Majalah Farmasetika – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan sidak ke apotek Villa Duta di Kota Bogor, Jawa Barat untuk mengecek ketersediaan obat penunjang terapi COVID-19, seperti antivirus oseltamivir, fapiviravir, antibiotik azitromisin, dan vitamin D3 5000UI.
Sama seperti Oseltamivir dan Favipiravir, stok obat dan vitamin tersebut juga tak tersedia di apotek tersebut. Kemudian Jokowi menelpon Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, melaporkan temuannya.
“Halo Pak Menteri. Pak Menteri ini saya cek ke apotek di Bogor. Saya cari obat antivirus Oseltamivir nggak ada. Cari lagi, obat antivirus yang Favipiravir juga nggak ada, kosong. Saya cari obat yang antibiotik, Azitromicin juga nggak ada,” kata Jokowi dilihat dari video yang dipublikasikan YouTube Setpres, Jumat (23/7/2021).
“Baik, kami cek ya,” jawab Budi.
“Stok nggak ada sudah seminggu lebih. Terus vitamin D3 juga yang 5000 juga nggak ada. Ini saya,” kata Jokowi.
“Apa tadi pak?” tanya Budi.
“Vitamin D3 yang 5000UI,” jawab Jokowi.
“Ini saya yang dapet hanya multivitamin yang mengandung zinc, hanya itu. Suplemen juga, suplemen apa ini ada yang apa, D3nya ada tapi hanya yang 1000. Hanya dapat ini saja. Vitamin D3 yang 1000UI. Kemudian yang suplemen yang kombinasi multivitamin ada. Jadi yang lain-lain, obat antivirus, antibiotik nggak ada semuanya,” lanjutnya.
“Di Kota Bogor ya pak ya?” tanya Budi lagi.
“Iya, iya,” jawab Jokowi.
“Mohon maaf ya pak ya,” kata Budi.
“Ini apoteknya Villa Duta,” timpal Jokowi.
Budi pun kemudian menjelaskan bahwa obat yang dimaksud Jokowi tersedia di apotek Kimia Farma hingga K24 di Bogor. Ketersediaan itu, kata dia, juga bisa dicek secara online.
“Oke, Villa Duta. Karena saya ada catatan, Pak Presiden. Kita kan sudah ada yang online. Saya barusan cek ya pak ya. Misalnya, untuk Favipiravir di apotek Kimia Farma Tajur Baru ada 4.900. Apotek Kimia Farma Juanda 30 ada 4.300, Kimia Farma di Semplak Bogor 4.200. Jadi nanti saya double check ya. Nanti ini saya kirim ke ajudan Bapak. Itu ada data online yang ada di rumah sakit, nah itu bisa dilihat by kota segala macam. Berikut apoteknya, Kimia Farma, Century, Guardian, K24,” jelas Budi.
“Di situ ada semuanya?” tanya Jokowi.
“Ada, online. Bisa dibaca oleh semua rakyat pak,” jawab Budi.
Mendengar penjelasan itu, Jokowi pun mengatakan akan mengecek sendiri ketersediaan obat di lokasi yang disampaikan Budi.
“Oke saya ke sana saja. Saya beli itu, coba ada nggak,” kata Jokowi.
“Ah boleh pak, silakan,” kata Budi.
“Oke, oke Pak Menkes terima kasih,” ucap Jokowi.
Mendengar penjelasan itu, Jokowi pun mengatakan akan mengecek sendiri ketersediaan obat di lokasi yang disampaikan Budi.
“Oke saya ke sana saja. Saya beli itu, coba ada nggak,” kata Jokowi.
“Ah boleh pak, silakan,” kata Budi.
“Oke, oke Pak Menkes terima kasih,” ucap Jokowi.
Sumber
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…