Farmasetika.com – Sediaan tablet merupakan sediaan obat yang digemari oleh banyak pasien di Indonesia. Selain cara pemakaiannya yang praktis, sediaan tablet juga memiliki ketahanan yang lebih lama dibandingkan dengan sediaan cair seperti sirup.
Namun, tablet biasanya akan hancur apabila berada dalam lambung akibat adanya asam lambung, zat aktif dalam beberapa tablet dapat rusak oleh asam lambung tersebut bahkan beberapa zat aktif obat dapat mengiritasi lambung itu sendiri, oleh sebab itu beberapa tablet mengalami proses penyalutan terlebih dahulu dimana penyalutan ini akan menghasilkan tablet salut yang tahan dari keadaan yang tidak di inginkan.
Lambung sendiri akan menghasilkan asam lambung dengan tingkat keasaman pada pH 1-2, Kadar HCl dalam asam lambung adalah sekitar 0.5% dari total getal lambung. Asam lambung berfungsi untuk membantu memproses pencernaan makanan sehingga makanan yang dikonsumsi menjadi mudah di cerna atau dilumatkan didalam lambung.
Makanan yang dicerna kemudian berubah menjadi cair dan nurisi yang ada pada makanan tersebut akan disalurkan dan diserap oleh tubuh. Namun, seringkali obat dapat rusak terkena asam lambung ini karena pH dalam asam lambung terlampau asam.
Obat modern sebagian besar bersifat elektrolit lemah, yaitu asam atau basa lemah, dan derajat ionisasi atau bentuk ionisasi dan tidak terionisasinya ditentukan oleh nilai pKa dan suasana pH lingkungan.
Pada obat yang bersifat asam lemah, dengan meningkatnya pH, sifat ionisasi bertambah besar, bentuk tak terionisasi bertambah kecil, sehingga jumlah obat yang menembus membran biologis semakin kecil. Akibatnya, kemungkinan obat untuk berinteraksi dengan reseptor semakin rendah aktivitas biologisnya semakin menurun.
Pada obat yang bersifat basa lemah, dengan meningkatnya pH, sifat ionisasi bertambah kecil, bentuk tak terionisasinya semakin besar, sehingga jumlah obat yang menembus membran biologis bertambah besar pula. Akibatnya, kemungkinan obat untuk beriteraksi dengan reseptor bertambah besar dan aktivitas biologisnya semakin meningkat .
Tablet salut mencegah terjadinya interaksi antar muka antara tablet inti dengan lingkungan sekitar yang dapat merusak sifat fisika kimia tablet salah satunya dalam penyalutan ini yang ingin di hindari adalah asam lambung , yang apabila asam lambung tersebut terbentuk interaksi permukaan dengan tablet inti maka dikhawatirkan obat akan rusak .
Salah satu jenis tablet yang harus mengalami proses penyalutan sendiri adalah tablet untuk mengobati bagian pencernaan atau usus . untuk dapat memberikan efek terapi pada bagian pencernaan, obat harus melewati bagian lambung terlebih dahulu dan kemudian sampai di bagian usus dan memberikan efek terapi yang di inginkan, apabila tablet tersebut tidak melalui proses penyalutan maka obat tersebut akan hancur di lambung dan kemudian tidak memberikan efek obat sesuai dengan yang diharapkan.
Perlakuan formulasi salut yang berbeda dengan tablet pada umumnya ditujukan supaya tablet tidak mengalami proses degradasi zat aktif ketika melewati lambung dan diharapkan tablet dapat mengalami proses degradasi ketika berada di usus. Selain berguna untuk melindungi obat dari kontaminasi, formulasi ini juga difungsikan untuk mengatasi rasa pahit yang dimiliki tablet serta formulasi salut ini juga dapat memberikan warna yang mampu meningkatkan ketertarikan dari pasien.
Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai komposisi penyalutan ialah gelatin, gula, sirup jagung, selulosa dan lilin (wax) khusus. Pemilihan bahan yang digunakan untuk penyalutan harus dikaitkan dengan tujuan penyalutan tablet. Apabila bertujuan untuk menghilangkan rasa pahit yang dimiliki tablet, maka penyalutan menggunakan bahan gula dapat mengatasi permasalahan tablet tersebut.
