Edukasi

Mengenal Asbestos, Kandungan Berbahaya yang Ditemukan di Bedak Bayi J&J

farmasetika.com – Pengecer farmasi CVS Health Corp mengatakan pada hari Kamis, 24 Oktober 2019 bahwa mereka menarik semua 22 ons botol bedak bayi Johnson & Johnson dari toko-toko dan online untuk mematuhi penarikan konglomerat kesehatan Amerika Serikat minggu lalu dari banyak botol 22 ons karena kemungkinan terkontaminasi asbes.

CVS mengatakan sedang menarik kembali botol-botol tersebut dengan hati-hati dan untuk mencegah kebingungan pelanggan, dan menambahkan semua ukuran talek lainnya akan tetap ada di raknya.

Saham J&J turun hampir 2% setelah berita tersebut tersebar luas. J&J, yang menghadapi ribuan tuntutan hukum atas berbagai produk, mengatakan pekan lalu telah menarik sekitar 33.000 botol bedak bayi di Amerika Serikat setelah regulator kesehatan AS menemukan sejumlah kecil asbes dalam sampel yang diambil dari botol yang dibeli secara online.

Langkah ini menandai pertama kalinya J&J menarik kembali bubuk bayi ikoniknya untuk kemungkinan kontaminasi asbes, dan pertama kali regulator AS mengumumkan penemuan asbes dalam produk tersebut.

Asbes adalah karsinogen yang diketahui telah dikaitkan dengan mesothelioma yang mematikan.

Penarikan sukarela terbatas pada satu lot Baby’s Johnson Powder yang diproduksi dan dikirim di Amerika Serikat pada 2018, kata J&J.  Perusahaan menambahkan bahwa pengujian oleh Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS baru-baru ini sebulan yang lalu tidak menemukan asbes di talc mereka.

Mengomentari langkah CVS, juru bicara J&J Ernie Knewitz mengatakan, “Ini sementara … Mereka melakukannya di seluruh tempat karena mereka tidak memiliki sumber daya untuk dilalui di tingkat toko dan memeriksa semua SKU (unit unit penyimpanan), periksa semua  nomor lot. ”

Pelanggan yang membeli produk dari CVS Pharmacy harus menghentikan penggunaan, dan dapat mengembalikannya untuk pengembalian uang, kata rantai farmasi.

Apa Itu Asbestos?

            Asbestos adalah mineral yang terdapat pada bebatuan dan dalam tanah. Asbestos dapat ditemukan pada bahan bangunan, dan biasanya digunakan untuk insulasi dan penghambat api. Asbestos juga pada jangkauan luasnya sering digunakan pada barang-barang produksi pabrik, paling banyak ditemukan di bahan bangunan untuk atap.

Bagaimana Dampaknya?

Pada era globalisasi saat ini, pembangunan dalam bidang industri sejalan dengan kemajuan dalam bidang teknologi. Pesatnya pembangunan dalam bidang industri memberikan masyarakat kesempatan untuk bekerja. Namun, dibalik megahnya sebuah proses industri, terdapat dampak negatif yang dapat membahayakan manusia. Bahan-bahan pada bidang industri bisa juga menjadi salah satu dampak negatif bagi para pekerja industri, contohnya adalah penyakit yang menyerang paru-paru.

Berdasarkan data yang diamati oleh WHO, telah terdapat hampir 400-500 juta penduduk yang menjadi pekerja industri terserang penyakit pada pernapasan. International Labour Organization mendeteksi bahwa sekitar puluhan ribu kasus penyakit paru, yang biasa dikenal sebagai pneumoconiosis dikarenakan oleh debu-debu yang terpapar di tempat kerja industri, debu yang dikenal dan terdeteksi salah satunya adalah debu asbestos.

Penyakit yang disebabkan karena terpaparnya debu asbes dinamakan asbestosis. Asbestosis merupakan salah satu dari jenis penyakit paru yaitu pneumoconiosis, debu asbestosis menyebabkan terjadinya pembentukan jaringan parut pada organ paru-paru. Gejala penyakit asbestosis antara lain mengalami sesak napas, batuk dan berdahak.

Regulasi Pemerintahan Indonesia Mengenai Asbes

Dalam mengatasi pemakaian asbes pada bidang industri yang semakin meluas serta semakin meningkatnya kematian para pekerja industri, pemerintahan indonesia mengeluarkan regulasi mengenai pemakaian asbes pada bidang industri di Indonesia. Peraturan yang dikeluarkan oleh Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia pada tahun 1985 tersebut mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pemakaian Asbes. Seperti pada Pasal 2 dari Peraturan Menteri Tenaga Kerja Indonesia ini dikatakan bahwa pemakaian asbes atau bahan yang mengandung asbes tidak boleh digunakan dengan cara menyemprotkan, juga pada Pasal 3 yang menyebutkan bahwa setiap proses atau pekerjaan yang menggunakan atau pemakaian asbes biru (crosidolit) dilarang. Peraturan ini juga mengatur beberapa poin penting bagi para pekerja industri asbes seperti kewajiban para pekerja industri saat bekerja, alat perlindungan diri bagi para pekerja industri, dan lainnya.

Sumber :

Abidin, Ferry, Ari Suwondo dan Suroto. 2015. Hubungan Paparan Debu Asbes Terhadap Kapasitas Via L Paru Pada Pekerja Pembuat Asbes di Area Finishing Line PT. X Jawa Tengah. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol 3 (1): 364-374.

British Lung Foundation. 2018. Asbestos Related Condition. Tersedia online di https://www.blf.org.uk/support-for-you/asbestos-related-conditions/what-is-asbestos. [Diakses pada tanggal 18 November 2019]

Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia. 1985. Tersedia online di http://jdih.pom.go.id/produk/peraturan%20menteri/PERMENAKER_NO.Per_03_Men_1985_Tentang%20KESELAMATAN%20DAN%20KESEHATAN_1985%20.pdf [Diakses pada tanggal 24 November 2019]

Staff, Reuters. 2019. CVS Pulls All 22 Ounce J&J Baby Powder From Stores. Tersedia online di https://www.medscape.com/viewarticle/920397. [Diakses pada tanggal 11 November 2019]

Hasna

Share
Published by
Hasna

Recent Posts

Menkes Rilis Pengurus Organisasi Kolegium Farmasi 2024-2028

Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…

4 hari ago

IVFI dan Kolegium Farmasi Indonesia Bersinergi untuk Kemajuan Tenaga Vokasi Farmasi

Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…

2 minggu ago

Anggota Dewan Klarifikasi Istilah Apoteker Peracik Miras di Dunia Gangster

Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…

2 minggu ago

Penggunaan Metformin pada Pasien Diabetes Tingkatkan Risiko Selulitis, Infeksi Pada Kaki, dan Amputasi

Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…

2 minggu ago

Anggota DPR Minta Maaf, Salah Pilih Kata Apoteker bukan Secara Harfiah

Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…

3 minggu ago

Peran Penting Apoteker dalam Menjamin Distribusi Aman Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi (NPP)

Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…

1 bulan ago