Alat Kesehatan

Banyak Digunakan, Kalung Anti Corona dari Jepang Mengandung Bahan Berbahaya

Majalah Farmasetika – Kalung Toamit ‘Virus Shut Out’ yang diproduksi di Jepang telah tersebar ke seluruh dunia. Saat ini, di Indonesia banyak dijumpai melalui penjualan secara online.

Sedangkan di Australia dimana saat ini telah memperkenankan siswa prasekolah untuk kembali belajar ke sekolahnya, banyak dikenakan oleh anak-anak pra sekolah.

Berdasarkan laporan dari 9news, Siswa prasekolah dari setidaknya tiga sekolah di Sydney, menggunakan tali pelindung “coronavirus” yang berpotensi berbahaya yang tidak memiliki efek yang terbukti.

Kandungan kimia Toamit ‘Virus Shut Out’

Toamit ‘Virus Shut Out’ diproduksi di Jepang berbentuk kartu yang terpasang pada kalung yang dikenakan di leher.

Dalam kemasan mengklaim produk ini mampu melindungi pemakainya dengan “secara efektif memblokir partikel dan bakteri di udara, serta berbagai virus epidemi – mengurangi kemungkinan terinfeksi atau menginfeksi orang lain”.

Bahan utama ‘Virus Shut Out’ adalah klorin dioksida, zat yang sangat korosif yang dapat menyebabkan peradangan pada saluran udara dan mengiritasi mata.

“Ini beracun dan korosif sehingga memiliki semua bahaya dan tidak ada manfaatnya,” Profesor Universitas Nasional Australia Peter Collignon mengatakan pada Nine.com.au(12/6/2020).

“Ada banyak produk di luar sana yang tampaknya memiliki beberapa manfaat karena ada unsur kebenaran dalam apa yang mereka katakan – klorin misalnya dapat membunuh virus. Ini beracun dan korosif sehingga memiliki semua bahaya dan tidak ada manfaatnya. Tetapi klorin juga sangat beracun, dan mereka juga tidak mempertimbangkan bagaimana virus itu menyebar. COVID-19 menyebar terutama melalui tetesan – jika Anda berada di dekat seseorang dan mereka batuk atau bersin dan tetesan itu mengenai wajah, mata, hidung atau mulut Anda , atau jika Anda menyentuh sesuatu kemudian menyentuh wajah Anda, kartu yang dikenakan di bawah leher Anda tidak akan melindungi Anda. Itu tidak akan melakukan apa pun untuk menghentikan virus masuk ke tubuhmu.” jelas Collignon.

Populer di seluruh dunia

Perangkat ini telah mendapatkan popularitas sejak pandemi COVID-19 melanda dunia, namun para ahli mengatakan tidak ada bukti yang berfungsi.

Sementara itu Kementrian Kesehatan New South Wales (NSW Health) mengatakan sedang menyelidiki perangkat ‘Virus Shut Out’, Therapeutic Goods Administration (TGA)belum mengambil tindakan pengaturan khusus untuk melarangnya di Australia.

“Peringatan kepatuhan sedang dibuat sehubungan dengan produk ini,” kata juru bicara NSW Health kepada Nine.com.au.

TGA belum mengambil tindakan pengaturan khusus untuk melarang produk ini. Namun, merupakan pelanggaran pidana untuk memasok atau mengiklankan perangkat medis yang tidak termasuk dalam Daftar Barang Terapi Australia (ARTG).

“Perangkat Toamit Virus Shut Out belum termasuk dalam ARTG dan TGA belum menerima aplikasi untuk memasukkan perangkat.” lanjutnya.

Meskipun perangkat ini belum dilarang di Australia, perangkat itu ilegal di AS dan beberapa negara di Asia, bahkan di Indonesia telah banyak dijual secara online.

‘Virus Shut Out’ Toamit adalah salah satu dari banyak metode tidak berdasar yang dimaksudkan untuk melindungi terhadap infeksi dari COVID-19.

Hingga saat ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait produk ini.

Sumber : Preschoolers caught with potentially harmful ‘COVID-19 protector’ https://www.9news.com.au/national/coronavirus-school-students-bringing-potentially-dangerous-virus-shut-out-device-to-school/116ccc3e-df9c-4ada-ad0a-1bcc1588c6c0

farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com

Recent Posts

Peran Penting Apoteker dalam Menjamin Distribusi Aman Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi (NPP)

Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…

7 hari ago

Mengapa Pemetaan Suhu Penting di Gudang Farmasi? Kenali 7 Manfaat Utamanya

Majalah Farmasetika - Produk farmasi, seperti obat-obatan, memerlukan stabilitas tinggi untuk menjaga efektivitas dan kualitasnya…

7 hari ago

Pentingnya Surat Pesanan di Pedagang Besar Farmasi (PBF)

Majalah Farmasetika - Dalam dunia perdagangan obat, surat pesanan memiliki peran yang sangat penting. Di…

7 hari ago

Peran Penting Apoteker dalam Pelatihan Penerapan CDOB dan CDAKB di PBF

Majalah Farmasetika - Di fasilitas distribusi farmasi, memastikan obat-obatan dan alat kesehatan tetap berkualitas sepanjang…

7 hari ago

Hubungan Signifikan Antara Insomnia dan Kekambuhan Atrial Fibrilasi Jangka Panjang Setelah Ablasi Radiofrekuensi

Majalah Farmasetika - Studi kohort yang baru-baru ini diterbitkan dalam Annals of Medicine Journal menetapkan…

2 minggu ago

BPOM Perintahkan Tarik Latiao Tercemar Bakteri Penyebab Keracunan

Jakarta - BPOM resmi mengumumkan penarikan produk pangan olahan impor latiao asal Tiongkok penyebab keracunan.…

2 minggu ago