Categories: Edukasi

Kanker : Akibat Keturunan atau Lingkungan?

Farmasetika.com – Upaya preventif adalah ‘obat’ terbaik bagi suatu penyakit. Oleh karena itu, faktor-faktor utama penyebab kanker terus diteliti untuk menentukan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker sejak dini.

Definisi kanker

Kanker adalah penyakit yang berawal dari terjadinya mutasi DNA (kerusakan DNA) di dalam sel. Sel-sel tubuh memiliki mekanisme perbaikan DNA. Namun, jika terlalu banyak mutasi DNA yang terjadi, sel tidak dapat memperbaiki seluruh kerusakan tersebut. Akhirnya, terjadi akumulasi kerusakan DNA yang menyebabkan perkembangan kanker. Oleh karena itu, kanker dapat dicegah dengan upaya preventif terhadap kerusakan DNA.

Faktor penyebab kanker

Secara umum, faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan kanker dapat dibagi menjadi dua, yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh seseorang, antara lain genetik (keturunan) dan kondisi dasar kesehatan seseorang.

Jika seseorang memiliki faktor genetik pencetus kanker (misal: jumlah protein HER2 sebagai pencetus kanker payudara), maka secara genetik orang tersebut dapat mengalami (memiliki resiko) mutasi DNA yang lebih banyak dibandingkan dengan orang tanpa faktor genetic tersebut. Di sisi lain, faktor ekstrinsik adalah gaya hidup, diet, dan lingkungan.

Paparan sinar ultraviolet, asap rokok, radiasi, dan diet yang buruk dapat meningkatkan jumlah mutasi DNA yang terjadi dalam sel tubuh. Terdapat perdebatan di kalangan akademisi dan praktisi kesehatan, faktor apakah yang lebih berperan sebagai penyebab kanker: intrinsik atau ekstrinsik?

Penyebab kanker yang paling dominan

Wu et al. (2016) memaparkan dalam jurnal ilmiah Nature bahwa faktor ekstrinsik lebih dominan sebagai penyebab kanker.

Setelah menganalisis regresi insidensi kanker yang disebabkan oleh faktor ekstrinsik dan faktor intrinsik, Wu et al. menyimpulkan bahwa faktor intrinsik berkontribusi sedikit (<10-30% kematian akibat kanker), sementara faktor ekstrinsik dapat berkontribusi 70->90% terhadap perkembangan kanker. Studi-studi epidemiologis yang telah dilakukan sebelumnya pun menunjukkan bahwa faktor ekstrinsik berperan penting dalam terjadinya kanker, antara lain:

  • 75% kanker kolorektal (usus besar) terjadi akibat diet yang tidak seimbang
  • 65-86% melanoma (kanker kulit) terjadi akibat paparan sinar matahari dan radiasi UV
  • 75% kanker esophagus dan kanker kepala dan leher disebabkan oleh rokok tembakau dan konsumsi alkohol
  • 90% kanker serviks disebabkan oleh virus HPV
  • 80% hepatocellular carcinoma (kanker hati) disebabkan oleh infeksi hepatitis B dan C
  • 65-85% kanker lambung disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori

Meskipun faktor eksternal berperan sangat penting dalam terjadinya kanker, namun faktor eksternal yang dikombinasikan dengan faktor internal dapat meningkatkan resiko kanker. Keadaan internal seseorang yang sudah ‘rentan’ dengan penyakit kanker (misalkan karena genetik), ditambah dengan gaya hidup yang tidak sehat, dapat memacu terjadinya kanker dengan lebih cepat.

Kesimpulan

Secara umum, Wu et al. menyimpulkan bahwa faktor yang dapat dikendalikan untuk mencegah penyakit kanker adalah faktor eksternal. Upaya pencegahan yang harus terus dikembangkan adalah memperbaiki gaya hidup menjadi lebih sehat dan juga pengembangan vaksin-vaksin untuk kanker yang disebabkan oleh virus.

Faktor ekstrinsik yang potensial menjadi penyebab kanker.

Referensi:

Wu et al. (2016). Substantial contribution of extrinsic risk factors to cancer development. Nature. 529. doi:10.1038/nature16166

Yonika Arum Larasati

Yonika Arum Larasati, S.Farm. Apt. adalah seorang apoteker yang saat ini sedang menempuh pendidikan master di Nara Institute of Science and Technology, Jepang. Saya memiliki ketertarikan di bidang riset pengembangan obat kanker.

Share
Published by
Yonika Arum Larasati

Recent Posts

Kimia Farma Hadapi Tantangan Besar: Penutupan Pabrik dan PHK Karyawan

Majalah Farmasetika - PT Kimia Farma (Persero) Tbk, perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, saat ini…

3 hari ago

Pertimbangan Regulasi Terkait Model Peracikan 503B ke 503A untuk Apotek Komunitas

Majalah Farmasetika - Tinjauan mengenai persyaratan bagi apotek yang mempertimbangkan untuk memesan senyawa dari fasilitas…

3 hari ago

FDA Memperluas Persetujuan Delandistrogene Moxeparvovec-rokl untuk Distrofi Otot Duchenne

Majalah Farmasetika - Setelah sebelumnya disetujui pada Juni 2023 dalam proses Accelerated Approval, FDA telah…

3 hari ago

FDA Menyetujui Epcoritamab untuk Pengobatan Limfoma Folikular Kambuhan, Refraktori

Majalah Farmasetika - Persetujuan ini menandai antibodi bispesifik pengikat sel T pertama dan satu-satunya yang…

3 hari ago

FDA Mengeluarkan Surat Tanggapan Lengkap untuk Pengajuan BLA Patritumab Deruxtecan

Majalah Farmasetika - Pengajuan lisensi biologis (BLA) untuk patritumab deruxtecan menerima surat tanggapan lengkap karena…

1 minggu ago

FDA Menyetujui Ensifentrine untuk Pengobatan Pemeliharaan Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Majalah Farmasetika - Setelah lebih dari 2 dekade, produk inhalasi pertama dengan mekanisme aksi baru…

1 minggu ago