Salah satu bahan penyalut yang paling sering di gunakan adalah , Cellulosa Acetate Ftalat (CAP) dan Hidroksi Propil Metil Cellulosa Phtalate (HPMCP). CAP mengandung gugus COOH bebas, yang dalam usus halus dapat lepas menjadi ion COO- yang dapat larut sehingga selulosa juga dapat larut. Tablet yang didalam polimer penyalut tersebut menyerap air dan hancur dalam usus halus. CAP larut dalam pH > 6, sehingga melarutnya paling tidak di jejunum. CAP merupakan senyawa low oral toxicity sehingga bisa digunakan dan aman. Namun begitu CAP dapat mengiritasi mata dan mukosa membrane.
Oleh karena itu, saat produksi perlu memakai pelindung mata. HPMCP lepas dalam pH 5-5,5 sehingga larut dalam duodenum. Kelebihan selulosa yang menjadi alasan tambahan pertimbangan penggunaannya ialah biaya produksi serta harga bahan bakunya yang lebih murah dibandingkan dengan bahan baku seperti gula yang membutuhkan perlakuan tambahan sehingga menambah biaya produksi.
Tablet salut merupakan tablet yang memiliki karakteristik khusus. Oleh karena itu, tablet ini pastinya membutuhkan perlakuan khusus dalam penggunaan, penyimpanan dan pembuangannya.
Dalam penggunaannya tablet salut, pasien tidak diperbolehkan untuk membelah dua tablet tersebut serta tidak diperbolehkan menyerbukkan tablet salut sebelum diminum. Hal ini perlu diperhatikan sebab apabila pasien melakukan perlakuan tersebut, maka fungsi penyalutan dari tablet itu tidak akan berguna sebagaimana seharusnya dan dikhawatirkan dosis dari obat tidak sesuai.
Dalam penyimpanannya, tablet salut sebaiknya tidak disimpan pada kondisi kelembaban yang tinggi dan pada kondisi terpapar udara terbuka. Sebab dikhawatirkan lambat laun akan terkontaminasi oleh lingkungan sekitarnya. Untuk pembuangan tablet ini, ada baiknya apabila tablet digerus menjadi serbuk terlebih dahulu agar lebih mudah terdekomposisi dengan lingkungan.
Salah satu merek obat dagang yang beredar di pasaran Indonesia ialah Valto Forte, Voltadex, Zelona dan lain sebagainya. Obat-obatan bermerek tersebut memiliki kandungan zat aktif yaitu natrium diklofenak yang memiliki fungsi sebagai Pereda rasa nyeri. Kebanyakan obat-obatan tersebut merupakan obat yang termasuk dalam golongan obat keras, oleh karena itu obat-obatan tablet salut enteric hanya bisa didapatkan ketika penebusan obat yang disertai dengan resep dari dokter.
Jadi penyalutan sendiri berfungsi untuk mencegah tablet inti tidak bertemu dengan lingkungan yang tidak di inginkan , salut itu sendiri erupakan selubung yang sempurna , apabila selubung tersebut hancur atau bocor lingkungan luar dengan mudah dapat menghancurkan atau merusak tablet inti . Jadi penting untuk di ketahui bahwa tablet salut tidak boleh dikonsusi dengan keadaam hancur atau rusak , tidak boleh digigit maupun di hancurkan karena akan mengagalkan fungsi dari tablet salut itu sendiri,
Daftar Pustaka
Allen L. V. dan Ansel H. C., 2015. Ansel’s Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery Systems. Wolter Kluwer : USA. pp. 265
Aulton, M, E. 1988. Pharmaceutics: The Science of Dosage Form Design. Churchill Livingstone Inc. New York.
Barkley, A., Levine, S., Signorino, C. 2006. Tablet Coating. Tersedia pada http://online1.ispcorp.com/enUS/Media/Articles/The%20Evolution%20and%20Evaluation%20of%20Tablet%20Coatings.pdf
Lachman, L. , Lieberman, H. A., & Joseph, L. K. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Edisi Ketiga. Penerjemah: Siti Suyatmi. Penerbit Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…