Categories: Opini

Badai Hoaks Kosmetik Bertebaran, Go Bijak No Reaktif!

Farmasetika.com – Media sosial (medsos) sudah sangat menyatu dengan masyarakat di zaman now ini. Rasanya tidak lengkap jika seseorang tidak mempunyai akun pribadi. Apalagi tidak memiliki peralatan komunikasi canggih seperti android. Wahh bisa-bisa dibilang manusia ketinggalan zaman atau manusia yang GAPTEK nihh.

Pasti dong kalian tidak mau dibilang anak gaptek? Anak yang ketinggalan zaman? Apalagi anak goa? Nah, maka dari itu setiap orang terutama remaja harus menggunakan media sosial. Di media sosial sekarang berkembang bisnis online, toko online, bahkan pembeli online, pokoknya serba online deh hehe. Media sosial juga bisa digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan, bahkan kosmetik. Karena saat ini kosmetik sudah menjadi kebutuhan dasar. Bahkan sudah bisa dikatakan sebagai kebutuhan primer. Tapi apa itu kosmetik? Kosmetik adalah zat perawatan yang digunakan untuk meningkatkan penampilan manusia, yang terbuat dari campuran bahan kimia baik alami ataupun sintetis.

Dewasa ini banyak sekali remaja tingkat SLTA/SMA yang sudah menggunakan kosmetik, baik dilingkungan masyarakat maupun lingkungan sekolah. Beragam alasan yang melatar belakangi penggunaan kosmetik, mulai dari alasan agar terlihat tidak pucat, hingga alasan agar terlihat lebih menarik. Mudahnya mendapatkan kosmetik dengan harga murah juga menjadi alasan mereka menggunakan kosmetik. Karena produk produk kosmetik tidak hanya bisa didapatkan di pasaran saja, tapi bisa juga didapatkan melalui media sosial.

Jika jaman dahulu anak sekolah tingkat SLTA/SLTP belum mengenal kosmetik dan mungkin hanya menggunakan bedak tabur. Berbeda halnya dengan anak zaman now ini. Mereka sudah berani menggunakan kosmetik. Terbukti setelah tren alis sinchan menyebar dimedia sosial mereka seperti berlomba lomba untuk mempercantik diri agar terlihat lebih cantik dan sempurna. Mulai dari yang beralis tipis dapat dibuat lebih tebal, yang berhidung pesek dirias agak terlihat lebih macung, bahkan menggunakan lipstik dan lensa kontak mata agar terlihat lebih menarik.

Cara mereka mempercantik diri juga didukung dengan tutorial make up yang ada dimedia sosial. Mereka dengan mudah merias wajah mereka dengan melihat tutorial make up yang ada di laman yutube dll. Pembuat video tutorial di media sosial juga kecipratan untung, hal ini dikarenakan viewers dan subscriber meningkat dari hari kehari seiring dengan banyaknya remaja yang masih belum tau cara ber make up. Mereka pasti akan mencaritahu bagaimana cara bermakeup yang cantik dan yang masih tren saat ini. Banyakknya viewers dan subscriber dapat membuat mereka terkenal dimedia sosial dan mendatangkan penghasilan yang lumayan menggiurkan. Banyak pengangguran yang uskses dan berhasil hanya karena media sosial.

Dalam menggunakan kosmetik pastilah para konsumen memilih dan mencari kosmetik dengan kualitas terbaik, yang mengakibatkan persaingan antar brand kosmetik menjadi sangat sengit. Mereka berlomba lomba bersaing untuk menarik hati para konsumen. Tak jarang berita hoaks dibuat untuk menjelekkan produk saingan mereka. Berita HOAKS ini mereka sebarkan melalui berbagai jenis media sosial. Berita ini lama kelamaan menjadi berita yang simpang siur dan meresahkan masyarakat. Lalu apakah kalian tau apa itu berita HOAKS?

HOAKS adalah usaha untuk menipu atau mengakali pembaca/pendengarnya untuk mempercayai sesuatu, padahal pencipta berita palsu tersebut tahu bahwa berita tersebut adalah palsu. Di media sosial banyak sekali berita yang kita sendiri tidak tahu akan kebenaranya. Sebagai contoh banyak berita yang mengatakan bahwa kosmetika jenis A mengandung banyak merkuri yang berbahaya bagi kulit, atau Kosmetika jenis B ditarik Badan POM karena komposisi yang tidak layak.

Pelaku kejahatan penyabaran berita HOAKS susah sekali untuk ditangkap, karena berita berita yang ia buat cepat sekali menyebar. Seseorang mudah sekali menekan tombol shere, tak jarang mungkin kita sendiri pernah melakukannya. Dengan menekan tombol shere untuk berita yang belum pasti kebenarannya, sama saja kita mendukung pelaku HOAKS dan menjadi bagian dari kelompok tersebut.

Sebagai Masyarakat yang cerdas kita harus bijak dan jangan terlalu reaktif akan suatu berita yang belum diketahui kebenaranya. Padahal kita sudah bertahun tahun menggunakan produk tersebut, dan tiba tiba ada berita yang mengatakan bahwa produk tersebut berbahaya? Bagaimana rasanya? Pasti akan ada nada rasa kecewa yang mendalam, seperti ditinggalkan pas lagi sayang sayangnya eaaa, kalau kata anak zaman now sih sakit tapi tidak berdarah. Nah maka dari itu sebelum tau dengan pasti jangan dengan mudah menyimpulkan suatu masalah dengan satu berita, jangan mudah terpengaruh, jangan hanya membaca judul besarnya saja, apalagi langsung percaya dengan membaca linklink yang yang belum tentu kebenarannya. Cari referensi lain untuk membuktikan apakah berita tersebut benar atau tidak.

HOAKS disebarkan dengan tujuan untuk menggerogoti kepercayaan seseorang akan suatu produk, baik itu obat obatan, makanan, maupun kosmetika. Maka dari itu mari kita bijak dalam menyikapi informasi HOAKS yang ada di lingkungan masyarakat maupun media sosial. Jadilah manusia yang cerdas dan jangan mudah percaya akan suatu berita baru yang belum pasti kebenaranya. Dan janganlah kalian berani untuk menyebarkan berita yg belum diketahui faktanya, karena sudah ada undang undang yang mengatur tentang penyebaran berita haoks. Oke?

Penulis : Salsa Fauziyyah Adni (Siswi MAN 1 Sukoharjo-Lampung)

Juara II Lomba Artikel Populer tentang Kosmetika yang diselenggarakan oleh Balai Besar POM di Bandar Lampung yang diumumkan pada tanggal 1 Oktober 2018.

farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com

Recent Posts

Menkes Rilis Pengurus Organisasi Kolegium Farmasi 2024-2028

Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…

4 hari ago

IVFI dan Kolegium Farmasi Indonesia Bersinergi untuk Kemajuan Tenaga Vokasi Farmasi

Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…

2 minggu ago

Anggota Dewan Klarifikasi Istilah Apoteker Peracik Miras di Dunia Gangster

Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…

3 minggu ago

Penggunaan Metformin pada Pasien Diabetes Tingkatkan Risiko Selulitis, Infeksi Pada Kaki, dan Amputasi

Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…

3 minggu ago

Anggota DPR Minta Maaf, Salah Pilih Kata Apoteker bukan Secara Harfiah

Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…

3 minggu ago

Peran Penting Apoteker dalam Menjamin Distribusi Aman Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi (NPP)

Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…

1 bulan ago