Berita

Hasil Studi Terbaru Semakin Mendekatkan Temuan Terapi dan Pencegahan Alzheimer

farmasetika.com – Sebuah studi baru mampu menjelaskan kemungkinan upaya pencegahan dan pengobatan penyakit Alzheimer berkat temuan sebuah protein membran dalam otak,  aquaporin-4.

Apa itu penyakit Alzheimer?

Alzheimer bukan penyakit menular, melainkan merupakan sejenis sindrom dengan apoptosis sel-sel otak pada saat yang hampir bersamaan, sehingga otak tampak mengerut dan mengecil. Alzheimer juga dikatakan sebagai penyakit yang sinonim dengan orang tua.

Temuan protein baru di otak, Aquaporin-4

Aquaporin-4 mampu membentuk bagian dari sistem glymphatic, sistem saraf pusat jalur pembuangan (limbah) yang tujuannya adalah untuk mengeluarkan pembentukan protein di otak dengan cairan otak-tulang belakang. Akumulasi protein ini adalah gejala umum dari Alzheimer.

Tim peneliti dari Oregon Health & Science University (OHSU) menemukannya melalui pemeriksaan 79 otak sukarelawan. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa dalam otak orang-orang yang lebih muda dan orang-orang yang lebih tua dari 60 tahun tanpa Alzheimer, aquaporin-4 tetap efektif dalam menjaga fungsinya di lapisan pembuluh darah otak. Namun, di otak mereka dengan Alzheimer, protein ini muncul tidak teratur, yang mungkin bisa menyoroti hubungan antara penyakit dan ketidakmampuan untuk mengeluarkan potensi sel limbah yang menghancurkan saraf seperti amiloid beta.

“Ini menunjukkan bahwa aquaporin-4 mungkin menjadi sasaran berguna dalam mencegah dan mengobati penyakit Alzheimer,” kata penulis senior Jeffrey Iliff, asisten profesor di Departemen Anestesiologi dan perioperatif Kedokteran di OHSU School of Medicine.

“Sistem ini, dan kegagalan sistem, mungkin salah satu dari banyak hal yang tidak beres pada orang dengan penyakit Alzheimer.” lanjutnya dikutip dari pharmafile.com (8/12/2016).

Namun, Iliff menjelaskan bahwa ada banyak pekerjaan yang harus dilakukannya.

“Kami tidak berada di bawah ilusi apapun bahwa jika kita hanya bisa memperbaiki hal ini, maka kita akan bisa menyembuhkan penyakit Alzheimer” tutupnya.

Alzheimer adalah penyebab utama demensia di seluruh dunia.

Sumber :

  1. Matt Fellows. New Alzheimer’s research edges closer to treatment & prevention. http://www.pharmafile.com/news/511844/new-alzheimers-research-edges-closer-treatment-prevention. (Diakses 8 Desember 2016).
  2. Alzheimer. https://id.wikipedia.org/wiki/Alzheimer. (Diakses 8 Desember 2016).
farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com

Recent Posts

Kimia Farma Hadapi Tantangan Besar: Penutupan Pabrik dan PHK Karyawan

Majalah Farmasetika - PT Kimia Farma (Persero) Tbk, perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, saat ini…

5 hari ago

Pertimbangan Regulasi Terkait Model Peracikan 503B ke 503A untuk Apotek Komunitas

Majalah Farmasetika - Tinjauan mengenai persyaratan bagi apotek yang mempertimbangkan untuk memesan senyawa dari fasilitas…

5 hari ago

FDA Memperluas Persetujuan Delandistrogene Moxeparvovec-rokl untuk Distrofi Otot Duchenne

Majalah Farmasetika - Setelah sebelumnya disetujui pada Juni 2023 dalam proses Accelerated Approval, FDA telah…

5 hari ago

FDA Menyetujui Epcoritamab untuk Pengobatan Limfoma Folikular Kambuhan, Refraktori

Majalah Farmasetika - Persetujuan ini menandai antibodi bispesifik pengikat sel T pertama dan satu-satunya yang…

5 hari ago

FDA Mengeluarkan Surat Tanggapan Lengkap untuk Pengajuan BLA Patritumab Deruxtecan

Majalah Farmasetika - Pengajuan lisensi biologis (BLA) untuk patritumab deruxtecan menerima surat tanggapan lengkap karena…

1 minggu ago

FDA Menyetujui Ensifentrine untuk Pengobatan Pemeliharaan Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Majalah Farmasetika - Setelah lebih dari 2 dekade, produk inhalasi pertama dengan mekanisme aksi baru…

1 minggu ago