Majalah Farmasetika – Hipoglikemia merupakan kondisi dimana kadar gula darah cukup rendah. Keadaan ini tidak hanya terjadi pada pasien dengan riwayat penyakit diabetes melitus tipe 1 karena pada kondisi ini terapi insulin digunakan, tetapi dapat terjadi pada pasien dengan riwayat penyakit diabetes melitus tipe 2.
Hipoglikemia yang parah akan menyebabkan kehilangan kesadaran bahkan dapat menyebabkan kematian.
Pada tahun 2021, FDA telah menyetujui produk Zegalogue® sebagai antihipoglikemia. Zegalogue® mengandung dasiglucagon dan dapat digunakan dalam terapi pengobatan hipoglikemia berat pada pasien anak-anak hingga dewasa dengan riwayat penyakit diabetes melitus.
Oleh karena itu, pada artikel ini akan dibahas mengenai Zegalogue® sebagai pengobatan untuk pasien hipoglikemia.
Hipoglikemia merupakan suatu kondisi dimana kadar gula darah cukup rendah. Hipoglikemia umumnya terjadi akibat kelebihan insulin atau ketidakmampuan untuk meningkatkan gula darah melalui metode endogen atau eksogen.
Meskipun tidak ada standar kadar glukosa pada pasien hipoglikemia, untuk sebagain besar pasien secaa umum keadaan ini terjadi dengan konsentrasi kurang dari 70 mg/dL (Kreider et al., 2017).
Pada pasien dengan hipoglikemia berat kadar glukosa dalam darah kurang dari 40 mg/dL. Dan dalam kondisi ini, terjadi kerusakan sistem saraf pusat, dengan gejala perubahan emosi, kejang, stupor, atau penurunan kesadaran (Sukmadani Rusdi, 2020).
Hipoglikemia umum terjadi pada diabetes tipe 1, terutama pada pasien yang menerima terapi insulin intensif. Kejadian hipoglikemik berat dilaporkan terjadi antara 62 sampai 320 kejadian per 100 pasien-tahun pada diabetes tipe 1 (Cryer, 2010).
Berbeda dengan pasien diabetes tipe I dan memerlukan terapi insulin secara eksklusif, pasien diabetes tipe II mengalami hipoglikemia relatif lebih jarang dibandingkan dengan pasien diabetes tipe I. Hal ini dapat disebabkan, karena farmakoterapi yang tidak menyebabkan hipoglikemia seperti metformin. Insiden hipoglikemia pada pasien dengan diabetes tipe II telah dilaporkan sekitar 35 kejadian selama 100 pasien-tahun (Donnelly et al., 2005)
Manifestasi klinis hipoglikemia dapat diklasifikasikan sebagai neuroglikopenik atau neurogenik. Tanda dan gejala neuroglikopenik adalah tanda dan gejala yang diakibatkan oleh kekurangan glukosa oleh sistem saraf pusat langsung (SSP).
Ini termasuk perubahan perilaku, kebingungan, kelelahan, kejang, koma, dan potensi kematian jika tidak segera diperbaiki. Tanda dan gejala neurogenik dapat berupa adrenergik (tremor, palpitasi, kecemasan) atau kolinergik (lapar, diaforesis, parestesia).
Gejala dan tanda neurogenik timbul dari keterlibatan simpatoadrenal (baik pelepasan norepinefrin atau asetilkolin) sebagai respons terhadap hipoglikemia yang dirasakan (Mathew and Thoppil, 2021).
Food and Admistration (FDA) telah menyetujui Zegalogue® (dasiglucagon) injection untuk pengobatan hiperglikemia berat pada pasien anak dan dewasa dengan diabetes berusia 6 tahun keatas yang diberikan secara subkutan.
Menurut Dr. Jeremy Pettus, MD, Asisten Profesor Kedokteran di Universitas tersebut. dari California San Diego, persetujuan ini akan membantu memungkinkan anak-anak dan orang dewasa penderita diabetes untuk dapat mengatasi hipoglikemia yang tiba-tiba dan parah, yang dapat dengan cepat berkembang dari kejadian ringan menjadi darurat,
Zegalogue® mengandung dasiglucagon yang merupakan agonis reseptor glukagon, yang meningkatkan konsentrasi glukosa darah dengan cara mengaktifkan reseptor glukagon hati, sehingga merangsang pemecahan glikogen dan pelepasan glukosa dari hati. Penyimpanan glikogen hati diperlukan untuk dasiglucagon untuk menghasilkan efek antihipoglikemik (FDA, 2021).
Uji Praklinis merupakan salah satu pengujian untuk menentukan toksisitas dari obat. Pada pengembembangan Zegalogue® dilakukan uji toksisitas meliputi mutagenik dan penurunan kesuburan.
Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa dasiglucagon tidak bersifat mutagenik atau klastogenik. Dalam studi kesuburan dan perkembangan embriofetal awal pada tikus, dasiglucagon yang diberikan dengan injeksi subkutan (0,5, 2, dan 8 mg/kg/hari) tidak mengganggu kesuburan pada tikus jantan dan betina pada paparan 179 dan 269 kali dosis manusia 0,6 mg.
