Farmasetika.com – Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kemudahan akses pelayanan kesehatan bagi seluruh peserta, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan telah menawarkan program pelayanan yang dinamakan Program Rujuk Balik (PRB). Program ini sudah ditetapkan di Permenkes RI No. 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Apa yang membedakan Program Rujuk Balik dengan pelayanan kesehatan dari BPJS lainnya?
Program Rujuk Balik merupakan pelayanan pemberian obat-obatan untuk peserta BPJS penderita penyakit kronis di Faskes Tingkat Pertama (FKTP) atas rekomendasi atau rujukan dari Dokter Spesialis/Sub Spesialis.
Program ini memudahkan pasien penderita penyakit kronis untuk mendapatkan obat-obatan yang diresepkan untuk pemeliharaan kondisi kronisnya selama tiga bulan berturut-turut tanpa perlu kembali merujuk ke Dokter Spesialis/Sub-Spesialis di Faskes Rujuk Tingkat Lanjutan (Rumah Sakit).
Peserta yang berhak memperoleh obat PRB adalah seluruh peserta BPJS aktif yang menderita penyakit kronis dengan kondisi stabil dan masih membutuhkan pengobatan jangka panjang. Jenis penyakit yang dilayani untuk PRB ini adalah:
Sebelum mendapatkan pelayanan PRB, peserta harus mendaftarkan diri sebagai peserta aktif PRB dengan cara:
Setelah itu, pasien berhak mendapatkan pelayanan obat PRB, dengan cara:
Sumber :
Menteri Kesehatan RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional. Menkes, Jakarta.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. 2014. Panduan Praktis Program Rujuk Balik. BPJS Kesehatan, Jakarta.
Majalah Farmasetika - Obat tradisional telah digunakan secara turun-temurun sebagai alternatif atau pelengkap dalam pengobatan…
Majalah Farmasetika - Industri farmasi memiliki tanggung jawab besar dalam memproduksi obat yang aman, efektif,…
Majalah Farmasetika - FDA telah menyetujui vimseltinib (Deciphera Pharmaceuticals) untuk pengobatan pasien dewasa dengan tenosynovial…
Majalah Farmasetika - FDA telah memberikan penunjukan fast track (FTD) untuk 67Cu-SAR-bisPSMA (Clarity Pharmaceuticals), yang…
Majalah Farmasetika - FDA telah menyetujui tablet chenodiol (Ctexli; Mirum Pharmaceuticals) untuk pengobatan cerebrotendinous xanthomatosis…
Majalah Farmasetika - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) secara resmi memberikan penunjukan…