farmasetika.com – Pendampingan apoteker saat visite dokter mengurangi kesalahan peresepan menurut sebuah penelitian yang dilakukan di ruang perawatan intensif di salah satu RSUD di Jawa Timur selama bulan April–Mei 2015. Penelitian ini telah dipublikasikan di Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 5, No. 3, tahun 2016.
Kesalahan pengobatan kerap terjadi di rumah sakit. Laporan Insiden Keselamatan Pasien Rumah Sakit di Indonesia melaporkan bahwa kesalahan pengobatan berada pada urutan pertama (24,8%) dari 10 besar insiden yang dilaporkan.
Hasil studi pendahuluan di depo farmasi rawat jalan pada periode September–Oktober 2014 mencatat kesalahan terbanyak pada tahap peresepan (62,5%). Hasil evaluasi mutu keperawatan untuk kesalahan pemberian obat di ruang perawatan intensif meningkat 11,1% bila dibandingkan tahun sebelumnya.
Rancangan dalam penelitian ini menggunakan 1 kelompok sampel yaitu resep yang ditulis dokter saat melakukan visite di ruang perawatan intensif. Pengambilan data dilakukan secara prospektif terhadap 110 sampel resep. Lima puluh lembar resep dikaji sebelum dilakukan pendampingan dan 30 lembar resep dikaji saat dilakukan pendampingan apoteker.
Pada saat kegiatan pendampingan apoteker ini dilakukan terdapat tiga puluh lembar resep yang ditulis tanpa pendampingan apoteker disebabkan waktu visite dokter bersamaan, sehingga dimasukkan sebagai kelompok kontrol.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesalahan peresepan di ruang perawatan intensif masih banyak ditemukan sebelum dilakukan pendampingan oleh apoteker saat visite dokter (78,89%). Kegiatan pendampingan apoteker saat visite dokter efektif menurunkan 86% tingkat kesalahan peresepan yang ditemukan (11,31%). Jumlah rekomendasi yang diberikan oleh apoteker berpengaruh signifikan terhadap jumlah kesalahan peresepan di ruang perawatan intensif.
Dengan adanya pengaruh dari pendampingan apoteker maka disarankan Manajemen Rumah Sakit membuat kebijakan tentang pedoman pelaksanaan farmasi klinik, penulisan resep dan obat, formularium rumah sakit, dan pedoman pengobatan di ruang perawatan intensif. Selanjutnya strategi pendampingan apoteker dapat juga diimplementasikan di ruang rawat inap lainnya.
Sumber :
, , Pengaruh Pendampingan Apoteker Saat Visite Dokter terhadap Kesalahan Peresepan di Ruang Perawatan Intensif. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia. Volume 5, No. 3 (2016).Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…