Categories: Berita

Kemenkes : Vaksin Mengandung Microchip HOAKS, Koin Nempel Karena Keringat

Majalah Farmasetika – Baru-baru ini beredar viral terkait narasi yang menyebutkan vaksin COVID-19 mengandung mikrocip magnetis. Narasi tersebut tidak benar dan masyarakat diminta tidak terpengaruh.

Beberapa video tentang hoax itu sudah beredar di media sosial. Unggahan-unggahan tersebut menunjukkan seseorang meletakkan koin uang Rp.1.000 di lengan bekas suntikan vaksinasi COVID-19.

Hasilnya koin menempel seolah membuktikan narasi vaksin COVID-19 yang mengandung mikrocip magnetis adalah benar.

Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro mengatakan persoalan tersebut perlu dikaji dengan baik.

Ia menjelaskan lubang jarum suntik sangat kecil, tidak ada partikel magnetik yang bisa melewati.

“Vaksin berisi protein, garam, lipid, pelarut, dan tidak mengandung logam. Jadi perlu dijelaskan bahwa berita itu hoax,” katanya.

Lebih jauh Jubir Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmidzi mengatakan vaksin mengandung bahan aktif dan non aktif, dimana bahan aktif berisi antigen dan bahan non aktif berisi zat untuk menstabilkan, menjaga kualitas vaksin agar saat disuntikan masih baik.

Adapun jumlah cairan yang disuntikan hanya 0,5 cc dan akan segera menyebar di seluruh jaringan sekitar, sehingga tidak ada carian yg tersisa.

“Sebuah logam dapat menempel di permukaan kulit yang lembab biasanya disebabkan keringat. Pecahan uang loga seribu rupiah terbuat dari bahan nikel dan nikel bukan bahan yang bisa menempel karena daya magnet,” ucapnya.

Pernyataan Erick Tohir terkait chip vaksin

pada video wawancara Erick Thohir di Mata Najwa episode “Vaksin Siapa Takut” hari Rabu, 13 Januari 2021, Erick Thohir tidak menyebutkan adanya chip di dalam vaksin, melainkan barcode pada botol dan kemasan vaksin COVID-19 yang diperlukan dalam pelacakan vaksin, seperti mengetahui kepada siapa vaksin tersebut disuntikkan.

“Kembali kita bicara kepada sebuah sistem yang harus bisa meminimalisir resiko, apalagi ini menyangkut rakyat Indonesia. Maka dari itu, sejak awal, Biofarma melakukan barcode di sini (menunjukkan botol vaksin) bisa terlihat. Jadi misalkan tadi Raffi habis disuntik itu masuk ke barcode. Satu kotak ini ada barcodenya, nanti masuk ke cool chain yang dikirim ke daerah yang truk-truknya bisa kita lacak sudah sampai dimana, nomor mobilnya apa, dan ada kejadian apa,” ujar Erick Thohir sambil menunjukkan botol dan kotak vaksin.

Mengutip dari detikfinance, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga membantah adanya chip dalam vaksin COVID-19. Ia menjelaskan, barcode yang ada pada kemasan vaksin diperlukan agar vaksin dapat terdata dan tidak dipalsukan.

“Pasti yang menyebarkan ini hoaks ya, memelintir lah informasi, yang dimaksud Pak Erick Thohir itu adalah bahwa yang namanya barcode itu, vaksin itu, itu terdata supaya jangan ada barcode yang palsu. Vaksin yang satu ini punyanya si A gitu, jadi ketahuan langsung dia datanya. Jadi semuanya ada barcode-nya, jadi vaksin yang ini dipakai untuk yang ini,” jelas Arya.

Sumber

HOAX : Vaksin COVID-19 Mengandung Mikrocip Magnetis https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/berita-utama/20210528/1137831/hoax-vaksin-covid-19-mengandung-mikrocip-magnetis/

[SALAH] Penjelasan Erick Thohir Terkait Chip COVID-19 dalam Vaksin Dapat Mengontrol Manusia Seumur Hidup https://covid19.go.id/p/hoax-buster/salah-penjelasan-erick-thohir-terkait-chip-covid-19-dalam-vaksin-dapat-mengontrol-manusia-seumur-hidup
farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com

Recent Posts

Kimia Farma Hadapi Tantangan Besar: Penutupan Pabrik dan PHK Karyawan

Majalah Farmasetika - PT Kimia Farma (Persero) Tbk, perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, saat ini…

4 hari ago

Pertimbangan Regulasi Terkait Model Peracikan 503B ke 503A untuk Apotek Komunitas

Majalah Farmasetika - Tinjauan mengenai persyaratan bagi apotek yang mempertimbangkan untuk memesan senyawa dari fasilitas…

4 hari ago

FDA Memperluas Persetujuan Delandistrogene Moxeparvovec-rokl untuk Distrofi Otot Duchenne

Majalah Farmasetika - Setelah sebelumnya disetujui pada Juni 2023 dalam proses Accelerated Approval, FDA telah…

4 hari ago

FDA Menyetujui Epcoritamab untuk Pengobatan Limfoma Folikular Kambuhan, Refraktori

Majalah Farmasetika - Persetujuan ini menandai antibodi bispesifik pengikat sel T pertama dan satu-satunya yang…

4 hari ago

FDA Mengeluarkan Surat Tanggapan Lengkap untuk Pengajuan BLA Patritumab Deruxtecan

Majalah Farmasetika - Pengajuan lisensi biologis (BLA) untuk patritumab deruxtecan menerima surat tanggapan lengkap karena…

1 minggu ago

FDA Menyetujui Ensifentrine untuk Pengobatan Pemeliharaan Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Majalah Farmasetika - Setelah lebih dari 2 dekade, produk inhalasi pertama dengan mekanisme aksi baru…

1 minggu ago