Farmasi Industri

Tips Memilih Produk Kosmetika yang Sehat dan Aman

farmasetika.com – Produk kosmetika pada masa kini, sudah menjadi kepentingan kaum wanita dalam kehidupan sehari-hari. Setiap harinya, kaum wanita cenderung menggunakan produk-produk kecantikan demi menunjang penamipilannya, yang sebenernya belum diketahui keamanannya. Bagaimana pengaruh penggunaan kosmetik setiap harinya?

Kosmetik

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 220 tahun 1976 “Kosmetik adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan diletakkan, dituangkan, dipercikkan, atau disemprotkan pada, dimasukkan dalam, dipergunakan pada badan atau bagian badan manusia dengan maksud untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau mengubah rupa dan tidak termasuk golongan obat.”

Pada masa sekarang banyak kosmetik yang di gunakan , kosmetik pun di bagi dua dari cara pengolahan nya yaitu kosmetik tradisional , kosmetik tradisional adalah kosmetik yang di buat dari bahan bahan segar yang di keringkan secara alamiah , sedangkan kosmetik modern adalah kosmetik yang di produksi pada pabrik yang sudah tercampur bahan bahan kimia agar tahan lama.

Efek penggunaan kosmetik setiap hari

Hal-hal yang dapat memberikan efek mengerikan dari penggunaan produk kosmetik setiap harinnya diantaranya:

1. Menyebabkan Jerawat

Beberapa alat kosmetik seperti kuas dan spons sebenarnya dapat menjadi tempat tumbuhnya bakteri dan kuman, apalagi jika kuas dan spons yang kita gunakan terlalu lama dipakai serta digunakan bergantian dengan orang lain.
Spon dan kuas yang kita pakai bisa menyimpan sel-sel kulit mati. Jika alat-alat tersebut dipakai bergantian sel-sel kulit mati tersebut akan berpindah dari wajah Anda ke wajah sahabat Anda. Hal tersebut berpotensi menyebabkan jerawat.

2. Bisa Tertular Herpes dan Flu

Penggunaan produk kecantikan seperti lipstick ataupun lipgloss juga memiliki efek yang berbahaya jika tidak digunakan secara baik.
Berbagi lipstik juga bisa menyebabkan kita mudah terserang flu karena virus yang menempel pada lipstik. Hal ini dikarenakan bakteri,virus dan kuman bisa menempel pada produk lipstick sehingga penularannya sangat mudah.

3. Penyakit mata

Penggunaan produk makeup seperti eyeliner, eyeshadow, dan maskara yang tidak bersih serta higienis bisa menjadi media penyebaran penyakit mata.

4. Kerusakan kulit dan Resiko kanker kulit

Dalam produk kosmetik tentunya terdapat kandungan kimia yang dapat memicu tumbuhnya sel-sel kanker jika digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Faktor yang dapat mempengaruhi efek negatif penggunaan kosmetik

Ada empat faktor yang mempengaruhi efek kosmetika pada kulit yaitu : faktor mausia , faktor iklim, faktor kosmetika dan faktor ketiga nya (Tranggono, 1996).

Faktor manusia dapat di contohkan seperti warna kulit dan jenis kulit yang dapat menyebabkan reaksi kulit , karena struktur kimia dan jenis melamin nya. Lalu ada faktor iklim, karena setiap kulit manusia mempunyai iklim tersendiri ada kosmetik yang harus di bedakan seperti kosmetik untuk suhu tertentu atau pada daerah tropis dan subtropis.

Faktor kosmetika, ada kosmetika yang di buat dari bahan berbahaya dan di kelola dengan cara yang tidak baik , hal tersebut dapat menyebabkan efek negatif kerusakan kulit atau iritasi pada kulit. Dan yang terakhir ada faktor ketiganya Apabila bahan yang digunakan kualitasnya kurang baik, cara pengolahannya kurang baik dan diformulasikan tidak sesuaidengan manusia dan lingkungan pemakai maka akan dapat menimbulkan kerusakan kulit,seperti timbulnya reaksi alergi,gatal-gatal, panas dan bahkan terjadi pengelupasan.

Selain itu ada efek negatif lain dari penggunaan kosmetik setiap hari , dapat menyebakan kerusakan kulit seperti terkelupas , di karenakan tidak sesuai dengan petujunk. Bahan kimia yang biasanya terdapat dalam kosmtika yang dapat menyebakan kerusakan kulit adalah hidroquinon dan merkuri. Zat tersebut biasanya di gunakan sebagai zat pemutih wajah Hidroquinon yang banyak dipakai sebagai penghambat pembentukan melamin yang dapat menyebabkan hiperpigmentasi, pada hal melamin berfungsi sebagai pelindung kulit dari sinar ultraviolet, sehingga terhindar dari resiko terkena kanker kulit. Apabila digunakan dalam jangka waktu yang lama dan di bawah sinar matahari secara langsung, hidroquinon dapatmengakibatkan noda hitam danbenjolan kekuningan pada kulit yangdisebut sebagai okrosinosis yang sifatnya permanen sebagai akibat terhambatnya produksi melanin kulityang berfungsi melindungi kulit dari sinar ultraviolet. Sedangkan untuk pemakaian mercuri yang menjadikan kulit putih dan mulus , lama kelamaan zat tersebut akan mengendap dikulit jika di gunakan selama bertahun tahun akan menyebabkan kulit biru dan menjadi kanker kulit.

