Farmasetika.com – Kemajuan teknologi selama beberapa dekade terakhir telah mempengaruhi perilaku manusia dan cara orang membuat keputusan tentang kesehatan mereka.
Berbagai pilihan kesehatan digital, termasuk aplikasi kesehatan seluler dan sensor kebugaran yang dapat digunakan, telah menunjukkan solusi dalam meningkatkan kesehatan manusia, dan memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas perawatan secara signifikan di masa depan, menurut laporan dari IQVIA, sebuah perusahaan yang mensponsori digital start up di NACDS Total Store Expo minggu ini di Denver, Amerika Serikat.
Laporan ini meneliti inovasi, bukti, dan adopsi alat kesehatan digital untuk menentukan apakah mereka memiliki dampak mendasar pada hasil terapi pasien.
Penerapan opsi kesehatan digital berkembang pesat, dengan lebih dari 318.000 aplikasi terkait kesehatan tersedia di app store pada sebagian besar ponsel pintar, dan hampir 200 lainnya ditambahkan setiap hari. Ada juga lebih dari 340 sensor kesehatan yang dapat dipakai di pasaran di negara maju.
Sementara banyak aplikasi difokuskan pada kesehatan umum, seperti nutrisi atau olahraga, aplikasi manajemen kondisi kesehatan membuat 40% dari semua aplikasi yang berfokus pada kesehatan dan terus berkembang, menurut laporan tersebut.
Ratusan penelitian, 571, telah menyimpulkan bahwa aplikasi kesehatan secara positif mempengaruhi hasil pasien. Satu penelitian mencatat pengurangan dalam perawatan akut yang dapat mengurangi pengeluaran perawatan kesehatan 7 miliar dolar Amerika, atau 1,4% dari total biaya pasien, pada pasien dengan diabetes, pra-diabetes, asma, rehabilitasi jantung, dan rehabilitasi paru. Para ahli memperkirakan bahwa kesehatan digital dapat menghemat hingga $ 46 miliar dalam belanja perawatan kesehatan setiap tahun jika digunakan di seluruh industri perawatan kesehatan, menurut laporan itu.
Saat ini ada 540 uji klinis yang sedang berlangsung untuk menentukan dampak kesehatan digital pada manajemen kondisi. Uji klinis ini semakin penting, karena kesehatan digital diharapkan terus tumbuh selama 10 tahun ke depan, dan terus mengubah cara orang mengelola kesehatan mereka.
Sumber : https://www.pharmacytimes.com/conferences/nacdstse-2018/digital-health-options-continue-to-expand-positively-influence-patient-outcomes-
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…