Uji klinis sangatlah penting dalam pengembangan obat baru. Uji klinis Zegalogue® dilakukan dalam 3 percobaan. 2 percobaan (Trial A dan trial B) dilakukan pada pasien dewasa, dan percobaan lainnya dilakukan pada pasien anak berusia 6-12 tahun (trial C). Semua pasien memiliki riwayar diabetes tipe 1.
Dalam ketiga jenis percobaan, pasien secara acak diberikan pengobatan menggunakan Zegalogue® 0.6 mg dan placebo, dan pada pengujian A dan C dilakukan pemberian glukogon 1.0 mg sebagai obat pembanding (FDA, 2021).
Pada uji klinis, waktu pemulihan kadar glukosa plasma diukur untuk melihat efikasi dari pengobatan menggunakan Zegalogue® .
Pada percobaan A dan B, rata-rata kadar glukosa awal pada pasien < 60 mg/dL dan median time untuk memulihkan kadar glukosa plasma dengan pemberian Zegalogue® lebih cepat dibandingkan placebo, yaitu 10 menit sedangkan placebo memerlukan waktu 40 menit (Trial A) dan 35 menit (Trial B).
Pada percobaan C, rata-rata kadar glukosa awal pada pasien 72.0 mg/dL dan median time untuk memulihkan kadar glukosa plasma dengan pemberian Zegalogue® adalah 10 menit sedangkan untuk pemberian placebo diperlukan waktu hingga 30 menit. Sedangkan, median time pemulihan kadar glukosa plasma dengan pemberian glucagon pada percobaan A dan C adalah 12 menit dan 10 menit (FDA, 2021)..
Zegalogue® injesksi merupakan larutan bening dan tidak berwarna:
Dosis Zegalogue® yang dianjurkan pada orang dewasa dan pasien anak-anak berusia 6 tahun ke atas adalah 0,6 mg yang diberikan melalui suntikan subkutan ke perut bagian bawah, bokong, paha, atau lengan atas bagian luar. Jika tidak ada tanggapan setelah 15 menit, dosis tambahan ZEGALOG 0,6 mg dari perangkat baru dapat diberikan (FDA, 2021).
Penggunaan sediaan Zegalogue® Autoinjector dapat dilakukan dengan cara :
Penggunaan sediaan Zegalogue® Prefilled Syringe dapat dilakukan dengan cara :
Cara penggunaan Zegalogue® Prefilled Syringe dapat dilihat berikut ini
Jika Zegalogue® dikeluarkan dari lemari es untuk disimpan pada suhu ruangan, tuliskan tanggal kedaluwarsa 12 bulan yang baru pada label yang terdapat pada kotak pelindung berwarna merah.
Contoh: Jika Zegalogue® tanggal kedaluwarsa yang tertulis dikemasan September 2021. Kemudian Zegalogue® dikeluarkan dari lemari es untuk disimpan pada suhu ruangan pada Januari 2020, maka tulis tanggal kedaluwarsa baru Januari 2021 pada label. Catatan: Zegalogue® akan kedaluwarsa pada tanggal tercepat diantara dua tanggal kedaluwarsa (FDA, 2021).
Cara penulisan kedaluwarsa dapat dilihat pada gambar berikut ini
Kebanyakan efek samping (≥2%) yang timbul dengan penggunaan Zegalogue® adalah mual, muntah, sakit kepala, diare dan sakit pada site injeksi untuk pasien dewasa. Sedangkan untuk pasien anak-anak, efek samping yang terjadi adalah mual, muntah, sakit kepala, dan sakit pada site injeksi (FDA, 2021).
Zegalogue® merupakan salah satu obat baru yang dapat digunakan dalam terapi hipoglikemia pada pasien dengan riwayat diabetes melitus. Obat ini memiliki waktu pemulihan kadar glukosa darah yang cepat dibandingkan dengan placebo (10 menit) sehingga dapat mencegah terjadinya keparahan atau kondisi darut pada pasien.
Sumber :
Cryer, P. E. (2010) ‘Hypoglycemia in type 1 diabetes mellitus’, Endocrinology and Metabolism Clinics of North America. doi: 10.1016/j.ecl.2010.05.003.
Donnelly, L. A. and others (2005) ‘Frequency and predictors of hypoglycaemia in Type 1 and insulin-treated Type 2 diabetes: A population-based study’, Diabetic Medicine, 22(6). doi: 10.1111/j.1464-5491.2005.01501.x.
FDA (2021) HIGHLIGHTS OF PRESCRIBING INFORMATION : ZEGALOGUE®.
Kreider, K. E., Padilla, B. I. and Pereira, K. (2017) ‘Hypoglycemia in Diabetes: Challenges and Opportunities in Care’, Journal for Nurse Practitioners, 13(3). doi: 10.1016/j.nurpra.2016.08.032.
Mathew, P. and Thoppil, D. (2021) Hypoglycemia, StatPearls Publishing. Available at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534841/ (Accessed: 5 May 2021).
Sukmadani Rusdi, M. (2020) ‘Hipoglikemia Pada Pasien Diabetes Melitus’, Journal Syifa Sciences and Clinical Research, 2(2). doi: 10.37311/jsscr.v2i2.4575.
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…