Uji Klinik

Zepzelca “Lurbinectedin”, Obat Baru Kanker Paru-paru Sel Kecil Metastastik

Majalah Farmasetika – Small-cell lung cancer atau kanker paru-paru sel kecil adalah Kanker paru-paru sel kecil (SCLC) berasal dari prekursor sel neuroendokrin dan ditandai dengan pertumbuhannya yang cepat, tingkat responsnya yang tinggi terhadap kemoterapi dan radioterapi, serta perkembangan resistensi pengobatan pada pasien rawat inap dengan penyakit metastasis. Hampir semua pasien memiliki riwayat penggunaan tembakau. Oleh karena itu, kebiasaan merokok sangat erat kaitannya dengan kejadian, yang bervariasi di berbagai populasi (Früh, et al., 2013).

Sedangkan Zepzelca merupakan obat lurbinectedin yang digunakan untuk kanker metastatik paru-paru sel kecil yang biasa tersedia dalam bentuk injeksi vial 4 mg. Berikut akan dibahas beberapa poin terkait kebaruan Zepzelca sebagai obat kanker paru-paru sel kecil metastatik.

Kebaruan Zepzelca

Zepzelca, dari Jazz Pharmaceuticals dan PharmaMar, adalah agen alkilasi yang mengikat DNA dan mengganggu faktor transkripsi yang berperan dalam pertumbuhan sel kanker. Obat tersebut, yang berasal dari senyawa yang diisolasi dari air laut, juga menghambat aktivitas sel kekebalan tertentu dan produksi sitokin yang memacu pertumbuhan tumor.

Perawatan dengan Zepzelca umumnya aman, meskipun efek sampingnya umum seperti kelelahan, mual, muntah, penurunan nafsu makan, diare, sembelit, nyeri otot atau sendi, batuk dan sesak napas. Kelainan laboratorium yang paling umum termasuk peningkatan enzim hati ALT dan AST, peningkatan kreatinin (biomarker fungsi ginjal) dan peningkatan glukosa darah. Zepzelca dapat menyebabkan penipisan sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit, yang dapat menyebabkan kelelahan, peningkatan kerentanan terhadap infeksi, dan mudah berdarah (Jazz Pharmaceuticals, Inc., 2020).

Sebelumnya satu-satunya pengobatan lini kedua yang disetujui untuk kanker paru-paru sel kecil metastatik (Small-Cell Lung Cancer/SCLC) adalah topotecan, penghambat topoisomerase 1 dengan aktivitas sedang pada pasien dengan penyakit sensitif. Pada uji klinis monoterapi pada 105 pasien, yang diterbitkan pada Mei di Lancet Oncology, dengan penulis pertama José Trigo, MD, dari Rumah Sakit Universitario Virgen de la Victoria di Malaga, Spanyol. Dari data yang didapatkan dapat dilihat bahwa tingkat responsnya lebih baik dibandingkan dengan hasil sebelumnya yang dicapai dengan topotecan (Chustecka, 2020; Trigo, et al. 2020).

Selain itu pada uji klinis (NCT02454972) beberapa pasien telah menerima pengobatan lini pertama yaitu imunoterapi, dan sebagian pasien ini (5 dari 8 pasien, 68%) memiliki tingkat respons tahan lama (durable) yang tinggi terhadap lurbinectedin. Sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk melihat kemungkinan adanya efek sinergis antara imunoterapi dan lurbinectedin, sebagai kombinasi yang mengganggu pertumbuhan tumor (Chustecka, 2020).

Hasil uji klinik

Jazz Pharmaceuticals plc mengumumkan bersama dengan mitranya PharmaMar (MSE: PHM) pada tanggal 15 Juni 2020 lalu bahwa Food and Drug Association (FDA) menyetujui Zepzelca™ (Lurbinectedin) sebagai pengobatan untuk pasien dewasa dengan kanker paru-paru sel kecil metastatik (Small-Cell Lung Cancer/SCLC) dengan perkembangan penyakit pada atau setelah kemoterapi berbasis platinum. Zepzelca disetujui di bawah persetujuan yang dipercepat berdasarkan tingkat respons keseluruhan (ORR) dan durasi respons. FDA menyetujui ZEPZELCA untuk SCLC metastasis berdasarkan bukti dari sekelompok 105 pasien dewasa dengan SCLC metastatik yang merupakan bagian dari uji klinis (NCT02454972) pada pasien dengan jenis kanker yang berbeda.

