Farmasetika.com – Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) sukses menyelenggarakan Kongres XX IAI 2018 di Hotel Grand Labersa, Pekanbaru, Riau, 19-20 April 2018 dengan menghasilkan keputusan Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt, menjadi ketua Pengurus Pusat IAI (PP IAI) periode 2018 – 2022.
Dalam Kongres ini Nurul Falah terpilih dengan jumlah 19 suara, sedangkan rivalnya Drs. Jamaludin Al J Ef dengan 15 suara.
Selain itu, terpilih pula Ketua MEDAI Pusat Prof. Elfi Sahlan Ben dan Ketua Dewan Pengawas, Prof. Gemini Alam.
Apoteker Lulusan UGM tahun 1987 ini dilahirkan di Wonosobo 23 Maret 1962. Sejak mahasiswa Nurul Falah aktif berorganisasi. Ia pernah menjadi Ketua Umum HMI Komisariat Fakultas Farmasi UGM (1983-1984) dan Ketua Umum Koperasi mahasiswa UGM. Mantan Sekretaris Jenderal IAI 2010-2014 ini pernah pula menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009, mewakili Partai Amanat Nasional (PAN).
Nurul Falah pernah menjabat sebagai Ketua Pansus RUU Narkotika yang melahirkan UU Narkotika dan Ketua Panitia Kerja Komisi IX DPR RI tentang Jamsostek yang mengkaji sistem pendanaan pesangon pekerja yang diambil alih oleh Jamsostek sekaligus mengawal proses revisi UU Jamsostek.
Nurul Falah pernah bekerja di PT Bursindo Duta Niaga, PT Lepitek, Integrated Pest Management FAO PT dan PT Kimia Farma. Ayah dua anak ini kini juga tercatat sebagai salah seorang Komisaris PT (Persero) Kimia Farma Tbk dan anggota Komite Farmasi Nasional (KFN).
Sumber : http://www.majalahmedisina.com/iai/?p=379
Majalah Farmasetika - PT Kimia Farma (Persero) Tbk, perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, saat ini…
Majalah Farmasetika - Tinjauan mengenai persyaratan bagi apotek yang mempertimbangkan untuk memesan senyawa dari fasilitas…
Majalah Farmasetika - Setelah sebelumnya disetujui pada Juni 2023 dalam proses Accelerated Approval, FDA telah…
Majalah Farmasetika - Persetujuan ini menandai antibodi bispesifik pengikat sel T pertama dan satu-satunya yang…
Majalah Farmasetika - Pengajuan lisensi biologis (BLA) untuk patritumab deruxtecan menerima surat tanggapan lengkap karena…
Majalah Farmasetika - Setelah lebih dari 2 dekade, produk inhalasi pertama dengan mekanisme aksi baru…