Farmasetika.com – Sistem pengiriman obat transdermal (TDDS), juga dikenal sebagai “patch” yaitu bentuk sediaan yang dirancang untuk memberikan jumlah obat yang efektif secara terapi di seluruh kulit pasien1
Sediaan transdermal memiliki bebrapa keuntungan, yaitu2:
Selain menguntungkan, sediaan transdermal juga memiliki kerugian, yaitu2:
Beberapa obat yang mengandung TDDS salah satunya adalah nikotin yang tersedia di Amerika Serikat1 .
Nikotin pertama kali digunakan dalam bentuk transdermal sebagai bantuan pengurangan dan penghentian merokok pada tahun 1984.
Satu penelitian menunjukkan kadar nikotin yang signifikan dalam air liur antara 30 dan 90 menit setelah aplikasi topikal 9 mg basa nikotin dalam larutan air 30% pada seorang sukarelawan; ada juga peningkatan pada denyut nadi dan tekanan darah sistolik.
patch pertama yang mengandung nikotin terbukti berhasil menekan keinginan untuk merokok dalam uji klinis di Münster/Jerman pada tahun 1989.
Antara akhir tahun 1991 dan awal 1992, patch nikotin dengan desain berbeda, semuanya telah disetujui oleh US FDA, mencapai pasar US dalam beberapa bulan. Lebih dari satu juta perokok berhenti merokok dengan bantuan patch nikotin3 .
Pada kasus pasien skizofrenia memiliki tingkat merokok yang tinggi. Skizofrenia merupakan salah satu penyakit otak dan tergolong ke dalam jenis gangguan mental yang serius.
Para peneliti melakukan penelitian untuk menghentikan merokok pada pasien skizofrenia yang juga diobati dengan patch transdermal nikotin dan obat antipsikotik atipikal.
Pasien skizofrenia memiliki tingkat ketergantungan nikotin yang lebih tinggi dalam konsumsi rokok (58% -88%), dibandingkan dengan populasi umum (sekitar 25%), dan seringkali perokok memiliki kesulitan besar untuk berhenti merokok.
Beberapa studi pendahuluan telah menyarankan bahwa dengan antipsikotik atipikal clozapine dapat mengurangi konsumsi rokok pada perokok skizofrenia terutama mereka yang sangat tergantung pada rokok. Terapi ini menekankan psikoedukasi, dengan memberikan hal hal yang positif, pengurangan kecemasan, dan ditambah penggunaan patch transdermal nikotin; jumlah perokok dalam waktu terkahir pada penelitian Addington et al adalah 42%4 .
Namun, tidak semua obat cocok dalam bentuk sediaan patch. Obat yang dapat digunakan adalah obat yang dapat menembus kulit, yang cukup kuat untuk aktif dan memenuhi kebutuhan klinis3 .
Pada 2013, empat obat yang menyumbang sekitar 50% dari semua uji klinis transdermal (463) terdaftar di Clinical Trials.gov salah satunya adalah nikotin4.
Sumber:
Majalah Farmasetika - PT Kimia Farma (Persero) Tbk, perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, saat ini…
Majalah Farmasetika - Tinjauan mengenai persyaratan bagi apotek yang mempertimbangkan untuk memesan senyawa dari fasilitas…
Majalah Farmasetika - Setelah sebelumnya disetujui pada Juni 2023 dalam proses Accelerated Approval, FDA telah…
Majalah Farmasetika - Persetujuan ini menandai antibodi bispesifik pengikat sel T pertama dan satu-satunya yang…
Majalah Farmasetika - Pengajuan lisensi biologis (BLA) untuk patritumab deruxtecan menerima surat tanggapan lengkap karena…
Majalah Farmasetika - Setelah lebih dari 2 dekade, produk inhalasi pertama dengan mekanisme aksi baru…