Majalah Farmasetika – Akhirnya setelah menunggu waktu yang cukup lama, Kementrian Kesehatan mengatur 5 item fitofarmaka yang bisa dibeli lewat pengadaan LKPP, kemudian bisa diresepkan untuk digunakan sehari-hari melalui skema BPJS Kesehatan.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Kesehatan RI, dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D., dalam acara Simposium dan Peluncuran Formularium Fitofarmaka, 31 Mei 2022, di Jakarta Convention Center.
“Dari 26 produk fitofarmaka yang memilik Nomor Izin Edar, dikelompokan menjadi 6 kelas terapi, terpilih lah 8 item, kemudian yang layak dimasukkan dalam formularium fitofarmaka sehingga akan masuk pengadaan LKPP 5 item fitofarmaka dan bisa diresepkan masuk ke sistem BPJS kesehatan” jelas Dante dalam paparannya.
Dadtar 5 item fitofarmaka tersebut adalah
Kombinasi Ekstrak Herba Seledri (Apii Graveolentis Herba) dan Ekstrak Daun Kumis Kucing (Orthosiphonis Staminei Folium)
Tiap kapsul mengandung:
– 92 mg ekstrak Apii graveolentis herba
– 28 mg ekstrak Orthosiphonis staminei folium
Menurunkan tekanan darah sistolik mau- pun diastolik pada pender- ita hipertensi ringan hingga sedang tanpa mempengaruhi kadar elektrolit plasma, kadar lipid plasma maupun kadar gula darah.
– Wanita hamil karena ber- potensi em- briotoksik dan teratogenik.
– Wanita menyusui.
Dosis pengobatan: 3 x 1 kapsul sehari Dosis pemeliharaan: 2 x 1 kapsul se- hari Atau sesuai anjuran dokter.
Setelah penggunaan selama 12 minggu, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kadar elektrolit, kadar lipid, dan kadar gula darah. Pada penderita hipertensi sedang, harus di bawah pengawasan dokter.
Fraksi dari Ekstrak Campuran Daun Bungur (Lagerstroemiae Speciosae Folium) dan Kulit Kayu Manis (Cinnamomi Burmannii Cortex)
Tiap kapsul mengandung 100 mg fraksi dari ekstrak campuran Lagerstroemiae speciosae folium dan Cinnamomi burmannii cortex (1:3)
Sebagai terapi kombinasi dengan obat antidiabetes oral lainnya pada pasien diabetes melitus tipe 2.
Belum diketahui
1×1 kapsul sehari
Fraksi dari Ekstrak Kulit Kayu Manis (Cinnamomi Burmannii Cortex)
Tiap kaplet mengandung 250 mg fraksi dari ekstrak Cinnamom burmannii cortex
Meringankan gangguan pada lambung.
Belum diketahui
1-2 kaplet sehari
Ekstrak Herba Meniran (Phyllanthi Niruri Herba)
Memperbaiki sistem imun.
– Wanita hamil dan menyusui.
– Pasien hipersensitif terhadap Phyllanthus niruri.
– Pasien yang menderita penyakit au- toimun.
Dewasa (diatas 12 tahun): 3 x 1 kapsul sehari
Anak-anak (diatas 1 tahun): 3 x 5 ml sehari Dewasa: 3 x 10 ml sehari
Kombinasi Ekstrak Ikan Gabus (Ophiocephali Striati), Buah Jeruk (Citri Sinensidis Fructus), dan Rimpang Kunyit (Curcumae Longae Rhizoma)
Bentuk sediaan serbuk dalam kemasan saset. Tiap saset mengandung:
Membantu meningkatkan kadar albumin pada kondisi hipoalbuminemia.
Belum diketahui
2 x 1 saset sehari
Selengkapnya di https://gudangilmu.farmasetika.com/buku-formularium-fitofarmaka-2022/
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…