Categories: Regulasi

Terkait PMK No 26/2020, PP IAI Minta Apoteker Bersabar dan Mengedepankan Etika

Majalah Farmasetika – Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI) meminta para apoteker bersabar dan berhati hati serta mengedepankan etika pasca dikeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes/PMK) nomor 26 tahun 2020 terkait Perubahan Standar Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) PMK nomor Nomor 74 tahun 2016.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum PP IAI, Apt Drs Nurul Falah Eddy Pariang, ketika membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) secara virtual (2/11/2020).

“Forum rakernas IAI kali ini perlu dimanfaatkan untuk melakukan continues improvement atas program program IAI. Program yang baik, di maintenance untuk di tingkatkan lagi contohnya adalah program SIAP, advance pharmacists, peningkatan kompetensi melalui Pendidikan berkelanjutan, peningkatan kualitas organisasi serta yang berkaitan dengan membantu peningkatan kualitas pendidikan apoteker.” Ujar Nurul sesuai press rilis yang diterima redaksi (2/11/2020).

“Sedangkan program yang masih perlu perhatian, perlu dievaluasi dan carikan jalan keluar agar bisa lebih baik lagi contohnya adalah program yang berkaitan dengan kesejahteraan apoteker dan program yang berkaitan dengan advokasi perundang undangan serta peningkatan kepemimpinan para kader IAI.” Lanjutnya.

Nurul menyampaikan bahwa terkait PMK 26/2020 PP IAI masih melakukan kajian lebih mendalam, dan bersama Hisfarkesmas untuk mencari solusi lebih lanjut.

‘’Hemat kami, perundang-undangan mau bergerak kemanapun jika apoteker professional, in sha Allah profesi kita tetap mashur dan mensejahterakan sepanjang masih ada Pasal 108 UU 36/2009 tentang Kesehatan dan PP 51/2009 tentang pekerjaan kefarmasian yang sangat dahsyat itu. Terkait perundang undangan ini sejawatku apoteker yang saya cintai, mohon bersabar dan berhati hati serta mengedepankan etika,’’ jelas Nurul.

Sebelumnya Hisfarkesmas mengirimkan surat permintaan audiensi dan advokasi PMK 26/2020 kepada PP IAI (28/10/2020).

Hisfarkesmas memohon agar PP IAI dapat melakukan langkah-langkah advokasi sebagai berikut:

  1. Melakukan audiensi dengan Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian
    Kesehatan Republik Indonesia.
  2. Menyelenggakaran diskusi publik dan/atau webinar dengan stake holder terkait seperti Kementerian
    Kesehatan, Badan POM, BPJS, Perguruan Tinggi, media kefarmasian, dan pihak terkait lainnya.
  3. Melakukan advokasi kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
    Birokrasi Republik Indonesia terkait pemenuhan kebutuhan tenaga Apoteker ASN untuk Puskesmas
    di seluruh Indonesia.

(Red./NW)

farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com

Recent Posts

Pentingnya Peran Apoteker dalam Registrasi Obat di Aplikasi Asrot

Majalah Farmasetika - Obat tradisional telah digunakan secara turun-temurun sebagai alternatif atau pelengkap dalam pengobatan…

1 minggu ago

Mengapa Validasi Proses Penting di Industri Farmasi?

Majalah Farmasetika - Industri farmasi memiliki tanggung jawab besar dalam memproduksi obat yang aman, efektif,…

1 minggu ago

FDA Menyetujui Vimseltinib untuk Pengobatan Pasien Dewasa dengan TGCT Simptomatik

Majalah Farmasetika - FDA telah menyetujui vimseltinib (Deciphera Pharmaceuticals) untuk pengobatan pasien dewasa dengan tenosynovial…

3 minggu ago

FDA Memberikan Penunjukan Fast Track untuk 67Cu-SAR-bisPSMA dalam Pengobatan Kanker Prostat

Majalah Farmasetika - FDA telah memberikan penunjukan fast track (FTD) untuk 67Cu-SAR-bisPSMA (Clarity Pharmaceuticals), yang…

3 minggu ago

Chenodiol, Pengobatan Pertama untuk Cerebrotendinous Xanthomatosis, Mendapat Persetujuan FDA

Majalah Farmasetika - FDA telah menyetujui tablet chenodiol (Ctexli; Mirum Pharmaceuticals) untuk pengobatan cerebrotendinous xanthomatosis…

3 minggu ago

FDA Berikan Penunjukan Terapi Terobosan untuk SkinTE dalam Pengobatan Luka Kaki Diabetes

Majalah Farmasetika - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) secara resmi memberikan penunjukan…

3 minggu ago