Categories: Edukasi

Tanaman Kelor, Bergizi Tinggi dan Lindungi Tubuh dari Penyakit Kronis

Farmasetika.com – Tanaman kelor telah dikenal oleh masyarakat luas akan manfaat yang terkandung didalamnya. Tanaman yang memiliki nama latin Moringa oleifera ini tersebar luas di Asia dan Afrika.

Tanaman kelor banyak dibudidayakan untuk kemudian dipakai sebagai obat-obatan, pemurnian air maupun sebagai konsumsi makanan bagi manusia.

Tanaman kelor memiliki berbagai kegunaan medis dengan nilai gizi yang lebih tinggi.

Nilai Nutrisi Tanaman Kelor

Tanaman kelor digunakan untuk mengatasi kekurangan gizi terutama pada bayi dan ibu menyusui. Tiga organisasi non-pemerintah yaitu Trees for Life, Chruch World Service and Educational Concerns for Hunger Organization mengadvokasi tanaman kelor sebagai nutrisi alami untuk daerah tropis.

Daun kelor memiliki asam amino esensial, termasuk asam amino yang mengandung sulfur dalam tingkat yang lebih tinggi daripada yang direkomendasikan oleh Food and Agriculture Organization (FAO).

Daun kelor kaya akan pati, mineral, zat besi, vitamin A, B dan C, kalsium dan protein. Daun kelor menawarkan potensi yang besar bagi mereka yang beresiko malnutrisi dan berfungsi sebagai suplemen protein dan kalsium.

Tanaman kelor sangat berguna untuk dikonsumsi di negara-negara tropis karena daunnya akan mucul menjelang akhir musim kemarau ketika hanya sedikit sumber sayuran berdaun hijau lain yang tersedia.

Nilai gizi daun kelor dibandingkan dengan makanan lain :

Perbandingan 100 gram makanan dengan daun kelor segar
Nutrien Daun Kering
Vitamin A (4X) lebih tinggi dari Wortel dan (13X) dari Bayam
Vitamin C (7X) lebih tinggi dari Jeruk
Vitamin B (4X) lebih tinggi dari Daging Babi
Vitamin B2 (50X) lebih tinggi dari Sarones
Vitamin B3 (50X) lebih tinggi dari Kacang
Vitamin E (6X) lebih tinggi dari Rapeseed oil
Kalsium (4X) lebih tinggi dari Susu
Magnesium (36X) lebih tinggi dari Telur
Kalium (63X) lebih tinggi dari Susu and

(3X) lebih tinggi dari Pisang

Iron (25X) lebih tinggi dari Bayam
Protein (2X) lebih tinggi dari Yoguhrt dan Susu
Poly phenol (8X) lebih tinggi dari Red wine
Amino acid (2X) lebih tinggi dari Black vinegar
R-Amino acid (30X) lebih tinggi dari Brown rice and

(4X) lebih tinggi dari GABA tea

Chlorophyll (4X) lebih tinggi dari Wheat grass

Efek Tanaman Kelor dalam Mencegah Penyakit Kronis

Berdasarkan studi yang telah dilakukan, tanaman kelor mengandung berbagai komponen bioakif seperti vitamin, asam fenolik, flavonoid, isotiosianat, tanin dan saponin yang bermanfaat bagi kesehatan.

Selain itu bagian daun kelor telah digunakan untuk pengobatan berbagai penyakit seperti malaria, demam tifoid (tipes), hipertensi dan diabetes.

Bagian akar, kulit kayu, getah, daun, buah, bunga, biji, serta minyak biji tanaman kelor memiliki berbagai aktivitas biologis termasuk antidiabetik, memberikan perlindungan terhadap tukak lambung, efek hipotensi, anti-inflamasi dan telah terbukti meningkatkan fungsi hati dan ginjal serta regulasi hormon tiroid, antikanker, anti-fertilisitas.

Daftar Pustaka

Tejas, G., Umang, J., Payal, B., Tusharbindu, D., Pravin, T. 2012. A Panoramic View On Pharmacological, Nutritional, Therapeutic And Prophylactic Values Of Moringa Oleifera Lam. International Research Journal Of Pharmacy, 3(6).

Sarah Rahmatia Agustin

Share
Published by
Sarah Rahmatia Agustin

Recent Posts

Apoteker Kevin Bisa Praktek di 3 Negara Asia Tenggara

Majalah Farmasetika - Kevin Ben Laurence, seorang apoteker berbakat asal Indonesia, berhasil mendapatkan pengakuan resmi…

1 minggu ago

Kolegium Farmasi Selenggarakan Ujian Re-Sertifikasi Kompetensi Apoteker

Majalah Farmasetika - Apoteker di seluruh Indonesia, persiapkan diri Anda untuk uji resertifikasi kompetensi apoteker…

4 minggu ago

Menkes Rilis Pengurus Organisasi Kolegium Farmasi 2024-2028

Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…

1 bulan ago

IVFI dan Kolegium Farmasi Indonesia Bersinergi untuk Kemajuan Tenaga Vokasi Farmasi

Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…

2 bulan ago

Anggota Dewan Klarifikasi Istilah Apoteker Peracik Miras di Dunia Gangster

Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…

2 bulan ago

Penggunaan Metformin pada Pasien Diabetes Tingkatkan Risiko Selulitis, Infeksi Pada Kaki, dan Amputasi

Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…

2 bulan ago