Categories: BeritaEdukasi

Potensi Keberadaan Bakteri Resisten di Sungai

Majalah Farmasetika – Air sungai adalah salah satu permukaan air yang telah banyak di gunakan oleh masayarakat sejak dahulu untuk mendukung kehidupan bagi masyarakat.

Aktivitas masyarakat di bantaran sungai dan pembuangan limbah

Banyak masyarakat yang melakukan aktivitas di sungai, seperti mencuci pakaian dan peralatan masak, membersihkan tubuh, atau bahkan membuang limbah rumah tangga dan hewani ke sungai.

Adapun beberapa limbah industri atau rumah sakit yang juga membuang limbah mereka ke dalam sungai. Praktik tersebut apabila tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, menurunnya kualitas air sungai, dan dapat menimbulkan penyakit.

Limbah sumber penyakit

Pembuangan limbah langsung tanpa adanya pengolahan limbah terlebih dahulu dapat mengakibatkan cemaran lingkungan, salah satu nya adalah resistensi bakteri di sungai. Resistensi bakteri dapat terjadi karena kemampuan bertahan bakteri tersebut pada lingkungan baru nya. Bakteri yang mampu bertahan itu lah yang nanti nya dapat menyebabkan kerusakan lingkungan serta dapat menimbulkan penyakit.

Penyakit yang dapat di sebabkan tidak hanya dapat di rasakan oleh masyarakat, namun juga dapat terjadi pada hewan lain nya yang hidup di dalam sungai. Seperti contoh nya pada bakteri Vibrio sp. Aeromonas sp., dan Pseudomonas sp. yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan budidaya, seperti ikan. Bakteri tersebut dapat dapat menyerang tergantung dari seberapa besar nya intensitas dan prevalensi penyakit nya terhadap hewan budidaya. Untuk bakteri Pseudomonas sp. sendiri dapat hidup di luar inang nya (ikan) dan banyak di jumpai di air tawar atau pun air laut.

Keberadaan bakteri resisten

Resistensi bakteri juga dapat di sebabkan oleh pengguna antibiotik. Masyarakat yang menggunakan antibiotik dan melalukan aktivitas di sungai, seperti buang air kecil atau mandi dapat menyebabkan meningkatnya peluang pertumbuhan bakteri resisten di lingkungan perairan sungai.

Penggunaan antibiotic tidak hanya dilakukan oleh manusia, namun juga pada bidang peternakan dan perikanan. Tidak selektif nya antibiotic yang digunakan dapat menyebabkan sebaran bakteri resistensi antibiotik semakin massif dan menyebabkan kersusakan.

Adapun beberapa sungai yang sudah di teliti memiliki kandungan bakteri, seperti Sungai Code di Yogyakart, Sungai Cikapundung di Bandung, dan Sungai Ciliwung Bogor-Jakarta yang diduga mengandung bakteri Escherichia coli dan juga Sungai Gajahwong di Yogyakarta yang diduga mengandung bakteri Bacillus sp.

Beberapa sungai besar memiliki kandungan bakteri Escherichia coli dengan strain penghasil enzim Extended spectrum β-lactamase (ESBL).

Enzim tersebut dapat dihasilkan oleh bakteri dan dapat menyebabkan bakteri tersebut resisten terhadap antibiotic golongan β-laktam generasi ketiga yaitu, monobaktam dan sefalosporin spketrum luas.

Sampai saat ini masih banyak masyarakat yang belum sadar akan penting nya menjaga lingkungan yang padahal menjaga lingkungan juga berarti menjaga kesehatan. Pada akhirnya diperlukan edukasi khusus kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan.

Sumber:

Hadi, M. P., Fadillah, L. N., Widasmara, M. Y., Muziasari, W. I. and Subaryono, S. 2018. Potensi sumber bakteri resisten antibiotic berdasarkan kondisi kualitas air dan penggunaan lahan di Sungai Code, Yogyakarta: suatu tinjauan metodologis. Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Enviromental Sustainability Management), 2(1), pp. 88-100. Doi: 10.36813/jplb.2.1.88-100.
Rahayu, Kanti Puji, Monika Danaparamitha Andriani, dan Ading Wahyudi.2014. Identifikasi Escherichia Coli Penghasil Extended Spectrum β-Lactamase (ESBL) Pada Sampel Limbah Air Dari Proses Pemotongan di Tempat Pemotongan Unggas Kota Bogor, (1), pp. 225-232.
Andriani, F. and Ariesyady, H. D. 2013. Microbiological Source Tracking Bakteri Escherichia Coli dengan Metode Antibiotic Resistance Analysis di Sungai Cikapundung. Jurnal Tehnik Lingkungan, 19(2), pp. 170-176. Doi: 10.5613/jtl.2013.19.2.6
Masdini, Alvira., Feliatra, Irwan Effendi. 2018. Densitas Bakteri Pseudomonas sp. dan Bakteri Heterotrofik di Perairan Laut Dumai Provinsi Riau. Pekanbaru, Riau: Universitas Riau

Momo

Share
Published by
Momo

Recent Posts

Kimia Farma Hadapi Tantangan Besar: Penutupan Pabrik dan PHK Karyawan

Majalah Farmasetika - PT Kimia Farma (Persero) Tbk, perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, saat ini…

2 hari ago

Pertimbangan Regulasi Terkait Model Peracikan 503B ke 503A untuk Apotek Komunitas

Majalah Farmasetika - Tinjauan mengenai persyaratan bagi apotek yang mempertimbangkan untuk memesan senyawa dari fasilitas…

2 hari ago

FDA Memperluas Persetujuan Delandistrogene Moxeparvovec-rokl untuk Distrofi Otot Duchenne

Majalah Farmasetika - Setelah sebelumnya disetujui pada Juni 2023 dalam proses Accelerated Approval, FDA telah…

2 hari ago

FDA Menyetujui Epcoritamab untuk Pengobatan Limfoma Folikular Kambuhan, Refraktori

Majalah Farmasetika - Persetujuan ini menandai antibodi bispesifik pengikat sel T pertama dan satu-satunya yang…

2 hari ago

FDA Mengeluarkan Surat Tanggapan Lengkap untuk Pengajuan BLA Patritumab Deruxtecan

Majalah Farmasetika - Pengajuan lisensi biologis (BLA) untuk patritumab deruxtecan menerima surat tanggapan lengkap karena…

6 hari ago

FDA Menyetujui Ensifentrine untuk Pengobatan Pemeliharaan Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Majalah Farmasetika - Setelah lebih dari 2 dekade, produk inhalasi pertama dengan mekanisme aksi baru…

6 hari ago