Majalah Farmasetika – Drama asal negeri Sakura berjudul “Unsung Cinderella Midori The Hospital Pharmacist” telah berakhir di Episode 11. Komentar dari para apoteker di Indonesia mengalir deras di media sosial Majalah Farmasetika menandakan drama ini berbekas di hati pemirsa.
Di awal Episode 1, diceritakan bahwa Profesi Apoteker sangat berperan di Rumah Sakit, namun diperlihatkan sebagai pahlawan di belakang layar.
“Jika berharap ingin dihargai, pekerjaan ini tidak cocok untukmu!” ujar apoteker Midori kepada juniornya Aihara Kurumi.
Midori telah menyelamatkan pasien yang kehilangan detak jantung walau dadanya telah ditekan (resusitasi) untuk membantu pernafasan. Injeksi adrenalin tidak berfungsi karena ditemukan mengkonsumsi beta bloker yang menghambat kerja adrenalin, kemudian dengan cepat Midori memberikan obat Glukagon, untuk melawan kerja beta bloker dan akhirnya pasien selamat. Kemudian keluarganya berterimakasih kepada dokter tanpa melihat adanya peranan apoteker yang menyelamatkan pasien.
Ucapan Midori ini kemudian kembali di ucapkan oleh Aihara Kurumi kepada juniornya di Episode 11. Setelah Kurumi bekerja keras memberikan arahan kepada seorang pasien anak setiap harinya sesua waktu pemberian, agar obat-obatannya di minum walau pahit rasanya.
Dokter pun melaporkan kepada keluarganya bahwa anaknya sudah menunjukkan tanda yang baik dan diperbolehkan pulang. Sontak, keluarganya pun berterimakasih dengan menghiraukan usaha dari apoteker Kurumi yang masih ada dihadapannya.
“Hanya dokter yang mendapat pujian, tidak ada seorang pun yang memuji apoteker” ujar apoteker junior Koharu.
“Koharu, kamu ingin dipuji? ” tanya Kurumi, dan Koharu pun menjawab tentu saja.
“Mungkin kamu tidak cocok untuk pekerjaan ini” jelas Kurumi, percis seperti apa yang dikatakan oleh apoteker Midori di Episode awal.
Itu merupakan sekilas yang bisa diambil dari banyak adegan yang bisa membukakan mata semua orang bahwa peranan apoteker itu besar di masyarakat hanya tidak terlihat.
Berikut adalah beberapa komentar yang berhasil tim redaksi kumpulkan.
“Series ini gak hanya punya nilai entertain tapi juga nambah ilmu, baik tentang Drug Related Problem, Team Work, Interprofessional Collaboration, etc. Semoga ada season 2 nya.” tulis akun pharmajob.id.
“Drama ini keren banget, semoga indonesia juga bisa memproduksi drama yang mengangakat profesi apoteker dan sejawat farmasi… Dan kedepannya semoga profesi apoteker lebih dikenal masyarakat dan mendapatkan payung hukum yang sesuai krna dari drama ini kita bisa melihat dunia apoteker dan pentingnya profesi ini untuk lebih dihargai demi mencapai kesembuhan dan keselamatan pasien yang lebih optimal.” tulis sintaarisandi1.
Berbeda dengan akun danbakar1, Episode 6 merupakan episode paling berkesan dimana mengatakan penggunaan antibiotik jadi berbahaya bila tidak sesuai dengan penyakit nya.
“Keren banget, banyak pelajaran yang didapat, terus buat sadar juga bahwa peran apoteker itu sangat-sangat penting, keren abis dri awal smpe akhir epsd tidak ada menceritakan hal yang jauh dri tugas apoteker, cerita cintapun tidak ada pkoknya bagus banget minmalah skrg berharap bakalan ada season dua nya” tulis akun rtwrda_
Akun Instagram Duniafarmasi ikut berkomentar semua episode mengandung pelajaran yang bermakna, ilmu terapan, dan pasti terjadi di tempat apoteker bekerja. Berharap semoga ada film seperti ini lagi.
Namun ada juga yang menganggap biasa aja terkait dorama ini.
“Tapi agak gimana gitu, saya tidak mengerti apa di RS di Jepang, sistem pemberian obat untuk pasien rawat inap, obat diletakkan semua di samping meja pasien. Dengan tidak menerapkan sistem Unit Dose Dispensing.. apalagi saat kasus resep ketergantungan obat itu, obat diletakan di samping meja dalam jumlah banyak tanpa pengawasan. Ya pasti resiko akan diminum semua laah, berbahaya sekali.. tapi yaa okelaah.. segi farmasi klinis dan patient care nya keren, walo sering ada adegan Aoi sprti di RS smpai malam atau pagi. kalo saya gak bisa deeh kayak gitu tapi suka kalo aoi sama seno, they are cute..” tulis ryu_ken_yui_mommy.
Jika ingin menonton kembali bisa dilihat di link berikut ini https://cpd.farmasetika.com/forums/topic/j-drama-unsung-cinderella-midori-the-hospital-pharmacist-subtitle-indonesia/
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…