Uji coba dilakukan di 26 lokasi di Amerika Serikat, Inggris Raya, Belgia, Prancis, Italia, Spanyol, dan Republik Ceko. Persetujuan FDA atas Zepzelca didasarkan pada data klinis monoterapi dari penelitian open-label, multi-center, dan single-arm pada 105 pasien dewasa yang sensitif terhadap platinum dan resisten platinum dengan SCLC yang mengalami perkembangan penyakit setelah pengobatan dengan kemoterapi berbasis platinum. Semua pasien menerima infus Zepzelca sekali setiap tiga minggu sampai terdapat perkembangan tumor atau efek samping yang tidak tertahankan.

Manfaat ZEPZELCA untuk pengobatan SCLC dievaluasi dengan mengukur persentase pasien yang mencapai penyusutan sebagian atau seluruh tumor mereka (tingkat respons keseluruhan) dan dengan mengukur durasi manfaat tersebut (durasi respons). Data yang muncul dalam The Lancet Oncology edisi Mei 2020 menunjukkan bahwa pada pasien dengan SCLC yang kambuh, Zepzelca menunjukkan ORR 35 persen dan durasi respons rata-rata 5,3 bulan yang diukur dengan penilaian peneliti (masing-masing 30 persen dan 5,1 bulan, yang diukur oleh Independent Review Committee (IRC)) (Jazz Pharmaceuticals, Inc., 2020).

Terapi SCLC Metastatik di Indonesia Saat Ini

SCLC merupakan tipe kanker paru yang bersifat agresif dan cenderung menyebar ke organ lainnya secara cepat. Pilihan terapi SCLC pada umumnya adalah kemoterapi. Jika kanker masih terlokalisir pada area kelenjar getah bening pada salah satu organ paru, maka radioterapi dapat diberikan bersamaan dengan kemoterapi untuk membunuh sel kanker secara efektif. Sehingga, pembedahan umumnya tidak direkomendasikan pada kasus SCLC (SCS, 2017).

Secara umum, Kanker Paru Karsinoma Sel Kecil (SCLC) terbagi menjadi stadium terbatas dan stadium lanjut. Kedua stadium kanker paru ini memerlukan terapi kombinasi, SCLC stadium terbatas mengutamakan kemoterapi berbasis platinum dengan terapi radiasi toraks sedangkan SCLC stadium lanjut mengutamakan modalitas kemoterapi kombinasi sisplatin/karboplatin dengan etoposid (Komite Penanggulangan Kanker Nasional, 2017).

Pada stadium terbatas, kemoterapi berbasis platinum kanker paru karsinoma sel kecil dilakukan paling banyak 4-6 siklus. Setelah selesai siklus kemoterapi, pasien bisa menjalani iradiasi kranial profilaksis. Reseksi bedah dengan kemoterapi adjuvan dapat dilakukan pada TNM stadium dini dengan/tanpa pembesaran kelenjar getah bening (Komite Penanggulangan Kanker Nasional, 2017).

Pada stadium lanjut kanker paru karsinoma sel kecil, kombinasi sisplatin/karboplatin dengan  etoposid paling diutamakan. Apabila terapi kombinasi ini tidak berhasil, radiasi paliatif pada lesi primer maupun lesi metastasis dapat dilakukan (Komite Penanggulangan Kanker Nasional, 2017).

Potensi pengobatan masa depan dengan Zepcelca

Saat ini, Zepzelca (lurbinectedin) sebagai obat baru antikanker paru karsinoma sel kecil yang baru disetujui FDA menjadi salah satu solusi pengobatan kanker paru karsinoma sel kecil apabila kanker paru tersebut sudah metastasis. Selain itu, zepzelca dapat digunakan untuk pasien kanker paru yang telah menerima kemoterapi berbasis platinum tetapi tidak bekerja secara maksimal atau tidak bekerja sama sekali (Jazz Pharmaceutical, 2020).

