farmasetika.com – Individu yang berusia 65 tahun dan lebih tua rentan mengembangkan komplikasi infeksi saluran pernapasan akut/acute respiratory infections (ARI), sebuah penelitian terbaru telah menunjukkan bahwa penggunaan suplemen vitamin D dapat membantu pasien ini memperkuat kekebalan terhadap infeksi tersebut.
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Geriatrics Society, menganalisis data dari 107 pasien berusia 60 tahun dan lebih tua yang tinggal di fasilitas perawatan jangka panjang (long-term care/LTC) di Colorado, Amerika Serikat.
Peserta pada kelompok dosis tinggi, yang terdiri dari pasien yang mengambil 1.000 IU vitamin D setiap hari, diberi dosis tambahan 100.000 IU vitamin D sebulan sekali, sedangkan pada kelompok dosis rendah menerima baik dosis tunggal 12.000 IU atau plasebo sebulan sekali.
Setelah investigasi ARI, jatuh (falls risk), patah tulang, rawat inap, dan kematian selama periode follow-up 12 bulan, para peneliti mencatat bahwa pasien dalam kelompok dosis tinggi memiliki ARI 40% lebih sedikit dibandingkan mereka pada kelompok dosis rendah.
Namun, peserta dalam kelompok dosis tinggi juga mengalami dua kali lebih banyak terjadi resiko terjatuh seperti yang di kelompok dosis rendah; ini konsisten dengan penelitian sebelumnya dimana dosis tinggi vitamin D dikaitkan dengan resiko jatuh.
Resiko jatuh merupakan masalah serius untuk orang tua karena tulang mereka yang lemah, sehingga memberikan kontribusi untuk konsekuensi yang lebih besar seperti patah tulang. Waktu penyembuhan juga menjadi terganggu seiring bertambahnya usia dan tubuh tidak bisa menyembuhkan dirinya sendiri seperti masa muda. Mengalami jatuh dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat berkontribusi pada hilangnya kepercayaan diri serta depresi, yang dapat memperburuk kondisi medisnya.
Para penulis penelitian mencatat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan efek dari dosis harian yang lebih tinggi dari vitamin D pada ARI dan risiko infeksi.
“Singkatnya, dosis tinggi vitamin D suplemen bulanan mengurangi kejadian ARI tetapi meningkatnya kejadian jatuh, tanpa peningkatan patah tulang, di warga LTC tua,” penulis penelitian menyimpulkan.
“Jika hasil ini dikonfirmasi dalam percobaan yang lebih besar, dosis tinggi vitamin D, idealnya menggunakan dosis harian untuk meminimalkan risiko jatuh, memiliki potensi manfaat kesehatan masyarakat yang cukup besar melalui pencegahan ARI untuk populasi besar dan berkembang dari warga LTC.” lanjutnya.
Sumber :
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…