Berita

Rakernas IAI Sepakati Komponen Standar Jasa Profesi Apoteker Berbasis Kinerja

Farmasetika.com – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) di Hotel El Royale pada 14 Maret 2019 lalu menyepakati konsep standar jasa profesi apoteker berbasis kinerja di Apotek.

Penetapan standar jasa profesi apoteker perlu ditetapkan sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan apoteker. Hingga saat ini, belum ada regulasi standar minimum jasa profesi apoteker di Indonesia yang terpusat, terstandar dan mengikat, serta dijalankan sepenuhnya dengan menyesuaikan keadaan perekonomian dari pengusaha apotek dan kesejahteraan para apotekernya.

Ketua Pengurus Daerah IAI Jawa Barat, Catleya Febriyanti, memimpin diskusi terkait pembahasan konsep standar jasa apoteker.

Dalam paparannya, standar jasa apoteker di apotek terdiri dari jasa praktik pengelolaan kefarmasian, jasa praktik pelayanan kefarmasian, dan tunjangan kesejahteraan.

Jasa pengelolaan kefarmasian khusus diberikan kepada apoteker pemegang/penanggung jawab Surat Izin Apoteker (SIA). Sedangkan, jasa praktik pelayanan kefarmasian berupa sitting fee, swamedikasi, konseling, visite, dan home pharmacy care diberikan kepada apoteker pemilik Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA). Khusus untuk swamedikasi, konseling, visite, dan home pharmacy care pembiayaan dibebankan kepada pasien.

“Dengan konsep seperti ini, kita harus berpikir paradigma baru, apoteker akan dituntut hadir di sarana pelayanan kefarmasian dan melakukan praktik kefarmasian” tutur Catleya.

“Peranan apoteker menjadi penting, bahkan bisa mengurangi jumlah asisten apoteker, sehingga tidak memberatkan beban biaya operasional apotek, bahkan meningkatkan income apotek” jelasnya memberikan contoh.

Dalam Rakernas PIT IAI kemarin, disepakati komponen standar jasa apoteker, akan tetapi untuk nilai atau besaran rupiah perlu dibahas lebih lanjut dengan para Pengurus Daerah IAI. Sebelum disahkan menjadi Peraturan Organisasi PP IAI, masukan masih dibutuhkan untuk kemajuan para apoteker di Indonesia.

Konsep standar jasa ini merupakan hasil penelitian dan pengkajian dari Bidang Kesejahteraan dan Kewirausahaan, Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Jawa Barat, bekerjasama dengan Program Studi Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran.

Hasil penelitian telah di presentasikan dalam bentuk poster dan memperoleh penghargaan Poster Terbaik di Pekan Ilmiah Tahunan IAI 2019 kemarin.

 

farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com

Recent Posts

Kimia Farma Hadapi Tantangan Besar: Penutupan Pabrik dan PHK Karyawan

Majalah Farmasetika - PT Kimia Farma (Persero) Tbk, perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, saat ini…

1 minggu ago

Pertimbangan Regulasi Terkait Model Peracikan 503B ke 503A untuk Apotek Komunitas

Majalah Farmasetika - Tinjauan mengenai persyaratan bagi apotek yang mempertimbangkan untuk memesan senyawa dari fasilitas…

1 minggu ago

FDA Memperluas Persetujuan Delandistrogene Moxeparvovec-rokl untuk Distrofi Otot Duchenne

Majalah Farmasetika - Setelah sebelumnya disetujui pada Juni 2023 dalam proses Accelerated Approval, FDA telah…

1 minggu ago

FDA Menyetujui Epcoritamab untuk Pengobatan Limfoma Folikular Kambuhan, Refraktori

Majalah Farmasetika - Persetujuan ini menandai antibodi bispesifik pengikat sel T pertama dan satu-satunya yang…

1 minggu ago

FDA Mengeluarkan Surat Tanggapan Lengkap untuk Pengajuan BLA Patritumab Deruxtecan

Majalah Farmasetika - Pengajuan lisensi biologis (BLA) untuk patritumab deruxtecan menerima surat tanggapan lengkap karena…

2 minggu ago

FDA Menyetujui Ensifentrine untuk Pengobatan Pemeliharaan Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Majalah Farmasetika - Setelah lebih dari 2 dekade, produk inhalasi pertama dengan mekanisme aksi baru…

2 minggu ago