Food and Drug Administration memberi persetujuan pada zepzelca untuk pasien dewasa yang mengalami SCLC, tingkat kemanjuran pengobatan Zepzelca pada SCLC telah diuji pada percobaan PM1183-B-005-14 yang melibatkan sekitar 105 pasien dengan metastasis SCLC yang mengalami perkembangan penyakit setelah melakukan kemoterapi, dimana pasien ini menerima Zepzelca dengan dosis 3,2 mg/m2 melalui IV selama 21 hari, efek samping paling umum dari pengobatan dengan Zepzelca yaitu kelelahan, peningkatan kreatinin, peningkatan alanin aminotransferase, peningkatan glukosa, mual, penurunan nafsu makan, nyeri muskuloskeletal, penurunan albumin, sembelit, dispnea, penurunan natrium, peningkatan aspartat aminotransferase, muntah, batuk, penurunan magnesium dan diare. Sehingga dosis Zepzelca yang dianjurkan adalah 3,2 mg / m2 setiap 21 hari (FDA, 2020).

DAFTAR PUSTAKA

Chustecka, Zosia. 2020. Lurbinectedin (Zepzelca) Approved for Metastatic SCLC. Tersedia secara online di https://www.medscape.com/viewarticle/932406. [Diakses pada tanggal 14 November 2020].

FDA. 2020. Drug Trials Snapshots: ZEPZELCA. Diakses secara online di https://www.fda.gov/drugs/drug-approvals-and-databases/drug-trials-snapshots-zepzelca. [Diakses pada tanggal 10 November 2020].

FDA. 2020. FDA grants accelerated approval to lurbinectedin for metastatic small cell lung cancer. Diakses secara online di https://www.fda.gov/drugs/drug-approvals-and-databases/fda-grants-accelerated-approval-lurbinectedin-metastatic-small-cell-lung-cancer .. [Pada tanggal 15 November 2020].

Früh, M., D. De Ruysscher, S. Popat, S. Peters, dan E. Felip. 2013. Small-cell Lung Cancer: ESMO Clinical Practice Guidelines for Diagnosis, Treatment, and Follow-up. Annals of Oncology 24(6): 99-105.

Jazz Pharmaceuticals, Inc. ZEPZELCA (lurbinectedin) Prescribing Information. Palo Alto, CA: Jazz Pharmaceuticals, Inc.

Jazz Pharmaceutical. 2020. Zepzelca (Lurbinectedin): A Next Step in Your Metastatic Small Cell Lung Cancer Treatment. Tersedia secara online di https://www.zepzelca.com/. [Diakses pada 12 November 2020].

Komite Penanggulangan Kanker Nasional. 2017. Panduan Penatalaksanaan Kanker Paru. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Singapore Cancer Society. 2017. Lung Cancer. Diakses secara online di https://www.singaporecancersociety.org.sg/learn-about-cancer/types-of-cancer/lung-cancer.html [Pada tanggal 15 November 2020].

Trigo, Jose, et al. 2020. Lurbinectedin as second-line treatment for patients with small-cell lung cancer: a single-arm, open-label, phase 2 basket trial. The Lancet Oncology. Vol. 21(5): 645-654. DOI: https://doi.org/10.1016/S1470-2045(20)30068-1.

Izzah Al Mukminah

Mahasiswa Apoteker Unpad

Share
Published by
Izzah Al Mukminah

Recent Posts

Menkes Rilis Pengurus Organisasi Kolegium Farmasi 2024-2028

Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…

3 hari ago

IVFI dan Kolegium Farmasi Indonesia Bersinergi untuk Kemajuan Tenaga Vokasi Farmasi

Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…

2 minggu ago

Anggota Dewan Klarifikasi Istilah Apoteker Peracik Miras di Dunia Gangster

Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…

2 minggu ago

Penggunaan Metformin pada Pasien Diabetes Tingkatkan Risiko Selulitis, Infeksi Pada Kaki, dan Amputasi

Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…

2 minggu ago

Anggota DPR Minta Maaf, Salah Pilih Kata Apoteker bukan Secara Harfiah

Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…

3 minggu ago

Peran Penting Apoteker dalam Menjamin Distribusi Aman Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi (NPP)

Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…

1 bulan ago