Farmasetika.com – Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI) dan The International Pharmacist Federation (FIP) merilis panduan untuk para apoteker di Indonesia dalam memberikan nasehat kepada pasien novel coromavirus.
Panduan yang telah di translate ke bahasa Indonesia dengan judul SARS-CoV-2: Cara Apoteker Memberikan Nasehat kepada Pasien tersedia di situs resmi FIP.
Seperti diketahui sebelumnya, pada penghujung tahun 2019 dan memasuki awal tahun 2020, dunia kesehatan dikejutkan dengan wabah novel coronavirus (n-CoV) yang sudah menginfeksi ribuan jiwa hingga mengakibatkan kematian di China, serta telah menyebar ke negara lainnya.
Sebelumnya, virus pemicu penyakit pernafasan dengan gejala-gejala umum infeksi yang dapat berupa gangguan pernapasan, batuk, demam, dan sulit bernapas ini dinamai dengan 2019-nCoV atau Novel Coronavirus (COVID-19/Corona Virus Disease 2019). Seiring waktu, Komite Taksonomi Virus Internasional menetapkan nama baru virus corona sebagai SARS-CoV-2, yang tujuannya untuk mencegah terjadinya kekeliruan atau stigma pada kelompok atau negara tertentu.
Dalam pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan termasuk apoteker, baik di negara yang terdampak wabah corona maupun yang belum terpengaruh, sering kali menjadi titik kontak pertama dengan sistem kesehatan bagi masyarakat yang dinilai berisiko atau membutuhkan informasi dan saran yang dapat diandalkan terkait wabah tersebut.
Oleh sebab itu, apoteker memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi, saran, dan dukungan terkait pencegahan virus corona, dengan beragam cara seperti menenangkan pasien, menginfokan situasi dan cara penularan virus, menghubungi rumah sakit untuk memulai protokol perawatan, menjelaskan tentang prosedur isolasi, diagnosis dan pengobatan, cara pencegahan, hingga memberikan informasi/nasehat berbasis bukti, baik secara tertulis ataupun lisan.
Farmasi Rumah Sakit di negara-negara yang terkena wabah atau yang belum terpengaruh sama-sama memiliki peran penting dalam pengendalian infeksi virus corona, baik untuk perawatan maupun dukungan sampai penyembuhan penyakit. Selain itu, apoteker juga dapat berkontribusi di laboratorium klinis dalam menghadapi situasi wabah corona ini.
Selain itu Ketua PP IAI, Nurul Falah Eddy Pariang, mendukung dan mengapresiasi langkah Kemenkes RI dalam menangani dan mengendalikan COVID-19 di Indonesia.
“Kami turut prihatin atas wabah virus corona yang melanda beberapa negara, dan kami salut atas kewaspadaan dan kesiapsiagaan Kemenkes RI agar terhindar dari virus ini” ujar Nurul kepada redaksi Majalah Farmasetika (13/2/2020).
Sumber: https://www.fip.org/coronavirus
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…