farmasetika.com – Perusahaan farmasi asal Swiss, AstraZeneca mengumumkan obat kanker Tagrisso (osimertinib) sebagai standar baru yang potensial terhadap perawatan kanker untuk reseptor faktor pertumbuhan epidermal (EGFR) T790M mutasi-positif sel kanker paru-paru non-kecil (non-small cell lung cancer/NSCLC).
Hasil penelitian klinisnya dianggap mengalahkan kemoterapi yang menunjukkan bahwa pengobatannya mengurangi risiko pengembangan penyakit sebesar 70%.
Data menunjukkan bahwa dibandingkan dengan standar kemoterapi berbasis platinum doublet, terapi Tagrisso lini kedua meningkatkan kelangsungan hidup bebas perkembangan (progression-free survival/PFS) selama 5,7 bulan (10,1 bulan vs 4.4). Dalam analisis subkelompok ditentukan penilaian dari 34% pasien dengan metastasis sistem saraf pusat, obat meningkatkan PFS 4,8 bulan dibandingkan kemoterapi.
“Data Tahap konfirmasi III menunjukkan potensi Tagrisso untuk menggantikan kemoterapi sebagai standar perawatan untuk pasien yang telah berkembang setelah EGFR tirosin pengobatan kinase inhibitor. Seperti kanker paru-paru adalah jenis yang paling umum dari kanker menyebar ke otak, juga mendorong untuk melihat aktivitas Tagrisso pada pasien dengan metastasis sistem saraf pusat yang prognosis sering sangat miskin. ” ujar Sean Bohen, eksekutif wakil presiden Global Medicines Development and CMO di AstraZeneca dikutip dari pharmafile.com (7/12/16).
Tagrisso diberikan persetujuan yang dipercepat oleh FDA pada bulan November tahun lalu untuk indikasi yang sama dan sekarang menjalani ulasan jalur cepat oleh pemerintah Cina.
Dr Vassiliki A Papadimitrakopoulou dari University of Texas Anderson Cancer Center berkomentar: “Hasil uji klinis AURA3 tidak hanya bermakna secara statistik, tetapi secara klinis bermakna karena merupakan pertama kalinya obat yang ditargetkan seperti Tagrisso telah menunjukkan perbaikan dalam kelangsungan hidup bebas perkembangan lebih standar platinum-pemetrexed kemoterapi. Ini sangat bermanfaat untuk dapat memberikan informasi untuk pasien, karena menyoroti kemajuan besar yang kita buat dalam pengobatan kanker paru-paru yang ditargetkan. ”
Sumber :
Matt Fellows. AZ lung cancer drug cuts disease progression by 70%. http://www.pharmafile.com/news/511832/az-lung-cancer-drug-cuts-disease-progression-70. (Diakses 7 Desember 2016).
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…