Berita

Ditjen Farmalkes Dukung Munculnya Apoteker Spesialis Baru yang Diusulkan HISFARSI

Majalah Farmasetika – Direktorat Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan (Ditjen Farmalkes), Kementrian Kesehatan RI, Dr Lucia Rizka Andalusia, Apt,. M.Pharm, MARS, pada kesempatan gala diner membuka Seminar dan Workshop HISFARSI Bali 2022 yang dihadiri 721 apoteker dan 40 narasumber di Hotel Harris, Bali (26/5/2022) dengan topik Pharmacist : Toward International Standard and Specialization.

Dalam sambutannya Dirjen Farmalkes mendukung pembentukan 4 apoteker spesialis baru yang diusulkan Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Indonesia (HISFARSI), yakni apoteker spesialis onkologi, apoteker spesialis intensif care, apoteker spesialis neonatus dan anak, serta apoteker interna.

“Proses untuk menuju ke arah spesialisasi ini sangat-sangat kami dukung dan sangat diperlukan agar penguatan di layanan kesehatan primer dan rujukan dapat segera di akselerasi dimanaprofesi farmasi dapat bersama dengan profesi kesehatan lain untuk menguatkan pelayanan-pelayanan kesehatan yang khusus yang terspesialisasi sehingga lebih profesional lagi” Ujar Dr Lucia Rizka Andalusia.

Rizka mengakui untuk proses pembentukan spesialisasi sudah mengikuti beberapa tahun terakhir dan KIFI sudah mengawal penyusunan naskah akademik.

“Meskipun kita mengalami kendala tapi saya rasa sebaikanya saya harapkan tidak mempersulit proses pembentukan spesialisasi tetapi tujuannya untuk lebih membuat teman-teman yang bekerja di bidang kefarmasian lebih fokus dan memperdalam keilmuannya sehingga layanan kesehatan lebih optimal” lanjutnya.

Namun Rizka berharap manakala nanti sudah ada spesialisasi di bidang farmasi tidak ada eklusifitas tetapi harus inklusif jangan sampai terjadi kejadian tidak mau kerjasama antar kelompok spesialis karena pada dasarnya tidak mampu bekerja sendiri-sendiri.

“Misalnya Spesialis Onkologi menjadi paling top sehingga tidak mau menerima kerjasama dengan profesi spesialis lain, seharusnya saling berkolaborasi.” tegas Rizka.

Sementara itu, Ketua Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI), Drs. apt. Nurul Falah Eddy Pariang mengungkapkan selain program spesialis ada apoteker advanced.

“Kita ingin apoteker indonesia itu prakteknya advanced, melebihi yang biasa-biasa yang ada sekarang, lanjutnya apoteker ya spesialis dan subspesialis melalui jalur pendidikan, advancement juga bisa melewatai FIP, melalui program Advanced Practice yang nantinya melalui jalur IAI. IAI sendiri akan menjadi lembaga sertifikasi profesi” kata Nurul.

Ketua PP Hisfarsi, Drs. Amrizal Marzuki, M.Kes., MARS., Apt, dalam sambutannya menginformasikan bahwa PP HISFARSI menggagas pembentukan apoteker spesialis berbasis kolegium.

“HISFARSI dan KIFI akan menyusun indikator untuk proses RPL, semua bisa memiliki kesempatan untuk menjadi apoteker spesialis, bukan untuk kebutuhan personal. Kedepan kita adakan fellow atau pelatihan 3-6 bulan yang disertifikasi oleh kolegium, salah satu syarat harus ada yang di RPL kan sejawat apoteker di RS Pendidikan tempat pelatihan tersebut. Untuk biaya, tugas HISFARSI yang ditugaskan IAI dengan KIFI agar bernegoisasi dengan RSP sehingga ditekan biaya nya.” jelas Amrizal (Red/NW).

farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com

Recent Posts

Konsumsi Vitamin B12 Kadar Tinggi untuk Mencegah dan Menangani Pankreatitis Akut

Majalah Farmasetika - Sejumlah peneliti menilai peran vitamin B12 dalam pencegahan dan mitigasi pankreatitis akut…

13 jam ago

Potensi Teknologi Mikroenkapsulasi dalam Pengembangan Obat Herbal di Indonesia

Majalah Farmasetika – Mikroenkapsulasi adalah salah satu teknologi yang digunakan dalam sistem penghantaran obat. Mikroenkapsulasi…

14 jam ago

Sistem Penghantaran Obat Terkontrol untuk Mengatasi Tingkat Kepatuhan Pasien

Majalah Farmasetika – Salah satu penyebab gagalnya terapi pengobatan pada pasien adalah tingkat kepatuhan yang…

4 hari ago

Liposom sebagai Penghantaran Obat Tertarget untuk Terapi Kanker

Majalah Farmasetika - Metode utama dalam pengobatan kanker meliputi pembedahan, radioterapi, kemoterapi, dan imunoterapi. Namun…

4 hari ago

Pentingnya CAPA dalam Menjaga Mutu Produk pada Distribusi Farmasi

Majalah Farmasetika - Distribusi farmasi merupakan salah satu tahapan kritis dalam rantai pasok obat, dimana…

2 minggu ago

Tablet Coating : Tak Sekadar Estetika, Namun Penjaga Stabilitas Juga

Majalah Farmasetika – Pada industri farmasi, serangkaian proses pembuatan obat dilakukan dengan tetap memperhatikan mutu…

3 minggu ago