Majalah Farmasetika (V1N8-Oktober 2016). Perkembangan dunia digital di bidang farmasi dimanfaatkan secara maksimal di Australia. Adalah organisasi yang bernama The Pharmacy Guild yang mampu mempersatukan peranan apoteker komunitas di apotek dan dokter, untuk membuat pasien dengan mudah mendapatkan pengobatan melalui telemedicine atau pengobatan dan resep jarak jauh melalui konsultasi online yang dikenal dengan Telehealth.
The Pharmacy Guild of Australia adalah sebuah organisasi nasional di Australia yang mewakili farmasi komunitas. Organisasi ini berusaha untuk melayani kepentingan anggotanya dan untuk mendukung farmasi komunitas dalam peran memberikan hasil kesehatan yang berkualitas untuk semua warga Australia.
Organisasi ini berkomitmen untuk mendukung dan mempertahankan model apotek masyarakat sebagai sistem yang paling tepat dan efisien untuk memberikan obat, manajemen pengobatan dan layanan yang terkait dengan masyarakat Australia.
5450 apotek masyarakat di seluruh Australia mengeluarkan sekitar 250 juta resep per tahun. Sebagian besar resep mendapatkan subsidi di bawah Pemerintah Federal dalam program Pharmaceutical Benefits Scheme (PBS) yang tersedia dengan harga yang sama untuk semua warga Australia di mana pun mereka tinggal.
Kegiatan The pharmacy Guild yang utama adalah hubungan yang dekat dan negosiasi dengan pemerintah, produsen, grosir dan organisasi lainnya dalam sistem pelayanan kesehatan.
The pharmacy Guild terdaftar di Federal Act Fair Work sebagai organisasi pengusaha.
The pharmacy Guild meluncurkan program The Community Pharmacy to General Practice (CP2GP) dimana bekerjasama dengan 2 perusahaan online terbesar di Australia untuk mengembangkan Telehealth dengan 2 layanan utama, yakni :
Pasien datang ke Apotek, jika diperlukan untuk berkonsultasi dengan dokter, kemudian apoteker mempersilahkan pasien ke ruangan khusus dan berkonsultasi dengan dokter. Jika diperlukan resep, dokter akan langsung memberikan resep secara online yang kemudian dicetak dan apoteker bisa menyiapkan obat sesuai resep yang diminta.
Kondisi penyakit yang bisa melalui sistem Telehealth mencakup:
ReadyCare® akan menavigasi pasien sesuai dengan kesesuaian pasien untuk telemedicine. Mungkin ada beberapa kondisi yang konsultasi yang tidak akan membantu, misalnya masalah gigi, luka yang membutuhkan pembalut khusus dan / atau luka yang membutuhkan jahitan. ReadyCare® akan memberikan bimbingan kepada pasien tentang ketidaksesuaian permintaan tersebut. Namun, ReadyCare® tidak akan menutup konsultasi jika masih diinginkan oleh pasien.
The ReadyCare® akan menilai situasi menjadi situasi resep non-darurat, langkah-langkah berikut akan diikuti:
ReadyCare® akan menggunakan pertimbangan klinis dalam menentukan apakah suatu situasi merupakan keadaan darurat untuk meresepkan.
Dalam memutuskan apakah pasien membutuhkan resep ‘darurat’ pada saat konsultasi, ReadyCare® akan melakukan penilaian klinis mereka, mempertimbangkan faktor-faktor termasuk:
Lalu bagaimana dengan kondisi di Indonesia? adanya terobosan dalam antar obat online yang baru-baru ini hadir belum bisa menjawab pentingnya peranan tenaga kesehatan terutama apoteker dan dokter dalam memberikan pengobatan yang efisien untuk pasiennya.
Sumber :
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…