Majalah Farmasetika – 3 orang apoteker praktisi telah merilis buku berjudul “Story About Pharmacy, Curhatan (Ilmiah) Apoteker” (19/8/2020). Buku ini ditulis oleh apt. Tati Rahmawati, S.Si., apt. Yusransyah, M.Sc., dan apt. Sofi Nurmay Stiani, M.Sc.
Dalam resensinya, buku ini merupakan kumpulan kisah pendek tentang dunia farmasi yang berujung lucu, konyol, bahkan juga ada yang membuat jantung berdegup kencang ketika terbayang hal buruk yang mungkin bisa saja terjadi, yang muncul akibat dari ketidaktahuan masyarakat.
Salah satu penulis buku ini, Yusransyah, menuturkan bahwa sejak viralnya serial Jepang Unsung Cinderela, Midori The Hospital Pharmacist tentang peran Apoteker di RS, menambah semangat untuk me-release tulisan-tulisan lawasnya untuk dijadikan sebuah buku bacaan yang unik dengan tujuan yang sama yaitu Branding Profesi Apoteker.
“Buku ini bisa juga membuat semangat para calon Apoteker untuk menghadapi tantangan saat mereka praktik nanti, khususnya di apotek, bagaimana apoteker harus “menghadirkan hati” dan selalu bahagia dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, terutama dlm hal pelayanan farmasi kepada pasien atau masyarakat” tutur Yusransyah.
Ketidaktahuan masyarakat di dunia farmasi menjadi inspirasi para penulis untuk menyusun buku ini, dengan tujuan agar lebih peduli terhadap kesehatan masyarakat.
“Di Amerika pernah terungkap bahwa kesalahan penggunaan obat mencapai 500.000 kali kesalahan dalam setahun. Bagaimana dengan negara kita? Telaah tentang hal ini memang masih sangat kurang. Namun sebuah riset menyebutkan bahwa masih banyak masyarakat yang menyimpan obat sisa berupa antibiotik di rumah. Obat yang seharusnya tak bersisa. Kesalahan ini bukan semata kurangnya kesadaran masyarakat.” Tertulis dalam resensinya.
Tenaga kefarmasian sebagai sumber informasi pun pada faktanya ikut menjadi penyumbang terjadinya kesalahan tersebut. Buku ini juga membahas artikel tentang praktik kefarmasian di fasilitas pelayanan kesehatan primer, tentang penyakit, tentang peristiwa unik, dan juga informasi penting dari obat-obatan. Buku ini akan mengajak para tenaga farmasi untuk lebih peduli dan “menghadirkan hati” dalam memberikan pelayanan.
Jangan membiarkan pasien pergi begitu saja ketika mereka tidak mendapatkan sesuatu yang dicari, lebih banyak dengarkan keluhannya sebelum memutuskan sesuatu. Pelit akan informasi membuat celah sebuah kesalahan. Begitu pula sebagai konsumen atau pasien jangan pernah segan, malu atau pun takut bertanya kepada dokter maupun apoteker.
“Gunakan hak Anda. Lewat buku ini kita akan banyak belajar tanpa mengerutkan kening karena disajikan dengan ringan namun tetap bernilai edukasi.” Ditegaskan dalam resensi buku ini.
Buku dengan total 112 halaman ini dibandrol Rp. 55.000 dan pemesanan bisa dilakukan melalaui WhatsApp ke Randu (0878-1993-5326).
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…