Selain itu terdapat zat zat kimia yang biasa di gunakan dalam kosmetika yang dapat membahayakan untuk kesehatan :

a. Sodium Lauryl Sulfate (SLS) and Ammonium Lauryl Sulfate (ALS)

Zat ini biasa di gunakan pada shampoo, sabun mandi,pasta gigi, sabun wajah. Efek dari pengguanaan zat kimia ini adalah menyebabkan iritasi pada kulit yang hebat. SLS dan ALS ini adalah zat yang mudah terserap pada kulit, Setelah terserap, endapanzat ini akan terdapat pada otak, jantung, paru paru dan hati yang akan menjadi masalah kesehatan jangka panjang.

b. Propylene Glycol

Zat yang sering ada pada kosmetik adalah Propylene Glycol yang dapat memberikan efek dermatitis kontak dan kemerahan pada kulit.selain itu juga dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal dan hati.

c. Isopropyl Alcohol

Alkohol di gunakan sebagai pelarut pada kosmetika . Zat ini menyebabkan iritasi pada kulit dan merusak lapisan asam kulit sehingga bakteri dapat tumbuh dengan subur. Zat kimia tersebut juga dapat menyebabkan penuaan dini.

d. DEA (Diethanolamine), TEA(Triethanolamine) and MEA(Monoethanolamine)

Bahan ini dapat menyebabkan alergi dalam jangka panjang yang menyebakan kanker ginjal dan hati.

Tips memilih produk kosmetik

Gunakan alat-alat kosmetik dan produk kosmetik milik Anda sendiri dan hindari menggunakannya secara bergantian. Jangan pernah tergiur mencoba produk-produk tester yang belum tentu terjamin kebersihannya bagi wajah Anda. Selain itu ada beberapa tips lain untuk memilih produk kosmetik agar aman di gunakan ;

1. Mengenali jenis kulit anda

Setiap kulit seseorang pasti berbeda jenis nya oleh karena itu harus mengetahui jenis kulit sebelum membeli kosmetik , caranya dengan pemeriksaan ke dokter kulit dan dilihat dengan cahaya terang dibantu dengan kaca pembesar agar tekstur kulit, besarnya pori-pori, aliran darah, pigmentasi, dan kelainan lain yang terdapat pada permukaan kulit dapat terlihatt wajah terlihat dengan jelas. memperbaikinya (Pangaribuan,2017).

2. Memilih produk kosmetik yang mempunyai nomor registrasi dari Departemen Kesehatan.

Suatu produk kosmetik yang tidak memiliki nomor regr istrasi, kemungkinan memiliki kandungan zat- zat yang tidak diizinkan pemakaiannya atau memiliki kadar yang melebihi ketentuan, sehingga dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya. Hal yang perlu diperhatikan tersebut adalah berkaitan dengan kandungan hidroquinon dan merkuri yang terdapat pada produk kosmetik (Pangaribuan,2017).

3. Hati-hati dengan produk yang sangat cepat memberikan hasil

Harus berhati hati karena biasanya produk yang memberikan hasil cepat mengandung zat zat kimia yang melebihi standar atau mempunya dosis yang berlebih sehingga nantinya dapat menimbulkan kerusakan kulit. (Pangaribuan,2017).

4. Perhatikan keterangan-keteranganyang tercantum pada label atau kemasan.

Perlu diperhatikan informasi yangtertera pada kemasan mengenai unsurbahan yang digunakan, tanggalkadaluarsa serta nomor registrasinya,karena tidak semua produsen mencantumkan atau mendaftarkan produknya ke Badan Pengawasan Obat dan Makanan, sehingga tidak terjamin keamanannya (Pangaribuan,2017).

Referensi

Peraturan Menteri Kesehatan RI No 220/Men.Kes/Per/IX/76 tentang Produksi dan Peredaran
Kosmetika dan Alat Kesehatan Menteri Kesehatan RI. 2002.
Pangaribuan,Lina.2017. Efek Samping Kosmetik Dan Penangananya Bagi Kaum Perempuan. Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera Vol. 15 (30).
Tranggono, Retno dkk. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama

Aisyah Tri Mulyani dan Afifah Tri Ambarwati, Program Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Aisyah Tri Mulyani

Share
Published by
Aisyah Tri Mulyani

Recent Posts

Menkes Rilis Pengurus Organisasi Kolegium Farmasi 2024-2028

Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…

3 hari ago

IVFI dan Kolegium Farmasi Indonesia Bersinergi untuk Kemajuan Tenaga Vokasi Farmasi

Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…

2 minggu ago

Anggota Dewan Klarifikasi Istilah Apoteker Peracik Miras di Dunia Gangster

Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…

2 minggu ago

Penggunaan Metformin pada Pasien Diabetes Tingkatkan Risiko Selulitis, Infeksi Pada Kaki, dan Amputasi

Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…

2 minggu ago

Anggota DPR Minta Maaf, Salah Pilih Kata Apoteker bukan Secara Harfiah

Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…

3 minggu ago

Peran Penting Apoteker dalam Menjamin Distribusi Aman Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi (NPP)

Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…

1 bulan ago