; DOI:10.1096/fj.201600647R
  2. Federation of American Societies for Experimental Biology. “New formulation of ibuprofen may be superior for pain relief than the current version.” ScienceDaily. ScienceDaily, 14 October 2016. <www.sciencedaily.com/releases/2016/10/161014151552.htm>.
  3. http://www.ibuprofen.es/en/products/
Nasrul Wathoni

Prof. Nasrul Wathoni, Ph.D., Apt. Pada tahun 2004 lulus sebagai Sarjana Farmasi dari Universitas Padjadjaran. Gelar profesi apoteker didapat dari Universitas Padjadjaran dan Master Farmasetika dari Institut Teknologi Bandung. Gelar Ph.D. di bidang Farmasetika diperoleh dari Kumamoto University pada tahun 2017. Saat ini bekerja sebagai Guru Besar di Departemen Farmasetika, Farmasi Unpad.

Share
Published by
Nasrul Wathoni

Recent Posts

Kimia Farma Hadapi Tantangan Besar: Penutupan Pabrik dan PHK Karyawan

Majalah Farmasetika - PT Kimia Farma (Persero) Tbk, perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, saat ini…

1 minggu ago

Pertimbangan Regulasi Terkait Model Peracikan 503B ke 503A untuk Apotek Komunitas

Majalah Farmasetika - Tinjauan mengenai persyaratan bagi apotek yang mempertimbangkan untuk memesan senyawa dari fasilitas…

1 minggu ago

FDA Memperluas Persetujuan Delandistrogene Moxeparvovec-rokl untuk Distrofi Otot Duchenne

Majalah Farmasetika - Setelah sebelumnya disetujui pada Juni 2023 dalam proses Accelerated Approval, FDA telah…

1 minggu ago

FDA Menyetujui Epcoritamab untuk Pengobatan Limfoma Folikular Kambuhan, Refraktori

Majalah Farmasetika - Persetujuan ini menandai antibodi bispesifik pengikat sel T pertama dan satu-satunya yang…

1 minggu ago

FDA Mengeluarkan Surat Tanggapan Lengkap untuk Pengajuan BLA Patritumab Deruxtecan

Majalah Farmasetika - Pengajuan lisensi biologis (BLA) untuk patritumab deruxtecan menerima surat tanggapan lengkap karena…

2 minggu ago

FDA Menyetujui Ensifentrine untuk Pengobatan Pemeliharaan Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Majalah Farmasetika - Setelah lebih dari 2 dekade, produk inhalasi pertama dengan mekanisme aksi baru…

2 minggu ago