Categories: Bahan Baku

Tampil Cantik dan Elegan dengan Eyeshadow dari Bahan Alam

Majalah Farmasetika – Trend dalam dunia kecantikan saat ini adalah penggunaan zat warna alam yang lebih aman bagi kesehatan. Salah satu zat yang berpotensi sebagai zat warna alami adalah antosianin. Keragaman warna eyeshadow dapat memberikan kecerahan kelopak mata serta membuat mata terkesan lebih besar dan sebaliknya.

Pembuatan eyeshadow diperlukan bahan pewarna atau pigmen, baik bahan pewarna sintetis maupun bahan pewarna alam. Eyeshadow dengan kandungan bahan pewarna sintetis dan bahan kimia berlebihan akan berbahaya jika digunakan dalam jangka waktu lama. Penggunaan pewarna sintetis dalam eyeshadow dapat digantikan dengan cara memanfaatkan bahan pewarna yang tersedia di alam. Berikut tanmaan yang dapat digunakan untuk bahan dasar kosmetika :

  1. Bunga Kecombrang (Etlingera elatior Jack)

Bunga kecombrang (Etlingera elatior Jack) merupakan tanaman yang berasal dari family Zingiberaceae yang memiliki aktivitas antioksidan yang kuat (Adliani et al., 2012). Tanaman ini memiliki kandungan senyawa flavonoid, terpenoid, saponin, dan minyak atsiri. Senyawa flavonoid yang terdapat di dalam bunga kecombrang mengandung senyawa antosianin yang berkhasiat sebagai antioksidan yang dapat mencegah atau menunda terjadinya reaksi radikal bebas (Barus et al., 2018). Berdasarkan penelitian (Barus et al., 2018) bunga kecombrang dapat digunakan sebagai pewarna alami pada formulasi pembuatan eyeshadow dengan konsentrasi bunga kecombrang sebanyak 20% akan menghasilkan ekstrak berwarna merah muda.

  1. Bunga Soka (Ixora coccinea)

Ixora coccinea atau yang kita sering kenal sebagai bunga soka, bunga yang cantik nan indah ini ternyata dapat di jadikan sebagai bahan baku pembuatan eyeshadow pada penelitian (Ghongade et al., 2021) bunga tersebut menghasilkan eyeshadow dengan warna merah dan memiliki tekstur halus. Bunga soka juga memiliki manfaat lebih sebagai antioksidan dalam uji penangkal radikal DPPH nilai IC50 ekstrak ditemukan 100,53 g/mL maka dari itu ekstrak Ixora coccinea menunjukkan daya reduksi yang kuat dan kapasitas antioksidan lebih tinggi dari vitamin C (Dontha et al., 2015).

  1. Daun Bayam Merah

Daun bayam merah mengandung pigmen antosianin. Antosianin merupakan pigmen alami yang dapat menghasilkan warna biru, ungu, violet, magenta, merah, dan kuning. Pada Penelitian (Cahya et al., 2021) ekstrak daun bayam merah dapat digunakan sebagai pewarna alami dalam pembuatan eyeshadow. Dengan konsentrasi 8% menghasilkan warna sediaan putih kecoklatan, pada konsentrasi 12% menghasilkan warna sediaan coklat camel dan pada konsentrasi 28% menghasilkan warna sediaan coklat. Oleh sebab itu, daun bayam merah dapat dijadikan alternatif pewarna alami dalam pembuatan eyeshadow karena penggunaan warna sintetik saat ini semakin berkembang, namun penggunaan pewarna sintetik seringkali menimbulkan masalah kesehatan (Ernawati 2010).

Referensi

Adliani, N., Nazliniwaty dan Purba, D. Formulasi Lipstik Menggunakan Zat Warna Dari Ekstrak Bunga Kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm.). Journal of Pharmaceutics and Pharmacology. 2012; 1(2): 87-99.

Barus, BR dan Kaban, VE. Formulasi Pembuatan Sediaan Eyeshadow dari Ekstrak Bunga Kecombrang (Etlingera elatior Jack). Jurnal Farmasi. 2018. 1(1): 1-4.

Cahya. CAD., Silalahi. M dan Marbun. RAT. Seminar pembuatan sediaan eyeshadow compact powder dengan ekstrak daun bayam merah (Amaranthus tricolor L) sebagai pewarna alami.

Dontha. S., Kamurthy, H and Mantripragada. B. PHYTOCHEMICAL AND PHARMACOLOGICAL PROFILE OF IXORA: A REVIEW. IJPSR. 2015; 6 (2): 567-584

Ernawati. S. Stabilitas sediaan bubuk pewarna alami dari rosela (Hibiscus sabdariffa L.) yang diproduksi dengan metode spray drying dan tray drying. Institut Peranian Bogor. 2010.

Ghongade. K., Bodak. V., Badadare. S., Magdum. M., Gawande.N., Kate. S and Waghmare.K. Formulation and Evaluation of some Cosmetic preparations using novel natural colorant from Ixora coccinea. Asian Journal of Research in Pharmaceutical Sciences. 2021; 11(1).

Berlianna Nur Afiddah

Share
Published by
Berlianna Nur Afiddah

Recent Posts

IVFI dan Kolegium Farmasi Indonesia Bersinergi untuk Kemajuan Tenaga Vokasi Farmasi

Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…

2 minggu ago

Anggota Dewan Klarifikasi Istilah Apoteker Peracik Miras di Dunia Gangster

Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…

2 minggu ago

Penggunaan Metformin pada Pasien Diabetes Tingkatkan Risiko Selulitis, Infeksi Pada Kaki, dan Amputasi

Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…

2 minggu ago

Anggota DPR Minta Maaf, Salah Pilih Kata Apoteker bukan Secara Harfiah

Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…

2 minggu ago

Peran Penting Apoteker dalam Menjamin Distribusi Aman Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi (NPP)

Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…

1 bulan ago

Mengapa Pemetaan Suhu Penting di Gudang Farmasi? Kenali 7 Manfaat Utamanya

Majalah Farmasetika - Produk farmasi, seperti obat-obatan, memerlukan stabilitas tinggi untuk menjaga efektivitas dan kualitasnya…

1 bulan ago