Farmasetika.com – United States Food and Drug Administration (US FDA) telah menyetujui agonis ghrelin yang tersedia secara oral, macimorelin yang digunakan sebagai obat untuk diagnosis pasien dewasa dengan defisiensi hormon pertumbuhan atau Adult Growth Hormone Deficiency (AGHD).
Macimorelin acetate memiliki nama kimia Amino isobutiryl-D-tryptophanyl-gem-diamino-D-tryptophanylformaldehyde acetate salt; rumus kimia C28H34N6O5; berat molekul 534.6 g/mol [3]. Macimorelin acetate memiliki kelarutan pada rentang pH range 1-8 sebesar 300 mg/mL [2].
Senyawa obat macimorelin acetate, agonis reseptor hormone pertumbuhan (reseptor ghrelin), merupakan peptida sintetik yang terdiri dari dua residu D-tryptophan dan satu gugus asam amino asam isobutirat yang dihubungkan dalam rantai tunggal oleh dua ikatan peptide [2].
Macimorelin merangsang sekresi hormon pertumbuhan dari kelenjar pituitari ke dalam sistem sirkulasi. Tingkat hormon pertumbuhan dalam darah kemudian diukur untuk menentukan kemampuan tubuh menghasilkan hormon pertumbuhan [1].
Macimorelin tersedia dalam bentuk granul yang larut dalam air dan digunakan dengan rute pemberian oral. Dosis yang dianjurkan adalah 0,5 mg per kg berat badan per sekali pemakaian. Kadar hormon pertumbuhan diukur pada sampel darah pada menit ke 45, 60, 90 setelah pemberian oral untuk menilai apakah terjadi defisiensi hormon pertumbuhan pada tubuh seseorang [1].
Macrilen® mengandung 60 mg macimorelin, setara dengan 68 mg macimorelin acetate. Zat tambahan yang digunakan antara lain lactose monohydrate, crospovidone, sodium stearyl fumarate, saccharin sodium and colloidal silicon dioxid. Ketika akan digunakan Macrilen® ditambahkan dengan 120 mL air sehingga diperoleh larutan macimorelin rekonstitusi sebesar 0.5 mg/mL. Proses ini harus dilakukan oleh tenaga kesehatan professional. Obat ini disimpan pada suhu 2-8°C (36-46°F) dan harus segera digunakan maksimal 30 menit setelah direkonstitusi [2].
Macrilen® telah dibandingkan dengan tes lain yang biasa digunakan untuk mendiagnosis defisiensi hormon pertumbuhan, yang disebut tes toleransi insulin atau insulin tolerance test (ITT). Studi tersebut melibatkan responden orang dewasa yang memiliki kemungkinan tinggi, sedang atau rendah menderita kekurangan hormon pertumbuhan, atau yang dipastikan tidak memiliki kekurangan hormon pertumbuhan.
Hasilnya menunjukkan Macrilen® memiliki akurasi yang sama dengan insulin tolerance test (ITT) [1]. Meskipun ITT merupakan tes standar yang sering digunakan oleh ahli endokrin, tetapi tes ini memiliki tingkat kesulitas yang tinggi saat penerapannya dimana hal itu berdampak pada menurunnya tingkat penerimaan pasien. Selain itu, tes ini memiliki resiko potensial termasuk salah satunya hipoglikemia berat, dan kontraindikasi untuk pasien lanjut usia serta pasien yang memiliki gangguan kejang atau penyakit jantung [4].
Berdasarkan hal tersebut, kehadiran Macrilen® merupakan suatu pengembangan obat baru untuk diagnosis defisiensi hormon pertumbuhan pada orang dewasa yang memiliki kelebihan dalam hal kemudahan rute penggunaan secara oral, aman, dan reproducible dibandingkan insulin tolerance test (ITT) [4].
Referensi
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…